🍁 Sang Penolong
Sudah seminggu ini, aku ada di Surabaya dan alhamdulillah. Berkat bantuan suami Rina, kini aku sudah mendapatkan pekerjaan sebagai karyawan di salah mall ternama yang tidak jauh dari kontrakanku.
Suami Rina yang menjabat manager di salah satu mall ternama itu, memudahkanku untuk bekerja.
Bersyukur banget, karena berkat suami dan suport Rina kini aku tidak perlu repot-repot mencari pekerjaan di kota yang masih terlalu asing bagiku.
Hari ini aku mendapatkan sift sore. Stand yang kujaga adalah pakaian pria dewasa, di sini 'lah aku sekarang.
Berdiri sambil tersenyum ramah pada kastamer yang kebetulan masuk ke dalam stand yang kujaga, aku berharap orang itu mau membeli pakaian yang kujaga.
Kebanyakan orang hanya datang, lalu melihat pakaian sebentar kemudian pergi. Tidak lama ada satu pria dewasa mungkin kira-kira berumur empat puluh tahun, masuk dengan senyum ramahnya.
Sekilas kulihat penampilannya rapi dengan pakaian rapi, seperti habis pulang dari kantor. Aku pun berusaha ramah, lalu menawarkan kemeja atau pun celana yang berderet rapi sesuai ukuran.
"Selamat sore, Pak. Silahkan di lihat dulu, siapa tahu ada yang cocok. Ini ada kemeja dan celana keluaran terbaru, silahkan memilih sesuai selera Anda," ucapku, sembari tersenyum ramah.
''Bisa bantu saya memilih kemeja, yang cocok untuk saya pakai ke kantor, Mbak," ucap pria yang menjadi kastamerku sore ini.
"Boleh. Dengan senang hati, Pak. Kalau begitu mari ikuti saya, Pak," ucapku lagi.
Tanpa curiga, atau berpikiran yang aneh-aneh. Aku mulai melangkah mendahului pria tadi ke deretan kemeja dengan kualitas terbaik, dan tentunya mahal. Pria dewasa itu mengikutiku dari belakang.
Karena sedang fokus memilih kemeja, saat berbalik ingin menanyakan pendapat. Apakah kemeja yang ku pegang sesuai, tapi pria dewasa itu berniat tidak senonoh.
"Apa yang ingin Anda lakukan pada saya, Pak?" tanyaku dengan tatapan tidak suka, ketika melihat tangannya berniat menyentuh tubuhku.
"Sstt, jangan berbicara keras. Aku bisa memberikanmu uang banyak, jika kamu mau menghabiskan malam denganku malam ini cantik," jawab pria itu, dengan cengiran mesum.
Tangan pria itu terus berusaha menyentuh tubuhku, tapi kutepis dengan kasar.
"Pria kurang ajar! Jangan macam-macam kamu! Enyahlah dari sini, jika tidak aku akan berteriak. Hingga semua orang datang lalu menghajarmu!" ancamku, sambil berusaha berlari ke luar.
"Letak stand yang kamu jaga jauh dari keramaian, jadi memudahkanku untuk mendekatimu, Sayang. Menurutlah, selain kamu akan mendapatkan kepuasan dariku. Kamu juga akan mendapatkan uang dariku," rayu pria itu, dengan senyuman mengerikan bagiku.
Plakk.
"Pria tua tidak tahu malu! Jaga ucapanmu itu padaku. Karena aku bukan seperti wanita di luaran sana yang sering kamu pakai!" geramku, sambil menampar wajahnya.
Setelah aku menampar wajahnya, terlihat pria mesum tadi hanya diam mematung sambil memegangi pipinya.
Aku mulai melangkah sedikit cepat, karena aku tidak mau berurusan dengan pria macam tadi. Tanpa melihat ke belakang lagi.
Langkahku terhenti, ketika pria itu menarik kemejaku dengan kasar. Hingga tiga kacing bagian atas terlepas, dan itu membuat bahuku yang ada lukanya terekspos.
"Wanita sialan berani sekali menampar wajahku, hah! Selama ini tidak ada satu wanita yang berani padaku, dan dengan lancangnya kamu menamparku!"
"Aku akan memberikamu balasan menyakitkan, dan lebih dari yang kamu lakukan tadi!" ancam pria itu, sembari menyengkeram tanganku dengan kuat.
![](https://img.wattpad.com/cover/235291126-288-k684901.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Cinta sena Anjani
General FictionSebuah insiden kecelakaan, membawa kehidupan Sena Anjani ke dalam titik terendah. Kehilangan putranya yang baru beberapa tahun ia lahirkan, membuat ia hampir gila. Kesedihan Sena, bertambah ketika tunangannya yanh ia lindungi tega mengkhianati cinta...