Oke, kini mereka semua sudah berada di lorong dengan posisi siap merangkak.
Rippo pun kembali mengintip lampu. Dan ternyata keadaan lampu dalam keadaan menyala. Rippo pun berdesis.
“Tahan” desis Rippo.”Satu,, Dua,, Tiga” lampu pun mati.
“jalan!!” desis Rippo.”Satu,, Dua,, Tiga” lampu pun hidup.
“Tahan” desis Rippo.”Satu,, Dua,, Tiga” lampu pun mati.
“jalan!!” desis Rippo.”Satu,, Dua,, Tiga” lampu pun hidup.
Tak terhitung berapa banyak Rippo terus mengulagi kalimat itu. Sampai sesuatu yang berbeda pun berbunyi.
“BUUUGG!” suara sebuah tangga yang di tabrak. “AAUUUUWW!” Dani merintih kecil.sambil berkata,”Sat!! Jadi ini fungsinya orang paling depan? Buat di tabrakin ke TANGGA?!”.
“yaelah dek, wajar kali, lu kan keras kepala,” sindir Danu."enak aja lu bang!" Jawab Dani, "lu tuh kalau di bilangin maa...".
“ssssssttttt..!”pangkas Malik.”Urusan rumah tangganya di selesaikan dirumah masing-masing aja ya bund!” celetuk Malik.
Dani dan Danu pun tidak jadi melakukan perang saudara. Kemudian dani segera membuka penutup matanya, dan berkata.
“Aman cuk”ke semua rekan-nya”Cepet keluar!”.
Danu, Rippo dan Malik yang mendengar aba-aba tersebut pun langsung membuka penutup mata, dan berdiri.Dani pun segera naik ke tangga dan sudah membuka pintu lalu mengaba-abakan mereka untuk segera keluar.
Mereka semua pun keluar dan langsung menuju mobil Rippo untuk kabur.
“SHITT! Kunci mobilnya!” ucap rippo sambil menepuk-nepuk setiap saku yang ada di celana.
“Taaaaraaaa!” ucap dani sambil mengunjukan kunci mobil rippo.
“Ada gunanya juga lu dan!” celetuk Rippo.yang sontak membuat Danu dan Dani menengok ke arahnya secara bersamaan. Tentu saja karena Rippo hanya menyebut nama depan si kembar itu saja, yang dimana nama depan mereka sama. (Dan for Danu and dan for dani. :V)
Setelah Rippo membuka kunci pintu mabil tersebut. Rippo yang mengemudikan mobil, malik duduk didepan sebelah Rippo. Dan Si kembar bobrok di belakang berdua. Sebuah suara pun terdengar.
“halah, Ez bat, gitu doangan” ucap danu dengan muka meremehkan.atas respon sebuah rencana rumit yang di buat Rippo dan Malik untuk melewati lorong, ternyata mereka lewati begitu mudah..
“Vroom,,, Vroom,,”Rippo menginjak pedal gas mobil dan berjalan menuju melewati jalan utama keluar parkiran gedung tersebut.
Yang dimana dari dalam mobil mereka dapat melihat pembantaian yang sedang dilakukan oleh Molly di ruang aula diskotik tersebut.
“Pantas kita gampang ngelewatin lorong” ucap Rippo.” Makhluknya lagi ngebantai masal di ruangan utama haha” Rippo sambil tertawa."Iya anjir, lagi mukbang tuh cewe psikopat haha." Saut danu, yang di sambut dengan tawa dari yang lain.
“Vroom,, Vroom,,” mobil itu melaju kencang menuju gerbang pertama, yang ia lewati saat menuju kesini.Tapi itu bukan perjalanan sebentar karena mereka harus melewati hutan terlebih dahulu.
Entah mengapa di dalam mobil semua begitu hening. Rippo pun berniat untuk membuka obrolan agar suasana tidak terlalu mencekam.
“Dani, ko bisa konci mobil gua ada di lu?” tanya Rippo ke Dani.
“oh itu , gini loh po. Jadi sebelum gua bertiga nyusul lu lewat lorong” jawab dani.”Gua ngeliat jaket lu ketinggalan di soffa kita duduk, gua punya inisitif buat meriksa dong”.
“iya teruss,,” timpal Rippo.
“Benerkan, insting gua yang selalu tepat,” lanjut Dani dengan angkuh.” Gua nemuin dah tuh kunci mobil lu, yaudah gua bawa”.
“oh,, maksudnya. Lu mau maling mobil gua gitu?!” gurau Rippo.
“gak! Gak! Ya gada maksud maling mobil lu juga anjeng!!” jawab Dani.
“hahaha.. hahahah... hahaaaa.” Kami pun kembali tertawa.
Di tengah mereka semua yang sedang tertawa, karena Dani di tuduh maling mobil Rippo. Dan perjalan mereka kini sudah tepat berada di tengah hutan.Danu yang mengecek sekitaran mobil pun, tiba-tiba saja di kejutkan dari belakang mobil.
siapa lagi yang mengejutkan. Kalau bukan Molly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Holla Holly Molly (END)
HorrorSiapa Holly ? Siapa Molly ? Kisah bermula saat Rippo , Malik , si kembar : Danu dan Dani , beserta Ipul. Yang berencana melakukan pesta melepas bujang untuk Rippo, yang akan menikah bulan depan. Tanpa Rippo tau, pertemuan nya dengan salah satu wanit...