Hari sudah semakin larut malam, Alvaro sudah pergi tidur duluan sedangkan Yona masih terbangun sambil memainkan laptop miliknya. Dia pun memutuskan untuk pergi ke dapur dan mengambil buah pisang yang ada di meja makan sebagai teman cemilannya ketika sedang memainkan laptop.
Saat dia memakan pisang itu, dia merasa bahwa rasa pisang ini sangat aneh dan dengan spontan dia memuntahkan pisang itu.
"Basi," tuturnya kemudian, membuangnya ke tempat sampah lalu meminum air mineral yang dia ambil dari dapur.
Ketika dia sudah kembali ke kamarnya, dia sedikit membangunkan Alvaro, "Al, pisang di dapur sudah basi," ucap Yona.
"Emang ada pisang basi?" tanya Alvaro.
"Ada Al, itu di dapur sudah basi pisangnya," timpal Yona.
"Busuk kali bukan basi."
"Nah iya itu."
"Yaudah besok dibuang aja," jawab Alvaro dalam keadaan setengah sadar.
Yona pun merasa sangat mengantuk lalu dia memutuskan untuk melatikan laptop miliknya kemudian, pergi tidur. Hari juga sudah sangat larut jadi tidak heran jika dia mengantuk seperti ini. Dia pun mematikan lampu kamar kemudian, menyalakan lampu tidur yang ada di kamarnya dan tertidur tepat di samping Alvaro.
04.00 WIB
Saat Yona sedang tidur dengan nyenyak, tiba tiba saja dia merasa perutnya sangat sakit. Karena sangat sakit, dia sampai tidak bisa berbicara. Dia pun memutuskan untuk pergi ke dapur dan mengambil obat serta air mineral untuk dia minum. Namun, dia tidak bisa berdiri karena, perutnya yang sangat sakit tapi dia tetap memaksakan dirinya untuk berdiri.
"Perut gue...kenapa...sakit... banget?!" ujarnya pelan kepada dirinya sendiri sambil mencoba untuk duduk dan memegang perutnya yang sangat sakit.
Dia pun berhasil berdiri, tapi saat dia hendak melangkahkan kakinya, dia terjatuh karena sakit perutnya yang tidak tertandingi.
"Alvaro...tolong...gue!" ucapnya pelan sambil menangis.
Ya, Yona menangis, dia sudah tidak bisa menahan sakit perut nya yang semakin lama semakin menyiksa. Namun, tidak ada sahutan dari Alvaro karena, suaranya yang pelan serta Alvaro yang tertidur dengan pulas membuat kondisi ini seperti mustahil kalau Alvaro akan mendengar suaranya.
"Alvaro...tolong!" Ucapnya kembali sambil meringkuk dan menangis.
Yona menahan dirinya untuk tetap kuat dan tidak pingsan. Dia sudah tidak bisa berfikir lagi kenapa perutnya sangat sakit karena, rasa sakit yang dia rasakan sangat menyiksa membuatnya tidak bisa berfikir.
Disisi lain saat Alvaro hendak memeluk Yona, namun dia tersadar karena Yona tidak ada di sampingnya. Padahal saat ini masih sangat pagi, tidak mungkin Yona terbangun di pagi hari yang sangat pagi ini. Ia fikir mungkin Yona sedang pergi ke toilet, namun-
"Tolong..."
"Al...varo,"
"To...long...gue!"
Ketika Alvaro ingin melanjutkan tidurnya kembali, dia mendengar suara Yona dengan samar di sisi lain tempat tidur miliknya. Awalnya dia berfikir kalau dia hanya halusinasi, namun suara itu tak kunjung berhenti dan Yona pun belum kembali juga dari kamar mandi hingga dia pun memutuskan untuk melihatnya.
Betapa terkejutnya Alvaro saat melihat Yona sedang meringkuk sambil memegangi perutnya dan menangis di bawah sana.
"YONA!" kaget Alvaro.
"Al...varo...tolong...gue!" ujar Yona sambil menangis, dan memejamkan matanya.
Dengan sigap dia pun menyalakan lampu kamarnya kemudian, menghampiri Yona. Tanpa berfikir panjang lagi dia menggendong Yona kemudian, merebahkannya di atas tempat tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Kakak Kelas [TELAH TERBIT]
RomanceYona remaja perempuan kelas sebelas Sekolah Menengah Atas yang memutuskan untuk menikah di usia muda karena kondisi keluarganya. Tapi, siapa sangka kalau dia menikah dengan kakak kelas yang menurutnya menyebalkan dan irit berbicara, walaupun Yona me...