Twenty-eight

2.2K 282 168
                                    

Follow+vote+coment
Happy reading 🐻

.

Yerin tidak berhenti menunjukan senyumannya, ia sangat senang saat Dokter Geun berkata jika dirinya sudah bisa pulang hari ini.

Di hadapan dokter Geun dan beberapa perawat lainnya Yerin membungkuk sopan dan berterimakasih kepada mereka karena sudah berusaha keras untuk kesembuhannya.

"Aku tidak tahu harus seperti apa, kalian sudah merawatku dengan sangat baik, rasanya berterimakasih saja tidak cukup," ucap Yerin terlihat begitu tulus.

Dokter Geun dan beberapa perawat itu tersenyum.

"Anda tidak perlu berterimakasih nona, semuanya sudah berada dalam posisi yang seharusnya, kami membantu anda untuk sembuh, itu merupakan sebuah keharusan," jawab Dokter Geun yang disetujui oleh beberapa perawat lainnya.

"Aku akan mengundang kalian semua saat pernikahanku nanti," ujar Yerin lagi, sangat semangat.

Tidak lama setelahnya sebuah deringan dari ponsel miliknya berbunyi, di sana tertera nama sang kekasih yang mungkin ingin bertanya kenapa dirinya begitu lama berada di sini, padahal sudah sedari tadi Taehyung keluar dari rumah sakit dan menunggunya di parkiran.

"Aku pergi dulu, Vee sudah menungguku."

"Baiklah nona kami juga akan menunggu undangannya dan semoga kau diberkati Tuhan dalam segala urusan."

Yerin tersenyum manis dan membungkuk sopan untuk merespon ucapan dokter Geun barusan, ia tidak tahu harus bagaimana lagi, semuanya sudah sangat membuatnya bahagia.

.

"Sayang kenapa sangat lama?" Tanya Taehyung sedikit kesal saat Yerin baru saja memasuki mobilnya.

"Aku memanggil dokter Geun dan mengunggulkan suster dulu Vee, aku berterimakasih pada mereka karena sudah membantuku untuk sembuh."

"Kau memanggil mereka hanya untuk berterimakasih? Itukan sudah jadi tugas mereka sayang, lagi pula mereka di bayar."

"Tidak apa-apa Vee, mereka sangat bekerja keras untuk membuatku sembuh jadi aku berterimakasih."

Taehyung agak menghela nafasnya sebentar, lalu sedikit memposisikan dirinya agar lebih nyaman melihat ke arah sang kekasih.

"Rin, di sini aku yang paling bekerja keras, apa kau tidak ingin mengatakan sesuatu padaku?" Ujar Taehyung sedikit mendengus.

Yerin tersenyum lebar dan dengan sigapnya pindah ke arah paha Taehyung. Yerin mendudukkan dirinya dengan nyaman lalu mengalungkan tangannya dileher sang kekasih.

Taehyung yang tidak menyangka Yerin akan duduk di atas pahanya pun segera menurunkan sedikit kursi kemudiannya, takut jika punggung sang kekasih mengenai stir mobil yang ada di belakang.

Mereka saling bertatapan, menyelami satu sama lain, hingga tidak lama setelahnya Yerin mulai terkekeh geli saat mengetahui jika Taehyung menelan ludahnya sendiri sampai terlihat jakunnya bergerak.

"Vee apa kau tergoda olehku? Mau menciumku?" Tanya Yerin ringan, ia bahkan sudah memajukan bibirnya ke arah Taehyung.

Membuat Taehyung berdehem pelan untuk menetralkan dirinya. Taehyung menatap Yerin dengan tajam.

"Sejak kapan kau berani seperti ini? Akhir-akhir ini kau jadi sangat liar."

"Tidak apa-apa Vee, aku liar saat bersamamu, aku kan sudah bilang hamil diluar nikah itu sudah menjadi trend, jangan terlalu menahannya Vee," Tutur Yerin lagi, Taehyung hanya bisa membuang napasnya kasar, ia tahu jika Yerin belajar banyak dari Jimin.

Cardiologist [Taerin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang