Banyak banget, percakapan ga mutu disini tapi semoga Haeryu moment nya cukup untuk sementara waktu buat ngisi bahan bakar korban uwu Haeryu.
Aku kebablasan sampe alur, sama percakapannya ngawur.
Tapi semoga menikmati 😆 kalo rame, mungkin bakal double up.
TEKEN ⭐ dulu 🙏
.
.
.
..
"Eomma! Oppa sudah datang! " Ucap Seungyeon seraya memasuki area ruang makan, Ryujin berjalan dengan langkah canggung saat ini.
Luna sudah bermain dengan Seungyeon dan Winter, sedangkan Jisung dan Sungchan pergi ke dapur entah untuk apa.
"Imo! Aku bilang aku haus tadi dan Hyung bilang ambil saja semua yang ada di kulkas! " Itu suara Sungchan, Ryujin menganga kecil. Kapan Haechan mengatakan itu?
Heol.
Dan setelahnya Sungchan dan Jisung yang mengekor dibelakangnya benar-benar membawa banyak makanan dan minuman ke meja makan.
Okey, sepertinya hanya Ryujin yang asing disini. Kenapa Haechan pergi menaruh tas lama sekali.
"Ryujin-ssi!" Ryujin mengalihkan pandangannya ke arah Seungyeon yang sudah duduk bergabung di meja makan bersama Winter dan Luna.
"Kau mau menemui ibu? " Tanyanya berhasil membuat mata bulat Ryujin semakin membelo.
Jika menolak, tak enak jika jawab iya rasanya dia belum siap. "Eomma! " Seolah tersambar petir, posisi berdiri Ryujin jadi semakin kaku sekarang.
"Eo? " Jawab wanita paruh baya itu dari dapur yang memiliki sekat dengan ruang makan.
"Ada Ryujin! " Dada Ryujin sesak seketika, "sana! " Suruh Winter seraya tersenyum jahil.
Ryujin melangkah ke dapur, sesampainya disana ia bisa melihat ibu dari kekasihnya itu sedang sibuk memasak. Ryujin mendekat lalu menarik nafasnya "tolong potong sayur yang disana! "
Ryujin mengerjapkan matanya kaget, beliau menyuruhnya? Ryujin celingukan, mungkin ada orang lain di dapur.
Ibu Haechan berbalik,"aku menyuruhmu! "
Ryujin menggerakan jemari kakinya menahan gugup "i-iya! "
Lalu Ryujin meraih pisau yang tergeletak kemudian mulai memotong sayuran yang akan dimasak. "Dimana Donghyuck? " Ryujin kembali menoleh gugup "di-dia pergi ke kamar! Mau menaruh perlengkapan Luna dan barang yang akan dia bawa besok! "
Lalu hening, percayalah. Jantung Ryujin sudah berdetak tidak karuan di dalam sana. "Kau akan menginap? Minjeong juga menginap katanya! Disini hanya ada lima kamar! " Tepat setelahnya tangan Ryujin berhenti dari kegiatannya.
Melirik punggung Ibu dari Haechan nanar , apa secara tidak langsung wanita itu menyuruhnya untuk tidak menginap?
"Ti-tidak imo! Aku ak-"
"Maka dari itu pilihan terakhir kau harus tidur di kamar Haechan! " Ryujin kembali terkejut dibuatnya. Maksudnya?
Ibu Haechan berbalik lalu mendekatinya "panggil eomma! Kalau panggil imo berarti statusmu sama dengan Minjeong dan dua tuyul itu!" Ibu Haechan tersenyum sembari mengusap lengan Ryujin "kau kan menantuku! " Lalu ibu Haechan tertawa kecil. Ryujin bisa melihat bayangan Haechan sekilas saat ibunya tertawa. Benar-benar mirip.
"Kau takut ya tadi? Aish maafkan eomma! " Beliau mengusap Ryujin lembut membuat senyuman Ryujin mengembang . "Aigo menantuku cantik sekali! " Beliau mencubit pipi Ryujin tepat di dimple nya persis seperti yang biasa Haechan lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Got Married [Haechan X Ryujin]
FanficPengen baca cerita kayak gini, tapi belum ada . Ya buat sendiri 😆 Biar makin halu aja.. Kalo ga nyambung maklumlah namanya juga halu..