6.

30 5 0
                                    

Rippo yang sudah berdiri di depan pintu ruangan tersebut sudah mulai memikirkan  bagaimana cara untuk menghancurkan gembok kunci tersebut.

Rippo pun melihat sekeliling-nya untuk memastikan benda apa yang bisa ia gunakan. Ia pun tidak dapat menemukan benda-benda yang dapat membuka gembok tersebut,tapi ia tidak kehabisan akal.

Ia memutuskan untuk masuk keruangan yang ada di belakangnya.
Ia pun berjalan secara perlahan mendekati pintu ruangan tersebut untuk memastikan tak ada orang yang melihat-nya. Dan ternyata ruangan tersebut tidak di kunci.

Rippo pun masuk kedalam dan melihat ternyata ruangan tersebut adalah ruangan sumber daya listrik untuk seluruh isi gedung.

Sebuah obeng yang terletak di depan meja, membuat rippo tertarik untuk mengambilnya. Tapi ia rasa benda itu saja tidak cukup.

Ia masih terus mengelilingi-mengelilingi ruangan tersebut. Ia menemukan sebuah air di dalam botol kecil. Rippo menduga bahwa cairan itu adalah cairan yang berupa asam sulfat yang sangat tinggi, sehingga dapat menghancurkan besi.

Rippo pun memastikan-nya dengan menyiram setetes ke besi yang ada di ruang tersebut. Benar saja tidak perlu waktu lama, besi yang terkena cairan tersebut perlahan-lahan mengelupas.

Ia pun sepertinya berhasil menemukan apa saja yang ia butuhkan untuk membobol gembok di ruangan si wanita.

Ia segera berjalan keluar. Sebelum ia keluar pintu, ia melihat sebuah  palu yang tanpa pikir panjang langsung di bawanya juga.

Rippo berjalan kembali keruangan wanita tersebut, dengan membawa tiga barang, obeng, palu, serta cairan kimia. Rippo sadar tindakan nya jika di ketahui oleh pemilik atau orang yang bekerja di diskotik ini akan membawanya kedalam masalah. Ia pun secara pelan-pelan berusaha membobol gembok itu

Kini rippo sudah siap untuk melumerkan-kan gembok tersebut. ia meletakan palu dan obeng di lantai.

Kemudian rippo bersiap untuk menyiramkan cairan kimia tersebut.

“Tes.... Tes..” suara cairan kimia yang diteteskan oleh Rippo

“dag,dig,dug” diiringi detak jantung Rippo yang panik.

Rippo sambil menoleh ke kiri dan kanan, ia terus memastikan tidak ada yang melihat apa yang sedang ia perbuat. Dimana ketika rippo tak fokus meneteskan cairan tersebut, ia malah menuang sampai semua cairan di botol habis.

“cluuuuuurrr.... “ suara cairan yang langsung turun semuanya.

Rippo pun membuang botol tersebut, dan kembali mengambil obeng dan palu-nya. Sambil menunggu cairan itu melumerkan gembok . Tiba-tiba saja.

“WOOOOSSHHH..” sesuatu yang sangat cepat lewat di lorong sebelah kiri.

Rippo pun penasaran dengan apa yang barusan lewat.  dengan obeng dan palu di tangan-nya ia menghampiri lorong tersebut dan memastikan apa yang ada di sana . hasilnya pun nihil, ia tak melihat apapun kecuali beberapa pintu ruangan saja.

Rippo pun kembali untuk melihat gembok tersebut, jika cairan kimia tersebut tidak bisa melumerkan gembok tersebut. Maka ia akan memukul gembok dengan palu dan obeng. Beruntung cairan kimia tersebut dapat menghancurkan gembok, sehingga ia tak perlu bersusah payah lagi.

“terus, ini buat apa gua bawa?.” Desis Rippo yang melihat palu dan obeng tidak berguna di tangan-nya.

Rippo pun langsung membuka pintu tersebut dan masuk kedalam-nya.
Ia sangat terkejut, ternyata wanita tersebut tidak menggunakan sehelai benang pun di tubuh-nya. Rippo yang sudah lemas karena sudah berfantasi dahsyat pun tidak membuat alat kelamin-nya kembali berdiri :v

Rippo melihat wanita itu kakinya di belenggu oleh sebuah rantai besar, matanya di tutup dengan sehelai kain putih. Dan telinganya di sumbat entah oleh apa yang sepertinya Rippo tidak tahu.

Rippo diam terkejut melihat wanita cantik yang begitu kasian ini.

Si wanita itu tidak menoleh sama sekali, menandakan bahwa ia tidak mengetahui keberadaan Rippo. Tapi ketika Rippo berjalan secara perlahan.

“Tap... Tap.. Tap..” suara Rippo berjalan mendekati.

Tiba-tiba saja wanita tersebut merasakan keberadaan Rippo dan menoleh ke arahnya. Ketika wanita itu menoleh secara mendadak, sontak  Rippo terkejut sambil berkata.

“tenang, aku kesini untuk menolong mu,” ucap Rippo yang tidak di respon apa-apa oleh wanita tersebut.

Tentu saja wanita tersebut tidak merespons. Karena telinganya sudah di sumbat, sehingga ia tidak dapat mendengar kalimat yang di ucapkan Rippo.

Rippo pun mencoba membuka rantai yang ada di kakinya dengan obeng dan palu, ternyata hasilnya nihil.

Rippo pun tersadar ternyata rantai itu hanya di ikat tanpa di kunci. Rippo yang tergesah-gesah merasa dirinya bodoh. Karena panik, membuat tidak bisa menggunakan otak-nya.

Rippo segera membuka belenggu tersebut, dan wanita tersebut akhir-nya terbebas dari semua penderitaan yang ia alami.

Rippo yang belum membuka penutup mata si wanita. Terlebih dahulu menggendong wanita itu, keluar ruangan dengan gaya brigade style ala-ala story' di WP kebanyakan.

Setelah rippo berada di luar ruangan tersebut. Wanita itu dengan sengaja menjatuhkan dirinya sendiri.

"BRUUK" wanita itu terjatuh.

Rippo yang melihat wanita tersebut jatuh, langsung kembali ingin menggendong-nya sambil berkata.

“kamu ga papa?” tanya Rippo ke wanita itu.

Ternyata wanita tersebut berdiri sendiri secara perlahan, Rippo pun ikut berdiri. Rippo yang dari awal biasa-biasa saja, kini mulai merasa ada yang aneh.
Secara tiba-tiba seluruh lampu yang ada di lorong dan seluruh ruangan di lantai bawah tanah berkedip 3 detik menyala dan 3 detik mati.

**********************

Bantu saya agar lebih semangat upload ceritanya ya ! Dengan cara berikan bintang kalau kamu suka . Atau buat yang punya saran, boleh ko tinggalkan saran kalian di kolam komentar .

Jangan lupa follow ya :)
Terima kasih.

Holla Holly Molly (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang