36.

19 2 0
                                    

Rippo yang mengetahui aksi Malik melepar panci gagalpun, menyuruhnya mencari barang lain untuk kembali di lempar.

“VROOOOMM VROOMM”

Malik pun bergegas mencari benda apa yang bisa ia lemparkan.

Ketika mobil Rippo dan Mobil Mr. Ridwan sejajar. Rippo pun membanting stirnya kekiri. Untuk menabrak kan badan mobil nya ke mobil Mr. Ridwan.

“BRUUUUUKK” gesekan pun tak dapat di hindarkan.

“Gua nemu ini po!” sambil menunjukan sebuah semprotan pembunuh kecoa.

“Oke itu bisa, adalagi gak?!” pinta Rippo.

“Ah njeng, udah apa ini juga cukup!” uhar malik.

“ada si tuh di belakang, tapi Cuma selebar kertas karton sama spidol”

“pale lu cukup!” potong Rippo,lanjut.

“ kalau gada benda lain, lu lempar diri lu sendiri aja.”

Malik yang mendengar perkataan itu pun sedikit jengkel dan menyemprotkan pembunuh kecoa itu ke arah Rippo.

“PEEESSSSTTT”


Sontak Rippo pun balik.
“Yeh anjing! Kalau gua keracunan terus mati gimana?!” tanya Rippo kesal.

Malik pun memiliki ide cemerlang. Malik berkata bahwa ia akan merusak segel penyemprot itu, dan melemparkan pembasmi kecoa ke dalam Mobil Mr. Ridwan.

“TANCAAAAP GAS POOO!!” teriak Malik.

“VROOOOOOMM VROOOOM”

Rippo pun kembali menyamakan posisi mobilnya lagi. Tapi ketika Malik ingin melempar gas pembunuh kecoa itu.

“ANJIIM LAH TUH KECOA!! DIA NUTUP KACA MOBILNYA!”

“terus gimana poo?!” tanya Malik.
Rippo yang tak sempat menjawab karena sedang fokus menyetir, kembali menabaraknkan bagian samping mobilnya ke mobil Mr. Ridwan.

“BRUUUUUUK!!”

“SREETT. SREEEEET” samping bagian mobil saling bergesekan.

Karena melihat Rippo yang sedang fokus menyetir. Malik pun mencari cara sendiri, bagaimana caranya agar Mr. Ridwan mau membukakan kaca mobilnya.

Malik pun akhirnya mengambil satu buah karton dan spidol, lagi pula hanya itu yang ada di dalam mobil. Malik pun membuat rencana.

“pooo pelanin mobil sebentar!” pinta Malik.

“HAH?!”Rippo. terkejut, lanjut.

“ itu spidol sama karton buat apaa?”

“udah lu tenang aja!” jawab Malik. Lanjut.

” dia pasti buka kaca mobil”

Rippo pun merasa sangat aneh dengan ide yang dimiliki Malik. Hingga ia hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala.

“poo pelanin bentar!” pinta malik, lagi.

“ cepetan pelanin!”

Rippo pun tak menjawab tapi menuruti yang di perintah Malik. Setelah Mobil Rippo sudah berada di belakang Mr. Ridwan.

“Teruuuuus apalagi sekarang?!” tanya Rippo.

“ sekarang susul lagi!” jawab Malik yang sudah siap dengan rencana-nya.

“HAAAAh?!” rippo kebingungan.

“Sekarang ppo!” pinta Malik.

“VROOMM.. Vroomm.” Rippo kembali menancap gasnya. Sambil berdesis pelan.

“si goblok! Ga akan berhasil cara kaya gitu!”

Dalam keadaan mobil Rippo yang sudah sejajar dengan Mr. Ridwan.

Malik mengelurkan setengah badanya dari lubang jendela mobil.

Malik membentangkan sebuah karton yang sudah ia tulis. Seperti tulisan yang berada di depan setiap gerbang pabrik industri, yaitu rambu untuk membuka kaca mobil.

 Seperti tulisan yang berada di depan setiap gerbang pabrik industri, yaitu rambu untuk membuka kaca mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mr. Ridwan yang melihat tulisan itupun, dengan tololnya mau mengikuti intruksi untuk membuka kaca Mobil.

Rippo pun kesal, dan berkata


“ AH! AUTHOR ANJENG!! NGAPA BERHASIL SIH?!” Maki Rippo ke Author sialan.

“ yahahaha! Berhasil kan ppo!” ujar Malik kegirangan. Lanjut.

“ jangan suka ngeremehin gua lu!”

Malik yang melihat peluang besar pun, langsung merusak segel tutup gas pembasmi kecoa dengan tangannya. Membuat gas di dalam tabung keluar perlahan-lahan.

“PEEEESSSTTTTT!”

“ Poo tahan nafas bentar!” Malik sudah bersiap untuk melemparkan.

“OKE” Rippo menjawab.

Malik pun langsung melemparkan gas pembunuh kecoa itu kedalam mobil Mr. Ridwan.

Mister Ridwan yang hanya sendiri pun kalang kabut. Di satu sisi, dia harus fokus kemobil, di sisi lain ia harus mengambil pembunuh kecoa itu.

Mr. Ridwan pun menjadi kehilangan konsentrasi.

Rippo yang melihat Mobil Mr. Ridwan tidak stabil, langsung menabrakan bagian samping mobil.

“BRUUUUUUUK”

Mr. Ridwan yang tak sempat siap, Langsung kehilangan kendali.

membuat mobil itu keluar dari jalur dan menabrak sebuah pohon.

“BRAAAAAK!”

Mobil Mr. Ridwan menghatam sebuah pohon dan membuat bagian depan nya ringsek.

Pohon pun kesal, karena ia sedang diam dan tak salah apa-apa tapi malah di tabrak. Langsung menjatuhkan diri. Membuat bagian Mobil menjadi ikut Ringsek.


Rippo pun langsung menginjak pedal rem, untuk melihat apakah kecoa yang tersisa sudah bisa di tangkap.

Tiba-tiba saja.

“WUUUUUUUUUSSSSHH” Molly mendarat di samping Mobil Mr. Ridwan.

Rippo dan malik di dalam mobil. Melihat dari kejauhan. Molly pun melihat ke arah Rippo dan Malik.

Kemudian Molly tersenyum lebar dan melambaikan tangan-nya. Pertanda bahwa perjalan Rippo dan Malik cukup sampai di sini, dan selamat tinggal.

Rippo yang melihat Molly melambaikan tangan pun, langsung melambaikan tangan juga. Sebagai salam perpisahan terakhir kali, untuk mereka berdua. Rippo pun berkata, memberikan sebuah quotes yang amat-amat menyentuh hati.


“ORANG JAHAT ADALAH ORANG BAIK YANG DUITNYA DI PINJEM TERUS GA DI BALIKIN”
-RippoNich2k6.

Rippo pun langsung menginjak pedal gas mobilnya, dan pergi meninggalkan Molly.

“VROOOOOOM..... VROOOOOOOM...”


“APASEH ANJENG?!” Malik berdesis pelan.


TAMAT.

******************************

Mungkin itu saja cerita perjalanan Rippo dengan Holly molly, aksi epik kolaborasi menjadi penutup akhir dari cerita ini. Terimakasih buat semua yang sudah rebahan sambil baca cerita ini.

Kalau ada bagian bagian yang kiranya ga masuk di akal, saya cuma mau bilang " saya tidak perduli sat! "

Bye.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Holla Holly Molly (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang