Nineteen

1.7K 251 102
                                    

Ketemu lagi sama aku calonnya Taehyung 🌚👌😘
Jangan lupa like, coment and subscribe 🤣 dan aktifkan lonceng notifikasinya supaya kalian tahu kapan aing up lagi 🙈mwueeheheh Korban YouTube anjir...

Bab ini lebih nyantuy👉👈kalian nggk usah khawatir 🙀Dadah happy reading 😌
.
.
.

"Yerin cepat habiskan makananmu! Kita harus menjemput Sojung di rumah sakit, hey sayang?"

Yerin malah betah dengan sendok yang ia mainkan di atas nasi, selera makannya terganggu. Ini sudah satu Minggu setelah Taehyung pergi ke Daegu, dia bahkan sama sekali tidak meninggalkan pesan atau pun menelponnya.

"Issh demi Tuhan aku akan mencakar wajah Vee jika dia kembali nanti, aaah Oppa kenapa dia tidak menghubungiku?" Rengek Yerin sambil meletakkan sendok makan miliknya dengan sedikit kasar.

Hari ini mereka berencana untuk membawa Sojung pulang ke rumah, Min-rae dan juga suaminya ingin membuatkan ruangan khusus dan menyewa beberapa perawat untuk mengurus Sojung di rumah mewahnya.

"Taehyung tidak harus menghubungimu, jangan terlalu overprotektif nanti jika Taehyung sudah selesai dengan urusannya dia juga akan menelpon mu, tenanglah," ujar Ji-Sung berusaha untuk memberikan sebuah ketenangan pada hati Yerin.

"Ck aku sangat kesal, kenapa dia begitu sibuk?" Tutur Yerin dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Min-rae dan juga Ji-Sung saling menatap saat melihat Yerin yang sudah ingin menangis.

"Sayang kenapa menangis?" Tanya Min-rae dengan sigap memeluk anaknya, Min-rae sangat bingung karena beberapa hari ini Yerin begitu pemurung, meski tidak kentara namun mereka menyadari semuanya.

"Aku tidak tahu, tapi hatiku sangat tidak nyaman, aku ingin Vee hiks." Tangisan Yerin pecah, di dalam dirinya dia memiliki perasaan yang sangat tidak menentu, penuh dengan kekhawatiran yang tidak jelas adanya.

Kenyamanannya mulai terusik entah karena apa? Apa ini sama seperti ikatan batin?

Dengan segera Min-rae mengelus rambut Yerin dengan penuh kelembutan.

"Sudah sayang, jangan menangisi hal yang tidak jelas, bukannya kau bilang jika kekasihmu itu tidak akan sering memegang ponsel saat ini? Sudah ya, sekarang ayo kita jemput kakakmu, dia pasti sudah sangat ingin melihat rumah lagi hm."

Yerin sama sekali tidak menjawab, dia hanya mengangguk pelan dan berdiri dari duduknya. Bahkan ketika di dalam mobil sekalipun Yerin sama sekali tidak mengeluarkan suaranya, dia hanya berdiam diri seperti kehilangan karakter ceria yang selalu ada pada dirinya.

Ji-Sung yang melihat posisi Yerin yang menyandarkan kepalanya ke jendela mobil dengan tangan yang menyilang seakan memeluk dirinya sendiri, seakan heran tentang hal apa yang terjadi pada adik kecilnya itu.

Posisi itu, adalah posisi di mana Yerin sedang merasa tidak nyaman atau memiliki sebuah masalah.

"Sayang katakan padaku, apa kau bertengkar dengan Taehyung." Tanya Ji-Sung sangat penasaran sekaligus khawatir.

Yerin mengangkat wajahnya dan menggeleng keras.

"Tidak hisk."

Suara Yerin tercekat.

"Aku tidak bertengkar, hubunganku baik-baik saja, tapi Oppa hiks perasaanku sangat tidak nyaman, a-aku, a-aku ingin Vee."

Ji-Sung tidak tahu lagi harus apa, pun dengan kedua orangtuanya yang berada di kursi depan, melihat Yerin seperti ini mengingatkan kembali mereka ke tahun-tahun di mana dulu Taehyung pergi untuk meraih gelar Doktornya.

Cardiologist [Taerin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang