Ryujin membeku sekejap saat Haechan menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjang, kini pria itu masih sibuk memeluknya erat sembari membenamkan wajahnya di dada Ryujin.
"Lelah! " Keluhnya dengan suara serak. Ryujin mengalihkan pandangannya ke bawah memandangi kepala Haechan.
"Aku mengantuk! " Tanpa aba-aba tangan Ryujin bergerak untuk mengelus dan menepuk lembut punggung dan kepala Haechan.
"Tidurlah! " Bisik Ryujin mengerjap di kegelapan.
Haechan tak merespon, Ryujin kira Haechan benar-benar tidur sebelum tangan besar pria itu meremas bokongnya.
Ryujin hanya diam membeku, dia bukannya pasrah tapi dia tidak tau bagaimana caranya menghentikan Haechan.
Wajah Haechan yang di benamkan di dada Ryujin juga mulai beraksi, kepalanya ia gosok naik dan turun yang berhasil membuat kecepatan jantung Ryujin menjadi tak terkendali.
Ryujin membelalakan matanya ketika tangan kiri Haechan terasa bersentuhan langsung dengan kulit punggung Ryujin, tangan itu mengusap membuat gerakan memutar sebelum bergerak cepat ke arah atas hampir menyingkap kaos yang Ryujin kenakan.
Namun Ryujin mengubah posisi tidurnya menjadi telentang membuat tangan Haechan yang beraksi terjepit di bawah, Haechan tak merespon pria itu malah kembali melesakan wajahnya di lengan Ryujin.
Kaki kiri Haechan naik menimpa kaki kanan Ryujin lalu tanpa susah payah memisahkan tautan kaki kiri Ryujin dengan kaki kanannya. Kaki kiri pria itu ada di tengah-tengah sekarang.
Ryujin sama sekali tak menolak karena ia gugup hanya untuk melakukan penolakan. Hingga beberapa menit hening, Haechan yang sepertinya benar-benar tertidur tadi sekarang mulai bergerak kembali.
Haechan menyentak tubuh Ryujin hingga menyamping kembali, tangannya mulai beraksi disana. Ryujin mencoba untuk mendorong dada Haechan pelan namun pria itu malah mengeratkan pelukannya.
"Eung" Lenguh Haechan sembari tangannya terus bergerak kemudian menyentak ke atas hingga kaos Ryujin hampir tersingkap jika saja gadis itu tidak memegangi ujungnya.
"Kenapa di pegang hm? " Suara serat Haechan menyapa pendengarannya kala pria itu mulai mengendus lehernya.
Kembali mengecupnya kecil. "Jangan hisap! Aku ada jadwal besok! " Larang Ryujin.
Haechan meluruskan kakinya lalu terdengar kekehan ringan "jika besok jadwal kosong berarti boleh? " Goda Haechan, Ryujin malah terbelalak lalu merutuki kalimatnya tadi.
"Bukan begi-YA! " Ryujin memegang tangan Haechan yang memaksa menaikan kaosnya.
"Euuuunggg" Rengek Haechan karena Ryujin menghalangi niatnya.
"Mau apa hah? " Tanya Ryujin kesal.
Haechan menggeleng "aku tidak akan melakukan apa-apa!" Ryujin menghela nafasnya lalu menjauhkan tangannya memberi akses pada Haechan yang kini tersenyum tipis tanpa di sadari oleh Ryujin.
"Beberapa hyung-ku bahkan melakukan hal lebih dengan kekasihnya! " Katanya, Ryujin menarik sebelah alisnya ke atas. Lalu hubungannya dengan Ryujin apa?
Hubungan setiap pasangan di Korea memang tidak pernah mendekari kata bersih. Paling tidak berciuman atau bercinta semalam. Itu sudah biasa, lalu setelah mereka putus dengan mantannya itu juga berarti teman tidur mereka berganti.
Tapi beda hal-nya dengan Haechan dan Ryujin, mereka punya hal yang harus di jaga. Perasaan para penggemar mereka, karir mereka dan image publik.
Semua itu sungguh menghalangi apa yang mereka ingin lakukan 'hari di saat kalian menandatangani kontrak, adalah awal dari kehilangan 10 tahun waktu di hidup kalian! '
KAMU SEDANG MEMBACA
We Got Married [Haechan X Ryujin]
Fiksi PenggemarPengen baca cerita kayak gini, tapi belum ada . Ya buat sendiri 😆 Biar makin halu aja.. Kalo ga nyambung maklumlah namanya juga halu..