prolog

198 14 1
                                    

Prolog.

09 september 1999, desa anggrek.

Malam hari, tepat tengah malam. Sebuah mobil berhenti tepat di depan sebuah bangunan tua yang menyerupai sebuah sekolah. Dari luar tempat itu sepertinya adalah tempat yang sudah lama sekali tidak di gunakan atau tidak beroperasi sebagai sekolah. Dapat dilihat dari lampu bangunan tersebut yang sudah tidak berfungsi, beberapa tembok yang sudah sangat kumuh di penuhi lumut dan bagian bangunan yang terbuat dari kayu sudah mulai mengeropos.

Tempat itu letaknya  berada jauh dari permukiman warga, atau lebih tepatnya berada tepat di tengah hutan, yang di beri nama hutan anggrek.

Dari dalam mobil. keluar 7 orang pria parubaya dan satu gadis perawan cantik, yang berusia 17 tahun. Paras dan perawakan yang hampir sempurna, tangannya di ikat dan matanya di tutup dengan selembar kain.

6 orang menggunakan pakaian seragam penyembah setan dan yang satunya menggunakan pakaian layaknya seorang dukun.

Dan Mereka pun mendekati dan masuk kebangunan sekolah yang sudah tua tersebut, dengan posisi si dukun menjadi orang pertama yang masuk dengan membawa sebuah obor untuk menjadi alat penerangan. Sedangkan 6 yang lain, masing-masing membawa sebuah lilin kecil di tangan mereka dan juga membawa gadis tersebut secara paksa .

“toooolooooongg... lepaskan saya mbah, ampuni sayaaa,” teriak gadis cantik tersebut.

“DIEEM!! CEPET JALAN!! JANGAN BANYAK OMONG KAMU!!,” si dukun tersebut menyuruh dan meneriaki gadis cantik tersebut.

“tapii saya mau dibawa kemana mbah??,” ucap gadis tersebut yang ketakutan

“apa yang mbah akan lakukan ke saya mbah?? tolong ampuni saya mbah” gadis itu terus saja merengek untuk minta di lepaskan.

Sebuah jawaban yang singkat pun keluar dari mulut si dukun tersebut. Akan tetapi jawaban tersebut sangat tidak sesuai dengan lokasi si gadis tersebut dibawa.

Si dukun tersebut mendekatkan mulut ketelinga kanan gadis tersebut dan berbisik                    

“ Rumah tante mu,” bisik si dukun biadab tersebut.

Bisikan tersebut malah semakin membuat si gadis meronta dan merengek sejadi-jadinya. Tentu saja si gadis cantik yang hanya sendiri, dengan ikatan di tangan dan matanya. Jelas tidak akan kuat untuk melawan pria biadab itu semua. Akhirnya salah satu anak buah si dukun tersebut pun memukul kepala bagian belakang si gadis.

“PLAAAKKK!!”

Tentu jelas, yang mana pukulan  tersebut membuat si gadis langsung tidak sadarkan diri.

“hah?!! Kenapa lu pukul dia? bodoh!” teriak si dukun ke anak buah yang memukul gadis tersebut

“kalau dia mati bisa gagal rencana kita njing,” decap si dukun dengan wajah yang penuh emosi.

“tenang aja mbah, palingan juga hanya pingsan” ucap pria tersebut begitu santai. Seolah pukulan di kepala si gadis membuatnya tak bersalah.

Mereka pun terus berjalan melewati lorong tersebut, sialnya gadis yang pingsan tersebut membuat pergerakan mereka menjadi sedikit terhambat.
Akhirnya si mbah pun berinisiatif untuk menggendong gadis cantik tersebut, dengan gaya bridle style seperti kisah-kisah uwu di wp kebanyakan.

Beberapa lorong dan ruangan kelas pun sudah mereka lewati.

Sampai lah mereka di sebuah kelas, yang berada paling ujung dekat dengan wc sekolah tersebut. Mereka semua pun masuk keruangan tersebut dan si dukun masuk paling terakhir sambil menggendong gadis cantik tersebut.

Holla Holly Molly (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang