(27) 😖

3.7K 482 27
                                    


Maaf ya kemarin ngegantung 😁






Sedari beberapa saat setelah Haechan memutus sambungan telepon dengannya, Ryujin tak henti-henti meremat ponsel sembari berbaring terlentang di kasurnya.

Merasa tak nyaman, Ryujin berguling kekiri dan kekanan. "Ada apa dengan Yuna? "

Tak tinggal diam , Ryujin kembali berusaha untuk menghubungi Luna. Namun nihil, Luna sama sekali tidak menjawab panggilannya.

'Ting'

Pesan dari Haechan. Ryujin benar-benar waswas saat membaca apa isi pesan itu.

Ryu! Jangan khawatir! Luna baik-baik saja! Tidurlah! Besok kau bisa menghubungi Luna!

Pesan Haechan yang cukup membuat pundak Ryujin yang tadi menegang seketika lonsor.

"Ryujin-ah! Tidur!" Ryujin menoleh ketika mendengar suara Yeji yang mungkin terbangun karena suara keyboard nya yang lumayan keras.

"I-iya eonni! " Dan benar, Ryujin segera menyelimuti tubuhnya lalu berusaha untuk tidur.














We Got Married











"Iya oppa! "

Setelah membaca balasan Ryujin, Haechan cepat-cepat menyimpan handphonenya di saku jacket hitam miliknya lalu segera keluar dari mobil hitam milik Johnny.

Apa dia sudah bertemu Luna? Belum! Pesannya untuk Ryujin hanya alibi supaya gadis itu tidak cemas yang mungkin saja berakhir dengan ia yang tidak tidur semalaman.

Ada perbaikan jalan menuju rumah keluarga Luna, jadi Haechan terpaksa berjalan beberapa kilo meter untuk sampai di rumah Luna.

Sesampainya di sana, lampu rumah mereka masih hidup menandakan penghuninya masih terjaga.

Tanpa ragu, Haechan langsung masuk melewati pagar dan memencet bel rumah.

Tak lama pintu rumahpun terbuka "sia- ah annyeonghaseyo Tuan! Mau menemui Luna? " Tanya si bibi pengurus rumah.

Haechan tersenyum seraya membalas salam si bibi "iya! Apa dia ada didalam? "

Si bibi menggerakan matanya gugup menghindari kontak mata dengan  Haechan "nona sedang berlibur Tu-"

"Aku tau kau berbohong! Bisa tolong katakan apa yang sebenarnya terjadi? " Si bibi melotot kaget, mungkin ia bingung harus merespon Haechan seperti apa sekarang.

"Sebenarnya Tuan! Nyonya dan Tuan sedang bertengkar! Nyonya melihat Tuan bersama wanita lain! Sekarang nyonya sudah pergi dari rumah sedangkan Tuan mabuk di dalam! " Jelasnya.

"Lalu Luna dimana? "

"Nona tidak mau jauh dari ayahnya! Dia menangis di dekat ayahnya! "

"Di saat ayahnya mabuk? Tidak! Tidak! Berikan aku masuk! " Haechan menerobos si bibi lalu berlari asal menelusuri rumah keluarga Luna.

Di lantai 2, Haechan benar-benar di buat naik pitam pasalnya si ayah yang  terduduk di lantai sembari menyandar di balkon rumahnya sekarang sedang membentak Luna yang sudah terduduk sembari  menangis menahan sakit karena tarikan keras di rambut bagian depannya sampai-sampai bocah itu terlihat seperti sedang bersujud di depan sang ayah.

"INI SEMUA GARA-GARA KAU! DASAR ANAK SIALAN! " bentaknya. Hati Haechan benar-benar tersakiti melihat itu semua. Tanpa babibu lagi, Haechan segera menghampiri Luna dan berusaha melepaskannya dari cengkraman sang ayah.

"Kau siapa keparat! " Si ayah berdiri menatap Haechan garang, namun beberapa saat kemudian dia menyadari siapa yang berdiri di hadapannya. "Ah Haechan-ssi! Annyeonghaseyo! " Salamnya namun tidak di balas Haechan.

"Kenapa anda kemari Haechan-ssi? Apa anda punya pekerjaan untuk Luna? " Ujar si ayah.

"Aku akan membawa anakku pergi! " Tepat setelahnya , wajah si ayah berubah mengeras.

"Bawa saja! Aku tidak peduli! Bawa pergi jauh-jauh! Dasar  sialan! " Ujarnya lalu melangkah sempoyongan  masuk ke dalam kamarnya mungkin (?)

"Luna! " Haechan menunduk melihat keadaan Luna yang sudah jauh dari kata baik-baik saja. Luna tidak merespon panggilan Haechan , ia menunduk dalam.

Mengerti apa yang di rasakan Luna, Haechan tidak membuka suara lagi. Ia mengangkat tubuh ringkih Luna untuk ia gendong. Luna mengeratkan pelukannya di leher Haechan kemudian melanjutkan tangisnya "terimakasih Appa! "











We Got Married









Saat dijalan menuju mobil, saat di dalam mobil sampai sekarang mereka sudah berdiri di depan pintu dorm NCT 127 di lantai 5. Luna benar-benar terlelap dalam tidurnya.

Haechan beberapa kali mengusap air mata yang tanpa aba-aba meluncur dari matanya. Benar-benar pelik kehidupan Luna namun dia malah tidak pernah mengetahuinya.

Haechan membuka pintu dorm dan ternyata semua member yang tinggal di lantai 5 terjaga di ruang tengah. "Ini di- Haechan siapa? " Celetuk Johnny.

"Wah siapa? " Heboh Doyoung.

"Luna? " Tebak Taeyong berbisik karena Haechan meminta mereka diam. Haechan mengangguk membenarkan tebakan Taeyong.

"Besok aku jelaskan! Sekarang aku sangat mengantuk! " Bohong, dia bahkan kuat terjaga sampai jam 5 pagi hanya untuk bermain game. Hanya saja sekarang suasana hatinya tidak mendukung.

Haechan memasuki kamarnya dengan  Johnny yang mengikutinya dari belakang. Haechan segera menidurkan Luna di ranjang single miliknya lalu membuka jacket dan mengganti celananya lalu berbaring disamping Luna kemudian memeluk tubuh kecil itu erat seolah tak mau kehilangan.

Johnny yang melihatnya sungguh merasa tersentuh. Haechan yang kerjaannya tidak jelas selama menjadi maknae kini sungguh menjalani perannya sebagai seorang ayah dengan sangat bertanggung jawab.

We Got Married [Haechan X Ryujin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang