3.

40 6 1
                                    

Sampailah mereka berlima ketempat yang dijanjikan oleh mister Ridwan.
Tanpa berpikir panjang Rippo pun segera memarkir mobilnya di samping diskotik yang hanya satu lantai.

Ketika sampai didepan pintu masuk, mereka langsung di sambut dengan wanita-wanita seksi yang hanya menggunakan bikini tepat di depan mata mereka.

" WWUUAAAHHH,, CUK, MANTAP BAT INI CUK" ucap si Danu

"Di depan aja udah di sambut yang bening gini, gimana nanti di dalem ya cuk" timpal Dani yang sepertinya mereka semua sangat bersemangat, kecuali Malik.

"ko lu kayanya biasa aja, Mal?" tanya-ku ke Malik yang terlihat beda dari yang lain.

"Ga ko ppo, gua juga bersemangat. Tapi ga berlebihan aja seperti mereka," jelas Malik.

Jangan tanya soal si Ipul. Baru melihat wanita berbikini di depan saja, dari celana nya sudah bisa dilihat sesuatu menyembul berdiri.

"PLLAAAAKK" Rippo memukul tepat di resleting Ipul.

" Selow aja lu, belum apa-apa aja udah berdiri menjunjung tinggi"terang-ku ke Ipul sambil memegang alat kelamin-nya dari luar.

" Selow aja lu, belum apa-apa aja udah berdiri menjunjung tinggi"terang-ku ke Ipul sambil memegang alat kelamin-nya dari luar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ngasih saran si boleh ppo, tapi ya gausah di pukul juga." Sambut Ipul si mesum glasses.

" Nanti kalau gara-gara lu pukul gua mandul, gimana?" terang Ipul.

"alah bacot, mandul pala lu. Kebiasaan lu comlie tuh, yang bisa bikin lu mandul" balas Rippo sambil berjalan masuk kedalam, disusul dengan yang lain.

Benar seperti apa yang di janjikan Mister Ridwan, di dalam sini jauh-jauh lebih bebas dari pada diskotik mewah yang sebelumnya mereka kunjungi. Musik yang berbunyi sangat keras.
Orang-orang di dalam sana pun bebas berpakaian seperti apapun. Bahkan penari striptis yang sedang menari indah, menari hanya menggunakan CD ( celana dalam ). Yang membuat kami semua terkejut dan merasa inilah Party sesungguhnya.

Mister Ridwan pun mempersilahkan kami untuk duduk di sebuah sofa, yang seperti sofa itu khusus di sediakan untuk tamu pilihan, seperti kami. Lalu Mister Ridwan bilang ia akan pergi dahulu sebentar. Aku pun mengangguk-anggukan kepala.

Danu dan Dani langsung menuju meja tempat memesan minuman alkohol.
Dimana si penjaga meja minuman tersebut adalah wanita yang sangat-sangat cantik. Senyum ramah pun sangat jelas di wajah-nya. Setelah memesan beberapa minuman, Danu dan Dani pun kembali ke meja kami.

Ipul terus memandangi semua tubuh seksi dan indah dari setiap orang di sana, sedangkan Malik sedari tadi hanya berdiam diri. Tak banyak kata yang ia ucapkan. Ia hanya memanggut-manggutkan kepala karena asik mendengar musik.

Tidak lama kemudian datanglah Mister Ridwan bersama satu orang asing lain-nya, kalau kalian ingat dengan si dukun di awal cerita ini. Maka orang asing tersebut adalah si dukun biadab tersebut. Tapi tentu saja mereka berlima tidak mengetahui siapa sebenar-nya orang asing tersebut.

Mereka berlima lebih mengenal-nya dengan nama Mister Janu sebagai pemilik tunggal dari diskotik ini, kini ia sudah tidak lagi mengenakan pakaian dukun-nya justru ia mengenakan sebuah jas mewah sambil menghisap cerutu.

"ppo kenalin ini, pemilik dari diskotik ini, namanya mister Janu" ucap Mister Ridwan yang mempersilahkan mereka berlima untuk berkenalan.

"Mister janu" sambil menjabat tangan Rippo dan ke empat sahabatnya.

"silahkan tuan mengobrol lebih panjang lagi bersama mereka, saya tinggal disini" Mister Ridwan yang mempersilahkan Mister janu untuk ikut duduk bersama mereka.

Mister Janu pun berbasi-basi dengan mengobrol tentang hal-hal kecil.

Sampailah ia di pertanyaan pokok yang pasti akan di lontarkan Mister janu.

"jadi kalian kesini tentu saja untuk bersenang-senang dengan wanita bukan?!" tanya Mister Janu.

Danu dan dani pun menjawab dengan kompak,

" oh tentu saja Mister " jelas si kembar bobrok tersebut.

"jadi, siapa di antara kalian yang harus menikmati sensasi dahsyat dari wanita di sini?" tanya Mister janu lagi.

"Rippo mister" Ipul langsung menjawab secara secepat.

" Soalnya si Rippo bulan depan mau menikah, jadi dia mau menikmati surga dunia dengan wanita lain untuk terakhir kalinya."

Sontak pernyataan dari Ipul membuat mereka kaget dan heran

" si mesum glasses brengsek, ngapa di cerita sejauh itu si" gumam Rippo sambil menginjak keras kaki Ipul.

"BUUUUGGG" suara kaki Rippo menginjak keras ipul.

"AAAWWWWW, ppo lu kenapaa" belum habis Ipul bertanya alasan kenapa ia menginjak-nya. mulut ipul keburu di tutup oleh Malik.

"Bukan mister, bukan saya yang harus mendapat jatah surgawi malam ini" jelas Rippo, menyangkal kata-kata ipul.

"udah saya tau ko, ppo. Kamu yang sebenar-nya punya acara ini" ucap Mister Janu yang berubah posisi menjadi berdiri dan menarik tangan Rippo.

"beneran mister, buu,, buu,, bukan saya" jelas Rippo.

Tapi danu dan Dani malah menyuruhnya untuk ikut saja.

" udah si ppo ikut aja, kesempatan emas tuh!, kapan lagi?!!" Ujar Danu.

"udah ppo, kasih tau lah permainan ranjang seorang playboy tobat" Timpal Dani.

Rippo yang terus saja di dorong oleh Danu dan Dani, akhirnya pun bangun.tentu saja ia bangun secara terpaksa dan tentu saja Mister Janu langsung menariknya untuk berjalan mengikuti nya.

Alangkah terkejutnya Rippo ternyata diskotik ini bukan bangunan satu lantai. Melainkan bangunan dengan 2 lantai, tapi satu lantainya kebawah. Atau dapat disimpulkan diskotik ini mempunya ruangan bawah tanah.

Miater Janu langsung membuka sebuah pintu yang ada di depan-nya dan kemudian mengajak rippo memasuki sebuah lorong yang di dalam-nya terdapat banyak ruangan.

----------- lantai satu diskotik ------------

----------- lantai satu diskotik ------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Holla Holly Molly (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang