60 ~ Terungkap

32.4K 1.4K 232
                                    

"Mereka melakukan kesalahan yang seharusnya tidak pernah mereka lakukan."

***

Alvaro merasa hari-harinya kini sangat rumit, terlebih setelah Yona pergi meninggalkan rumah ini dan entah sekarang berada dimana, serta keluarganya yang meminta dirinya untuk menikah dengan Liora setelah bayi yang dikandung Yona lahir.

Laki-laki itu memutuskan untuk pergi keluar rumah sebentar untuk menenangkan fikirannya dan ia pun memutuskan pergi ke sebuah coffee shop untuk memberi kopi serta beberapa minuman lainnya.

"Americano satu, green tea late dua," Alvaro memesan minuman yang hendak ia beli kemudian, memberikan kartu debit sebagai alat pembayaran.

"Silakan ditunggu kak," ujar sang pegawai setelah pembayaran telah selesai.

Ketika Alvaro hendak duduk di sebuah kursi, tidak sengaja dia melihat perempuan yang sepertinya tidak asing baginya. Perempuan itu adalah Liora, sepupu Alvaro dan ketika ia hendak menghampirinya, terlihat Liora sedang mengobrol bersama Azriel, tapi sepertinya keduanya tidak menyadari kehadiran laki-laki itu di tempat ini.

Alvaro ingin berjalan kembali untuk menghampiri Liora dan membawanya pergi dari Azriel, tetapi-

"Lo bisa gugurin kandungan Yona lagi?" tanya Liora kepada Azriel.

Alvaro yang mendengarnya pun terdiam mematung dengan seketika. Ia segera mengambil ponsel miliknya untuk merekam percakapan mereka berdua agar ia dapat memastikan pembicaraan Liora dengan Azriel.

"Bisa, tapi gue gak tau Yona dimana," balas Azriel dengan santainya sambil memainkan ponsel.

"Halah, kemaren aja malah elo yang luka-luka habis dipukulin sama Alvaro," sambung Liora.

"Kalau kemarin lo bisa tahan Alvaro untuk gak pergi, gue bisa gugurin kandungan Yona saat itu juga!" balas Azriel.

"Yaudah yaudah gini deh, lo harus cari keberadaan Yona dan gugurin bayi itu. Kalau dia sudah keguguran, lo bisa nikah sama dia dan gue bisa nikah sama Alvaro tanpa harus bawa-bawa anak itu," ucap Liora menjelaskan.

"Iya iya."

Liora menghembuskan nafasnya dengan kasar lalu meminum milkshake strawberry yang ia pesan.

"Bayi yang dikandungan lo mau di apain?" tanya Azriel ketika Liora selesai meminum milkshake miliknya.

"Gak tau, gue juga bingung," Liora meminum milkshake miliknya kembali.

"Buruan fikirin bayi itu mau diapain," sambung Azriel kemudian, ia memainkan ponsel miliknya kembali.

"Bantu mikir juga lah! Ini anak lo juga!" kesal Liora setelah, mendengar perkataan Azriel.

"Iya iya!"

"Intinya gue gak butuh tanggung jawab lo karena gue cuma mau nikah sama Alvaro, bukan sama lo!" Liora memperingatkan Azriel.

"Gue juga gak mau nikah sama lo," jawab Azriel.

Kaget? Tentu saja. Alvaro sangat terkejut setelah, mendengarkan percakapan antara Liora dengan Azriel. Dia masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh mereka berdua, apa Liora benar-benar hamil? Tapi dia sudah merekam percakapan mereka berdua sehingga, apa yang dikatakan oleh Liora dengan Azriel adalah kenyataan.

Alvaro kembali ke meja pick up untuk mengambil pesanan miliknya lalu menaruhnya di dalam mobil kemudian, dia mengirimkan pesan singkat kepada seseorang dengan menggunakan ponselnya. Tidak pergi dari tempat itu, dia masuk kembali ke dalam coffee shop untuk bertemu dengan Liora dan Azriel.

Married With Kakak Kelas [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang