twenty-one

2.4K 312 221
                                    

Semoga suka jangan lupa follow 🤸

Awas Typo!
.
.
.
Happy reading

Taehyung menyelusupkan semua jari-jari tangannya untuk memasuki celah rambutnya yang basah karena guyuran titik-titik air shower yang hangat di atas kepalanya. Sangat nyaman, seakan embun di area kaca transparan itu menjadi saksi betapa Taehyung menikmati air hangat yang membasahi tubuhnya.

Sekumpulan busa bekas sabun yang jatuh ke bawah pun mulai pudar saat tersedot ke dalam saluran pembuangan, pertanda jika Taehyung sudah selesai membersihkan dirinya. Taehyung mengusap terlebih dahulu otot-otot perutnya, takut jika masih ada busa yang tertinggal di sana.

Meski tidak sering berolahraga tapi Taehyung masih memiliki tubuh yang sangat bagus karena selalu menyempatkan diri untuk mempertahankan otot-ototnya itu.

Setelah selesai membersihkan diri, Taehyung mengambil handuk baju dan mengikat talinya cukup erat.

Taehyung sangat cape karena dia baru saja pulang dari Seoul, sudah beberapa bulan ini dia bekerja bulak balik meski tak jarang dirinya menginap di apartemen, karena merasa sangat lelah untuk pulang ke Daegu.

Taehyung hendak keluar dari dalam kamar mandi, namun baru saja dia ingin melewati pintu, wanita berperut besar itu sudah berdiri dengan ponsel di tangannya dan mata yang sudah berkaca-kaca.

Taehyung menaikkan salah satu alisnya ke atas.

"Kenapa kau memegang ponselku?"

"Kenapa kau masih menggunakan poto Yerin sebagai wallpaper headphone mu? Apa kau masih mencintainya?"

Bukannya menjawab pertanyaan Taehyung barusan, Suji malah melemparkan pertanyaan lagi.

Matanya terasa panas, dadanya juga begitu sesak, apalagi ketika ia sadar jika beberapa bulan ke belakang ini sikap hangat Taehyung tidak benar-benar nyata, sebenarnya Suji sudah sangat menyadari sejak awal dengan sikap Taehyung ini, tapi dia tidak terlalu peduli dengan kenyataan.

Harapan Suji seperti memang tidak akan terkabul, karena sekarang Taehyung sudah berani membantah dan membentak dirinya, Suji tahu jika Taehyung mulai kembali pada sikap awalnya dan itu membuat hatinya sangat sakit.

"Jawab aku Tae, kenapa kau masih menggunakan poto ini? Kau tahu sendiri jika aku tidak menyukainya."

Taehyung memutar kedua bola matanya malas, tangannya pun sigap merebut kembali ponsel miliknya dari tangan Suji.

"Jangan mengecek ponselku lagi," ujar Taehyung santai sembari menggeser tubuh Suji yang menghalangi jalanya.

"Tae kau masih mencintainya?"

Taehyung menghentikan langkahnya, ia membawa lagi tubuhnya menghadap Suji dengan jarak kurang lebih satu meter.

"Apa jika aku menjawabnya kau akan sakit hati?" Tanya Taehyung diselingi dengan senyuman tipisnya.

"Hah?" Suji sangat tidak mengerti dengan semuanya, sampai-sampai dia mengernyitkan dahinya karena bingung.

"Aku sangat mencintainya, Yerin adalah hidupku, tidak ada yang bisa membuatku senang kecuali dirinya."

Cardiologist [Taerin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang