11 ~ Mulai Berubah

49.1K 2.3K 55
                                    

Setibanya di kelas, dia melihat Sandria sedang mendengarkan lagu menggunakan earphones sambil memainkan handphone.

"Tumben kesiangan," ujar Sandria sambil melepas earphones yang dia pakai.

"Iya masih gak enak badan," bohong Yona.

"Sakit apa sih lo?" tanya Sandria.

"Demam biasa lah," jawab Yona.

"Bisa sakit lo?" ledek Sandria.

"Emangnya lo pikir, gue apaan?" balas Yona sambil memukul kepala Sandria menggunakan buku miliknya.

"Itu cincin nikah?" tanya Sandria ketika melihat cicin yang dipakai Yona.

"Eh itu bukan ini dari mamah gue,
" bohong Yona.

"Ooh...kirain lo nikah," tutur Sandria.

"Sebarangan kalau ngomong," balas Yona lalu memukul kepala Sandria lagi dengan buku tulis miliknya.

Bel masuk kelas pun berbunyi lalu seorang guru masuk ke dalam kelas ini. Saat ini mereka akan belajar matematika sekaligus sang guru akan memberikan hasil dari ulangan harian matematika yang mereka kerjakan tempo hari.

"Baiklah, bapak akan membagikan hasil ulangan harian kalian," ujar pak guru.

"Bapak heran deh sama kalian, kalian tuh belajar gak sih? Yang lulus ulangan harian matematika cuma satu orang, Yona lagi," sambung pak guru.

"Otak lu terbuat dari apa sih, Yon?" bisik Sandria dan Yona hanya membalas ucapan Sandria dengan senyuman.

"Sandria, kamu duduk sama Yona tapi gak pernah lulus ulangan harian" pak guru menegur Sandria yang menjadi teman sebangku perempuan yang telah menikah itu.

"I- iya pak," jawab Sandria.

"Yona, karena kamu dapat nilai 98, kamu gak usah ikut remedial, kamu keluar kelas aja terserah mau kemana," jelas pak guru.

"Iya pak," balas Yona kemudian, dia mengambil handphone, earphones dan novel miliknya kemudian berjalan keluar kelas.

"Yang lain tetap di kelas, kalian semua remed," ucap pak guru.

Yona gak tau dia harus pergi kemana lalu dia memutuskan untuk duduk di kursi yang berada di samping lapangan basket sambil membaca novel, dan mendengarkan lagu dengan earphones. Suasana saat ini sangat sepi, tidak ada siswa ataupun guru yang berlalu lalang, dan Yona sangat menikmati suasana yang seperti ini. Tiba tiba saja Alvaro berjalan tepat di hadapannya.

"Woy Alvaro!" teriak Yona kemudian, dia menghampiri Alvaro.

"Hmm..." balas Alvaro tanpa melihat wajah Yona.

"Jahat banget sih lo ninggalin gue di rumah!!" kesal Yona.

"Lagian lo gak bangun pagi, gue gak mau telat ke sekolah cuma gara gara lo!" Alvaro kembali berkata padanya dengan nada yang dingin.

"Ish, ngeselin banget sih lo!!" omel Yona kemudian, dia berjalan mengambil novelnya yang berada di kursi lalu berjalan entah kemana, tiba tiba-

"Baru sehari nikah udah berantem," ya, siapa lagi kalau bukan Azriel.

"Bacot banget sih lo!" kesal Yona.

"Kenapa lo mau menikah sama dia?" tanya Azriel.

"Bukan urusan lo," jawab Yona, dan ketika dia hendak melanjutkan jalannya, Azriel menahannya.

"Gue gak akan lepasin lo untuk Alvaro," ucap Azriel.

Yona menatap Azriel dengan tatapan mengintimidasi lalu dia berjalan meninggalkan Azriel. Yona merasa hidupnya sudah tidak tenang lagi, banyak masalah yang datang menghampirinya.

Married With Kakak Kelas [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang