Yona masuk ke dalam ruang OSIS, dan dia melihat Alvaro juga berada di dalam ruang ini. Tak lama kemudian Azriel pun masuk ke dalam ruangan ini juga. Yona duduk tepat di hadapan Alvaro, dan hanya sesekali mereka saling tatap. Azriel, dan beberapa anggota OSIS yang lain menjelaskan tentang pesta dansa yang akan dilaksanakan pada malam minggu ini.
Dia tidak bisa fokus dengan apa yang sedang dijelaskan oleh Azriel, dan anggota OSIS yang lainnya karena dia merasa gugup duduk berhadapan dengan Alvaro, padahal mereka pernah bersanding di pelaminan, tapi entah mengapa saat ini membuat dia sangat gugup.
Setelah Technical Meeting selesai, dia langsung berjalan keluar dari ruang OSIS ini menuju ke kelasnya. Namun perkataan Azriel saat dia sedang berjalan ke ruang OSIS tadi masih terngiang ngiang difikirannya. Jujur saja dia tidak tau mengapa Alvaro memintanya untuk menjauhi Azriel, tapi dia akan menjauhi Azriel sesuai ucapan Alvaro, karena sekarang Alvaro adalah suaminya jadi dia harus menuruti ucapannya.
Setibanya di kelas, dia melihat semua teman teman sekelasnya seperti mayat hidup dengan tubuh kaku serta wajahnya yang pucat. Yona pun memutuskan untuk menghampiri Sandria, dan bertanya kepadanya tentang apa yang telah terjadi.
"Ada apa? Kok semuanya kayak mayat hidupgini?" tanya Yona kepada Sandria.
"Gak ada yang lulus di remed tadi, minggu depan kita remed lagi," jawab Sandria dengan datar.
"YONA, FIX GUE MAU CARI OM OM KAYA AJA!!" teriak Sandria, karena merasa sangat pusing.
"IYA GUE JUGA!" sahut teman sekelasnya. Yona hanya tersenyum ketika melihatnya mengucapkan kata kata itu.
° ° °
Bel pulang sekolah telah berbunyi, saat ini Yona sedang berdiri di depan gerbang sambil menunggu Alvaro, karena setelah pulang sekolah Alvaro, dan Yona akan pergi ke supermarket untuk membeli barang barang kebutuhn mereka. Ketika dia sedang memainkan handpone miliknya, tiba tiba saja ada seseorang yang berbicara kepadanya, tentu saja dia menjadi terkejut dengan kedatangan orang itu sacara tiba tiba.
"Nungguin siapa? Suami lo?" tanya Azriel.
"Lo ngapain sih?" kesal Yona.
"Pulang bareng gue aja, Alvaro gak mungkin mau pulang bareng lo," ucap Azriel.
"Gak usah maka-" belum selesai Yona berbicara telah disela oleh seseorang.
"Gak usah ganggu Yona!" ujar Alvaro.
"Gue pikir lo gak mau pulang sama dia," tutur Azriel kepada Alvaro.
"Terserah gue mau pulang sama dia atau enggak, tapi ini bukan urusan lo," kesal Alvaro kemudian, dia menggenggam tangan Yona dan membawanya ke parkiran tempat mobil milik Alvaro terparkir.
Setelah Yona dan Alvaro masuk ke dalam mobil, Alvaro langsung mengendarai mobilnya meninggalkan sekolah ini menuju supermarket. Tidak ada percakapan diantara mereka, Yona pun juga sedang malas untuk berbicara kepada Alvaro, karena kejadian tadi saat di lapangan. Tak lama kemudian, mereka pun tiba di tempat tujuan mereka yaitu supermarket. Yona mengambil sebuah trolley untuk membawa belanjaan mereka.
"Terserah lo mau beli apa, nanti gue yang bayar," ucap laki-laki yang telah menjadi suami Yona.
"Hmm...iya," jawab Yona lalu dia membawa trolley itu ke tempat daging ayam, sapi, dan ikan sedangkan Alvaro hanya mengikuti Yona sambil memainkan handpone.
"Nanti malem mau makan apa?" tanya Yona kepada Alvaro.
"Gue makan apapun yang lo masak," balas Alvaro dengan dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Kakak Kelas [TELAH TERBIT]
RomanceYona remaja perempuan kelas sebelas Sekolah Menengah Atas yang memutuskan untuk menikah di usia muda karena kondisi keluarganya. Tapi, siapa sangka kalau dia menikah dengan kakak kelas yang menurutnya menyebalkan dan irit berbicara, walaupun Yona me...