25

23 5 0
                                    

Kini Rippo, Malik dan Si wanita sudah ada di balik pintu itu. Dan di balik sebelahnya ada penjaga yang sedang menghunungi penjaga lain-nya untuk memberi tahu dimana lokasi  mereka Rippo berasa.

Si wanita pun terus menyuruh Rippo dan Malik untuk mengikutinya. Sampailah mereka di depan pintu selanjutnya, si wanita itu pun berkata.

“ini adalah pintu terakhir dan jalan menuju kita selamat” ucap si wanita, lanjut.

“tapi sayang semua pintu harus terkunci setelah alarm di bunyikan.”

“terus gimana cara kita lewat dari pintu ini?” tanya Rippo

“gada cara lain, selain menunggu penjaga mematikan alarm otomatis ini” jelas si wanita.

“jadi kita harus nunggu si penjaga membuka pintu sebelumnya dan menghampiri kita?!” tanya Rippo.

“iya”jawab si wanita, lanjut.

” Setidaknya hanya dengan cara itulah pintu ini bisa terbuka.”

Rippo yang mendengar penjelasan itupun seperti tak terima dan tak mau menunggu. Karena menurutnya, hal itu sama saja dengan bunuh diri.

“itu mah sama saja kita bunuh diri.” Timpal Rippo.

Tidak beberapa lama setelah obrolan singkat mereka. Alarm pun mati yang menandakan semua pintu sudah tidak terkunci. Kemudian beberapa suara tembakan terdengar dari arah belakang mereka.

“DOOORRR.. DOOOORR”
Si wanita itu pun menarik Rippo dan Malik, agar bersembunyi di balik tembok. Di tengah suara tembakan yang berkecamuk. Si wanita itu tiba-tiba saja berkata.

“poo.. mal.. kalian harus selamat dari tempat ini”ujar si wanita itu.

“tapi bagaimana caranya ? semua penjaga menebaki kita?!” tanya Rippo.

Tiba-tiba saja si wanita itu mengeluarkan kain putih dari saku-nya, dan menarik lengan kiri Rippo sambil berkata.

“biar aku yang menumbalkan diri. Kalian harus segera pergi” ucap wanita itu sambil mengikatkan kain putihnya di pergelangan tangan kiri Rippo.

Rippo pun membantah.
“ga bisaaa gitu, kita semua harus kabur! , Kalau pun harus tertangkap biar kita semua tertangkap!” bantah Rippo

“seeeeett” kain itu sudah terikat di pergelangan Rippo.

“sssstttttt!! Sudah ppo jangan banyak protes, kalian berdua harus kabur!!” ucap wanita itu sambil berdiri tegak.

Kini si wanita itu membelakangi Rippo dan sudah siap menumbalkan diirinya, tapi sebelum si wanita itu pergi ia berkata untuk terakhir kalinya.

“MAKE A PROMISE”

dan seketika si wanita itupun mengeluarkan sayap dan ekor dari belakang tubuh-nya. Rippo yang melihat hal itu langsung sadar bahwa yang menyalamatkan-nya adalah Molly.

“WUUUUSHHHH” seketika Molly terbang dengan cepat menghadapi para penjaga.

“BRUUUUKK” satu penjaga di banting dengan membawanya terbang.

“DOOOOORR!!” penjaga yang lain menembak salah satu sayap Molly membuatnya tak bisa terbang lagi.

“GEDEBUG!” Molly tersungkur ke lantai.

“ARRRRRGGGGHHHH” molly pun bangkit sambil menyerang. Kemudian berteleportasi pindah kedepan penjaga yang menembak-nya.

“SLAAASSSHHH” Molly menebas si lengan si penembak dengan kukunya hingga terputus.

“Ahhhhhhhhhh...” si penembak menjerit kesakitan.

Penjaga yang melihat tangan-nya terputus. Langsung di bantai oleh Molly.

“syuuutt... syuuuutt..” Molly menganyunkan cakarnya ke muka si penjaga.

“SLAAAASH” Molly menancap-kan cakar-nya di kedua mata si penembak.

Alangkah bodohnya Rippo yang malah terdiam menyaksikan Molly yang sedang bertarung.
Dengan lengan yang sudah terikat kain putih, ia malah mengintip pertarung tersebut.

Dan tiba-tiba.

Holla Holly Molly (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang