Guys! Udah 1 k aja yg baca! Thx ya😭
Tapi aku sedih bgt sih karena vote nya itu jauh bgt dari angka readernya.Tapi bukan ini aja sih, ff haeryu ku yg lain juga miskin vote.
Jadi posthink aja deh, mungkin yg nge-ship haeryu masih baru terus ga tau caranya nge-vote.
TEKEN BINTANG DI BAWAH YA😇
Aku ga maksa tapi kalian tau kan rasanya susah-susah ngehalu ampek hampir gila malah ga ada yg ngehargain.
Udah itu aja! 😆
Selamat membaca🤗
Yeji, Chaeryeong, Yuna, Renjun dan Jaemin masih betah menonton drama di ruang tengah.
Sekarang sudah jam 11 malam, dan mereka masih saja memandang lekat layar tv yang menayangkan drama yang sebenarnya sudah lama sekali tapi karena mereka sibuk jadi ketinggalan.
"Aku paling malas jika konfliknya sudah mulai! " Ujar Yeji.
"Tapi itu poin utamanya! " -Yuna.
"Aku paling tidak suka jika sudah sesi menangis! " Mereka semua menoleh pada Jaemin lalu mengangguk bersamaan dengan ekspresi yang di buat sedih.
"Aku bahkan belum lupa drama yang kemarin! Ngilu sekali! " Curhat Yuna.
'Cklek'
"Jaemin hyung! " Semua orang disana menoleh ke arah Jisung yang sepertinya terbangun.
"Apa? Kau lapar? " Jisung tersenyum menunjukan giginya karena tebakan Jaemin tepat sasaran.
"Tidak ada bahan di kulkas! Mungkin mereka belum belanja! " Jisung mencebikan bibirnya.
"Lalu aku makan apa? Apa ada ramyun? " Jaemin menggeleng yang berhasil membuat Jisung menghela nafas lagi.
"Tidur saja! Besok kau makan sepuasnya! " Renjun masih mengarahkan atensinya ke tv.
"Aahh" Jisung mengacak rambutnya.
"Haechan hyung belum pulang? " Tanyanya yang dibalas gelengan.
"Apa dia selalu melakukan ini? Dia harus shooting di pagi harinya sampai sore! Apa tidak ada toleransi untuk tidak latihan dulu? " Tanya Jisung yang berhasil mencuri semua atensi disana.
"Jujur aku juga kasian padanya! Tapi dia terlihat senang melakukannya! " -Renjun.
"Dia juga tidak pernah bercerita! Dia hanya akan merengek 'aku lelah' terus-menerus" Ucap Jaemin menirukan nada merengek Haechan.
"Bukankah Haechan sunbae mood booster? " Kali ini Yuna.
Jaemin terkekeh kecil sebelum berbicara "dia membuat kami tertawa untuk melupakan masalahnya! Dia tidak seterbuka itu! Aku juga tidak mengerti bagaimana caranya dia menyimpan itu sendiri! Dia selalu terlihat tidak punya masalah sama sekali! Tapi nyatanya dia punya banyak rahasia! "
"Aku jadi penasaran bagaimana sosok asli Haechan sunbae! " Celetuk Chaeryeong yang di hadiahi tawa kecil Renjun.
"Jangan! Nanti kau takut! " Ujar Renjun.
Para gadis melebarkan pupil mereka tanda tertarik ingin tau "apa dia orang yang dingin atau semacamnya? "
"Tidak! Maksudku jangan lihat sosok aslinya! Jelek sekali! Apalagi sebelum menata rambut! " Suara tawa terdengar setelahnya.
"Tapi memang benar kalau kalian tau dia yang sebenarnya, mungkin kalian akan berpikir dua kali untuk meledeknya saat di belakang kamera! " Ujar Jisung lagi.
"Dia adalah pria cerdas! Dia punya banyak kosa kata yang bisa membuat orang sakit hati ketika ia marah! Dan dia memang sedikit pemarah! Maka dari itu tadi kita terkejut saat ia sama sekali tidak marah pada Luna dan Joe! Dia sabar! Mungkin dia sadar dengan tanggung jawabnya! " Jelas Jaemin.
Chaeryeong menggigiti kukunya "Haechan sunbae sangat menarik, bolehkah aku jadi penggemarnya? "
Jisung, Jaemin dan Renjun tentunya tertawa sampai terjungkal mendengar pengakuan polos Chaeryeong.
Jisung sampai menangis karena tertawa.
"Apa yang kalian tertawakan? " Semuanya diam seketika.
"Oh Haechan-ah! Kau sudah pulang? " Renjun berdiri dari duduknya.
"Jika belum, tidak mungkin aku berdiri disini sambil nenteng makanan buat kalian! " Setelah melontarkan kalimat itu Haechan langsung berbalik menuju dapur.
Namun langkahnya terhenti kemudian berbalik lagi, melangkah mendekat ke tempat teman-temannya duduk.
"Makan! " Haechan menepuk bahu Jisung.
Melihat makanan di atas meja membuat mata Jisung berbinar.
"Apa Ryujin makan tadi sore? " Tanya Haechan.
"Dia hanya makan daging Mark tadi! " -Jaemin.
Haechan melangkah menuju kamar Ryujin dimana disana ada Lia, Luna dan Joe.
"Ryu! " Haechan menepuk pelan pipi Ryujin.
Ryujin menoleh dengan wajah mengantuknya " Sudah pulang? "
Haechan tersenyum manis "sudah makan? " Ryujin menggeleng sebagai jawaban.
"Makan dulu ya! Ajak Lia sekalian! " Lalu Haechan keluar dari kamar menuju kamarnya untuk melepas jacket dan membangunkan Jeno, Chenle. Dimana Mark? Dia pulang ke dorm setelah latihan tadi.
"Bangun! " Haechan menepuk pantat Chenle dan Jeno bergantian.
Jeno bangun tapi Chenle belum, Haechan membaringkan tubuhnya di atas tubuh Chenle yang tidur tengkurap.
"Chonlo-yaa! Bangun! Kau tidak lapar? " Ujar Haechan.
"Lapar lah! " Sahut Chenle cepat,masih ngelindur.
"Kalau begitu ayo! " Haechan menarik tangan Chenle keluar dari kamar.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Got Married [Haechan X Ryujin]
FanficPengen baca cerita kayak gini, tapi belum ada . Ya buat sendiri 😆 Biar makin halu aja.. Kalo ga nyambung maklumlah namanya juga halu..