Alvaro melajukan mobilnya untuk kembali ke rumah. Laki-laki itu sesekali melirik Yona dan mengusap kepalanya sambil mengemudikan mobilnya ini.
"Al..." panggil Yona.
"Iya?" tanya Alvaro.
"Aku boleh minta sesuatu?" tanya Yona.
"Apa?"
"Aku mau crepe yang di mall kemarin," ucap Yona memberitahukan keinginannya.
"Sekarang?" ujar Alvaro.
"Iya."
Alvaro berfikir sejenak lalu dia memutar balik arah mobil yang ia kemudikan menuju mall yang dituju oleh mereka berdua. Terlihat jelas mata Yona berbinar-binar ketika Alvaro menuruti keinginannya.
Setibanya di tempat tujuan, Yona dan Alvaro melangkahkan kakinya bersamaan menuju penjual crepe. Yona memesan empat crepe untuk dirinya sendiri dan memesan satu untuk Alvaro. Perempuan itu tidak mengalihkan pandangannya ketika sang penjual sedang membuatkan pesanannya.
"Kamu mau apa lagi?" tanya Alvaro lalu mencium pucuk kepala Yona.
"Mau pulang," jawab Yona dengan semangat.
"Gak mau beli yang lain?" tanyanya kembali dan Yona hanya menggelengkan kepalanya sebagai tanda kalau dia tidak menginginkan hal lain selain ini.
Selang beberapa menit, crepe pesanan ia pun telah siap dan ketika Yona sedang berjalan bersama Alvaro sambil menyantap salah satu crepe miliknya, tiba-tiba ada seseorang yang memanggil dirinya, tidak lebih tepat suaminya.
"Alvaro..."
"Liora? Lo ngapain disini?" tanya Alvaro dengan antusias setelah bertemu dengan sepupunya.
Yona yang sejak awal menunjukkan wajah cerianya, kini berubah menjadi badmood setelah melihat kehadiran Liora disini.
"Tadi beli skincare, oh ya Yona apa kabar?" gumam Liora menyapa Yona.
Yona menunjukkan senyum kecutnya, "Baik, cuma lagi nyusahin Alvaro aja," ketusnya kemudian, dia menatap wajah Alvaro.
"Mau makan bareng gak?" ajak Liora.
"Bole-" Alvaro menggantungkan ucapannya ketika Yona menyelanya.
"Enggak makasi, kita sudah makan," balas Yona.
Seketika Alvaro menatap Yona dengan aneh dan perempuan berbadan dia itu melanjutkan ucapannya kembali. "Kita duluan ya," Yona menggenggam tangan Alvaro dengan erat lalu membawanya ke basement tempat mobil milik Alvaro terparkir.
Mereka berdua masuk ke dalam mobil dan Yona masih menunjukkan wajah kalau dia tidak menyukai kehadiran Liora dihidupnya dengan Alvaro. Ayah dari janin yang ia kandung itu menyalakan mesin mobil, tapi dia mengatakan beberapa kalimat kepada Yona sebelum mengemudikan mobilnya pulang ke rumah.
"Kamu kenapa sih?" tanya Alvaro dengan ketus.
"Kamu yang kenapa?" ketus Yona kembali dan Alvaro hanya menunjukkan wajah kalau dia tidak mengerti dengan apa yang lontarkan oleh perempuan ini.
"Aku gak suka kamu deket-deket sama Liora!" gumam Yona dengan emosi.
"Dia cuma sepupu aku, Yon!" ucap Alvaro tidak kalah ketus dengan Yona.
"Tapi aku gak suka kamu ngobrol sama dia!!" sambung Yona.
Alvaro tidak menjawab ucapan Yona dan memutuskan untuk mengendarai mobilnya kembali ke rumah. "Kamu aneh, Yon," sambung Alvaro sambil mengemudikan mobilnya.
Yona menghentikan memakan crepe miliknya kemudian, dia mengalihkan perhatiannya untuk melihat jalan raya dibalik kaca mobil dengan menahan air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Kakak Kelas [TELAH TERBIT]
RomantikYona remaja perempuan kelas sebelas Sekolah Menengah Atas yang memutuskan untuk menikah di usia muda karena kondisi keluarganya. Tapi, siapa sangka kalau dia menikah dengan kakak kelas yang menurutnya menyebalkan dan irit berbicara, walaupun Yona me...