Seperti yang sudah Ryujin duga, Luna benar-benar batuk setelah menghabiskan ice creamnya.
"Eomma melihat kalian tadi! " Ujar Ryujin pad Luna yang masih terbatuk di pangkuan Haechan.
Sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju gedung SM setelah tadi ke rumah sakit.
Luna mencuri pandang ke arah Ryujin dari celah lengan Haechan. Haechan yang mengerti bahwa Luna takut akhirnya melirik Ryujin sekilas.
"Sudahlah tidak apa-apa! Batuk itu sudah biasa! " Ujar Haechan enteng membuat Ryujin mendelik.
"Terserah! " Putus Ryujin.
Luna turun dari pangkuan Haechan beralih mendekati Ryujin yang duduk di kursi sebelah sembari memangku Joe.
"Eomma! Aku hanya ingin ice cream! Maafkan aku! Aku janji besok-besok aku tidak akan memakannya lagi jika eomma sudah melarang! Jangan diami aku! " Ujar Luna menahan tangisnya seraya memeluk tubuh Ryujin yang terhalang Joe.
Haechan memandang gemas adegan di depannya.
"Luna janji? " Luna mengangguk cepat lalu menyambar kelingking Ryujin yang mengacung.
"Huah,, kita sudah sampai! Ayo! " Haechan keluar dari mobil diikuti yang lain.
"Oppa bilang latihan bersama NCT 127 kan? " Haechan mengangguk lalu menggendong Luna.
"Aku belum pernah bertemu mereka! " Haechan mengangkat sebelah alisnya bingung.
"Saat acara penghargaan waktu itu adalah yang pertama! Semenjak aku debut aku hanya pernah bertemu dengan NCT Dream! Aku juga tidak menyangka bisa dekat denganmu! " Papar Ryujin sembari mensejajarkan langkahnya dengan Haechan.
"Tenang! Mereka tidak se-liar Dream!" Ujar Haechan terkekeh.
Mereka sampai di depan pintu ruang latihan, tanpa babibu lagi Haechan langsung masuk kedalam.
"Oh Haechanie?! " Sapa pria yang seingat Ryujin pernah di bicarakan oleh Lia. Taeyong? Iya itu namanya.
"Wow ada tamu ternyata! " Ryujin menoleh ke belakang disana ada pria yang mirip Taeyong namun rambutnya lebih panjang.
"Annyeong! " Sapa Ryujin membungkuk yang dibalas dengan ramah oleh semua member.
"Kau sudah kenal kami? " Tanya Taeyong.
Ryujin tersenyum malu "hanya Haechan oppa, Mark dan Taeyong sunbaenim! "
"Apa? " Pria yang mirip kelinci dan pria yang paling tinggi memegang dadanya beracting seolah mereka tersakiti.
"Apa suaraku belum cukup bagus hingga istri adikku ini tidak mengenalku? "
"Apa tinggi badanku belum bisa membuatku terlihat di kerumunan? " Ujar mereka random.
Ryujin tersenyum tak enak lalu melirik Haechan yang malah duduk sembari memainkan ponselnya di sofa yang terletak di ujung ruangan.
Mark yang peka bahwa Ryujin sedang gugup akhirnya melepas tawanya "Dia Doyoung, Johnny, Taeil, Yuta, Jungwoo, Jaehyun dan mereka berempat Yangyang, Hendery, Xiaojun dan Lucas! Dia kau pasti sudah tau! " Mark menunjuk Renjun yang baru saja datang.
Ryujin mengangguk sembari tersenyum.
"Kalian banyak sekali ya? " Ujar Ryujin.
"Iya, tapi kami terbagi lagi. Seperti yang kau tau! Renjun dan Haechan ada di Dream! Empat orang ini tidak di 127 mereka wayv! " Jelas Mark lagi.
"Ryu! Makan! " Ryujin terlalu sibuk menghafal para member hingga ia tak sadar kalau tadi Haechan sempat keluar untuk menerima pesanannya.
"Ah iya! " Ryujin membenarkan posisi Joe di gendongannya.
Haechan yang tau Ryujin pegal, dengan cepat ia mengambil alih tubuh Joe yang tertidur.
"Sini! " Haechan menuntun Ryujin berjalan ke sudut ruangan yang terdapat sofa disana.
"Luna makan ya! Lalu minum obat! " Haechan meletakan makanannya di meja lalu menidurkan Joe di sofa yang lebih lebar.
"Aku latihan dulu! " Izinnya lalu pergi bergabung dengan yang lain.
Yangyang dan Hendery yang melihat itu hanya bertukar pandang "aku rasa kita akan kehilangan satu partner! " Ujarnya yang diangguki oleh Hendery dan Lucas.
"Biasanya dia akan datang lalu memiting kepalaku atau membuat masalah lain, tapi sekarang?" Hendery memasang wajah sedihnya yang mendramatisir.
"Haechan hyung! " Teriak Yangyang.
Haechan melirik Yangyang dengan sorot mata lelah lalu menggerakan bibirnya berkata "aku lelah! "
Yangyang mem-poutkan bibirnya lalu berjalan menuju sofa tempat Ryujin dan Luna makan.
"Kau tidak membelikanku makanan juga? " Tanya Hendery ke Haechan, yang ditanya hanya mengacungkan tangannya menunjuk ke arah Ryujin.
Hendery bersemangat menyusul Yangyang yang sudah membuka bungkusan.
"Setidaknya dia tidak lupa bagaimana cara mencintai hyung-nya yang tampan ini! " Yangyang melirik sinis ke arah Hendery.
"Dimana-mana juga aku adik kesayangannya Haechan hyung! " Ryujin yang melihat pertengkaran itu hanya menggeleng pelan.
TBC
(Luna nangis karena gangerti sama PR nya , trus di buatinlah sama Haechan)
KAMU SEDANG MEMBACA
We Got Married [Haechan X Ryujin]
FanficPengen baca cerita kayak gini, tapi belum ada . Ya buat sendiri 😆 Biar makin halu aja.. Kalo ga nyambung maklumlah namanya juga halu..