Saat ini Alvaro dan ketiga temannya telah tiba di rumah Alvaro. Mereka terdiam sejenak di ruang tamu sambil memikirkan harus mencari Yona kemana. "Gue coba tanya Sandria," ujar Liam kemudian, dia menelfon Sandria.
"Sandria" -Liam.
"Iya? Kenapa?" -Sandria.
"Kamu tau Yona dimana?" -Liam.
Sandria terdiam sejenak sambil melihat Yona yang sedang terfokus menonton film yang diputar.
"Hallo sayang?" -Liam.
"Eng- enggak, aku gak tau dia dimana, tapi dua hari yang lalu dia ke rumah aku terus dia pergi lagi" -Sandria.
"Oh yaudah, kalau kamu tau keberadaan Yona, kabarin aku ya" -Liam.
"I- iya" -Sandria.
Liam memutuskan sambungan telfonnya dengan Sandria dan memberitahu Alvaro kalau Sandria tidak mengetahui keberadaan Yona saat ini. Kini Alvaro benar benar mengutuk dirinya, dia sangat menyesal telah mengusir Yona begitu saja dari rumah tanpa mengetahui asal usul dari masalah ini.
"Lo gak mau coba ke rumah orang tua Yona?" tanya Nathan kemudian, Alvaro menjawabnya, "Kalau orang tua Yona tau, urusannya makin panjang" Alvaro memijat pangkal kepalanya sambil berfikir.
Setelah berfikir panjang, ketiga teman Alvaro memutuskan untuk pulang ke rumah dan mereka akan melanjutkan mencari Yona besok. Kini Alvaro kembali sendiri di rumah ini dan dia benar benar merasa sangat membenci dirinya sendiri.
Dia mencoba menghubungi Yona beberapa kali. Namun, seperti sebelumnya Yona tidak mengangkat sambungan telfon tersebut hingga pada akhirnya Alvaro memutuskan untuk menghilangnya stresnya dengan mengerjakan beberapa tugas sekolahnya hingga larut malam.
Di tempat lain, Yona masih saja tidak bisa tidur karena, terus menerus memikirkan kabar Alvaro. Apakah dia sudah makan? Siapa yang merapihkan rumah? Siapa yang membuatkan makanan untuknya? Berbagai kekhawatiran muncul di kepalanya. Namun, dia telah memutuskan untuk pulang ke rumah jika Alvaro datang menghampirinya dan membawanya kembali ke rumah itu.
° ° °
Saat ini adalah jam istirahat, ketika para siswa berhamburan untuk ke kantin, Alvaro malah menghampiri kelas Yona dan berharap dia akan menemuinya hari ini.
"Ada Yona gak?" tanya Alvaro kepada teman sekelas Yona yang hendak keluar kelas. "Dia sudah beberapa hari ini gak masuk sekolah,".
Tiba tiba saja dia melihat Sandria sedang merapihkan bukunya lalu dia memutuskan untuk menghampiri Sandria dan bertanya mengenai Yona. "Sandria! Lo tau Yona dimana?" tanya Alvaro.
"Ngapain nanyain Yona? Bukannya lo udah usir dia?" ketus Sandria dengan tatapan tajamnya.
"Gue mau minta maaf sama dia, dia gak salah, Sa!" ujar Alvaro.
"Kalau lo mau dia dimana, cari sendiri!!" ketus Sandria kembali lalu dia meninggalkan Alvaro. Alvaro memijat pangkal kepalanya dan tiba tiba saja-
Brakkkk
Meja belajar itu dipukul dengan kencang oleh Alvaro dan membuat para siswa yang ada di dalam kelas ini terkejut. Kemudian, dia berjalan keluar dari kelas untuk kembali ke kelasnya.
Ketika pulang sekolah tiba, dia langsung mengendarai mobilnya untuk mendatangi beberapa hotel dan apartement, berharap Yona menetap sementara di salah satu tempat yang di datangi oleh Alvaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Kakak Kelas [TELAH TERBIT]
RomanceYona remaja perempuan kelas sebelas Sekolah Menengah Atas yang memutuskan untuk menikah di usia muda karena kondisi keluarganya. Tapi, siapa sangka kalau dia menikah dengan kakak kelas yang menurutnya menyebalkan dan irit berbicara, walaupun Yona me...