(39) Hanya kita berdua

4.4K 502 79
                                    


Morning Good 🤭

Kalo chapternya nyampe ratusan ena ga sih?

.
.

.
.

"Maafkan aku! " Haechan menunduk di depan para rekan kerjanya yang tak lain adalah ke 22 member, mannager hingga staff.

Haechan semakin mengetatkan bibirnya saat mendengar helaan nafas berat yang ia yakini adalah simbolis dari sebuah kekecewaan.

Haechan paham , bahkan lebih dari paham. Karirnya bahkan di ambang maut saat ini, mengambil keputusan bodoh yang ia anggap adalah hal terbaik yang bisa ia ambil saat ini.

Masalah hukuman atau fans menurutnya bisa ia atasi. Hukuman akan ia jalani dan fans , ia yakin jika mereka tulus menyukainya maka para penggemar pasti akan melihat sisi positif dari tindakannya.

Bukannya hendak berbuat seenaknya  mentang-mentang fans mencintainya, tapi justru karena itu. Haechan tau para penggemarnya sangat mencintainya maka hatinya terasa tenang mengingat para penggemar akan mendukung keputusannya.

"Lebih baik sekarang kau pikirkan cara bagaimana caranya memenangkan Luna dari pamannya! " Mendengar ucapan mannagernya Haechan sontak mendongak memandang mannagernya bingung.

Sang mannager yang mengerutkan alisnya langsung saja menatap Haechan sewot "apa? " Ketusnya yang dihadiahi cebikan oleh Haechan.

"Maaf! " Katanya lagi.

"Aish! Kenapa kau selalu meminta maaf hah? " Omel sang mannager.

Haechan malah semakin bingung "aku tidak punya hak untuk melarangmu melakukan hal yang ingin kau lakukan, yang rusak juga karirmu yang dapatkan hasilnya juga dirimu! " Ujar sang mannager yang di balas ekspresi sedih yang begitu hiperbola dari Haechan.

Mannagernya ini memang 11,12,13 dengan Doyoung dan Renjun , tapi Haechan menikmati hari-harinya yang dikelilingi orang-orang jujur seperti mereka.

Walau memang kejujuran itu terkadang bahkan mungkin selalu  menyakitkan.

"Apa perlu aku buat laporan tentang pelecehan kemarin? " Tanya Haechan yang membuat beberapa dari orang di depannya melotot.

"Aish, kau benar-benar definisi 'otot yes otak no' , bagaimana jika dia juga melapor kalau kau yang membuatnya  kritis di rumah sakit? " Sarkas Doyoung.

Haechan berdecih "aku memakai otot saja bisa menang matematika darimu apalagi pakai otak! " Dan dibalas tawa  dari semua orang yang memenuhi ruang latihan malam itu.

"Sebentar! Ada yang memberiku info! " Ujar seorang staff tiba-tiba.

Semuanya terdiam menunggu apa yang akan sang staff sampaikan. Tak lama kemudian staff itu mendongakan kepalanya mengalihkan atensinya dari ponsel yang ia genggam lalu tersenyum penuh arti.

"Pembantu rumah tangga pria itu sudah membuka jalan! " Ujarnya yang mengundang tanda tanya.

"Dia melapor bahwa dirinya pernah di setubuhi secara paksa oleh majikannya! "









.
.
.







"Luna mandi! " Terhitung sudah yang ke 5 kalinya Haechan menyuruh putri cantiknya itu mandi tapi gadis itu masih saja sibuk berceloteh ria dengan ibunya lewat video call.

Hari ini Haechan akan menghadiri pernikahan kakak dari Mark , sekarang ia tengah bersiap-siap. Karena Luna dengan seenak jidatnya menghubungi Ryujin via video , Haechan jadi merasa tidak enak pada Johnny yang terpaksa bersiap di kamar lain.

We Got Married [Haechan X Ryujin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang