Twenty-nine

2.2K 288 131
                                    

Happy reading
.
.
.
Enjoy

Sepertinya sekarang, rahasia terbesar Sojung sudah diketahui oleh Yerin. Mereka lengah karena tidak menyadari kehadiran Yerin di sana.

Yerin merasa sangat sesak mendengar semua penuturan Sojung barusan, pantas saja selama ini Sojung sangat antusias mendengarkan semua cerita Yerin tentang Taehyung. Bahkan tak tanggung-tanggung Sojung memancing Yerin agar terus menceritakan soal dokter ahli jantung itu.

Yerin menangis, ia membekap mulutnya agar suara tangisannya tidak keluar begitu saja.

Perlahan Yerin mundur dan menjauh dari sana, Yerin tidak tahu harus apa, dia berlari, lalu bertanya pada salah satu maid, di mana Vee sekarang.

Tanpa berlama-lama lagi, Yerin naik ke lantai dua, membuka pintu kamar sang kekasih tanpa meminta izin terlebih dahulu. Tidak perduli jika kini dirinya melihat punggung polos milik Taehyung di hadapannya.

"Vee,"

Taehyung tentunya terkejut karena dirinya sama sekali tidak menyadari Yerin masuk ke dalam kamar. Ia sigap mengambil baju di atas kasur dan menatap wajah Yerin yang sudah penuh dengan air mata.

"Sayang kenapa?"

Taehyung mengernyitkan dahi, bingung sekali. Yerin menangis. Lalu, setelah Taehyung membalikkan badannya Yerin memeluknya begitu erat, sangat erat. Seakan mengatakan jika Taehyung hanya boleh menjadi miliknya saja.

"Vee aku harus bagaimana hiks? Sojung tertarik padamu, Kenapa banyak wanita yang tertarik dengan mu Vee? Aku merasa sangat tersaingi, aku tidak suka selalu gelisah, aku membencinya, apa lagi ini kakak perempuanku, aku harus bagaimana, aku tidak mau melepasmu, tidak akan pernah," ungkap Yerin tidak bisa lagi menahan suara tangisannya.

Taehyung mengerjapkan matanya samar, lalu membuang napas secara perlahan.

"Sejak kapan tahu?" Tanya Taehyung.

Yerin mendongakkan kepalanya, Taehyung bicara sangat tenang seperti sudah mengetahui semuanya.

"Kenapa tidak terkejut, kau tahu semuanya?" Bibir Yerin gemetar, ingatannya berputar tepat ketika ia kehilangan Taehyung karena menikahi wanita lain. Sangat tersiksa, Yerin saat itu seperti tinggal di sebuah tempat gelap dan sepi.

Yerin menggeleng.

"Tidak! Tidak boleh! Vee tidak boleh menikahi wanita lain, aku tidak akan membiarkannya, tidak akan pernah."

Taehyung langsung menahan lengan Yerin saat tahu kekasihnya itu akan memukul kepalanya sendiri. Yerin baru saja sembuh dari traumanya, Taehyung sangat khawatir jika Yerin kembali pada titik terendahnya.

"Sayang, berhenti! Tenang dulu," Taehyung membawa Yerin untuk duduk ke samping tempat tidur, ia juga mencekal kedua tangannya agar Yerin tidak bisa melakukan apa-apa.

"Sayang, dengarkan aku dulu, kau tidak boleh seperti ini, nanti kepalanya sakit lagi gimana?" ujar Taehyung penuh kehangatan, Taehyung menatap mata sembab Yerin dengan teduh.

"Kita bicarakan ini baik-baik ya? Jangan dengan emosi, aku tidak mau kau sakit lagi, dokter Geun bilang kan kau tidak boleh merasa tertekan, stress atau pun yang lainnya, jadi ayo bicarakan ini pelan-pelan," Taehyung perlahan melepas cekalan tangannya, ia menangkup wajah Yerin untuk menghapus semua air mata yang masih ada di pipi sang kekasih.

"Tapi Vee, Sojung eonnie menyukaimu."

"Iya sayang aku tahu," jawab Taehyung membenarkan, Taehyung menarik napas. "Selama ini, menurutmu apa alasan aku tidak pernah berinteraksi dengan kakakmu itu? Apa kau pernah mendengar aku mengobrol dengannya?"

Cardiologist [Taerin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang