We Got Married [Haechan X Ryujin]

(17) Game-2

"Oppa! Jika kau tidak mengenaliku, kau keterlaluan! " Haechan melirik pasangan di sampingnya lalu melirik Ryujin yang berdiri di sampingnya.

"Ryu! Jika aku tidak mengenalimu? " Tanya Haechan pelan membuat Ryujin menoleh.

"Ya kita kalah! Dan poin kita akan tetap nol! " Haechan mempoutkan bibirnya mendengar jawaban Ryujin.

Haechan meraih jemari Ryujin lalu memperhatikannya lamat-lamat.

"Aku harus menghafalnya supaya nanti tebakanku benar! " Ryujin terkekeh melihat Haechan yang benar-benar terobsesi ingin menang.

"Oppa! Jika kita kalah kau tidak akan gila kan? " Canda Ryujin yang dihadiahi tatapan sinis dari Haechan.

"Pakai cincin ini! Supaya aku lebih gampang mengingatmu! " Haechan memakaikan cincinnya di jari Ryujin.

"Para wanita silahkan memakai kostumnya! "Intrupsi seorang staff, sebelum pergi Ryujin melirik Haechan yang tersenyum evil lalu tertawa kecil.

"Bye! " Ryujin melambaikan tangannya yang dibalas oleh Haechan.

-We Got Married-

Ryujin sudah siap dengan kostumnya, dia juga sudah berdiri di depan ke 3 pria yang di antaranya adalah Haechan.

Ryujin menggigit bibir bawahnya cemas, ia takut Haechan keliru karena cincin yang tadi ia pakai.

Segala yang Ryujin pakai harus di lepas dan ditukar dengan barang yang dipakai lawan.

"Sudah siap? " Ryujin semakin gugup di buatnya. Di depan sana ada Haechan yang terlihat sedang fokus menatap ke arah 3 wanita di depannya.

"Oppa kumohon! " Gumam Ryujin lalu dia mengangguk mengiyakan pertanyaan sang mc.

"Baiklah mulai! " Pikiran Ryujin entah terbang kemana saat para pria mulai mengelilingi para wanita yang posisinya duduk.

Pria team kuning berdiri di depannya "apa ini kau? " Bisiknya, Ryujin melebarkan matanya kaget karena mendengar bisikan itu.

"Hey hey! Jangan bertanya seperti itu! " Suara tawa terdengar setelahnya. Ryujin juga tertawa dalam diam, bagaimana bisa pria itu lupa kalau dia sedang memakai mic?

Disisi lain Haechan melirik wanita dengan kostum babi yang duduk di tengah, Haechan seperti dejavu saat  melihat cara wanita babi itu menutup bibirnya ketika tertawa.

Kakinya hendak mendekat namun matanya menangkap cincin miliknya yang dipakai wanita berkostum kuda yang duduk paling ujung.