15.

20 6 0
                                    

Rippo yang sudah sangat panik dengan kejadian di dalam mobil pun langsung ke luar dari mobil dan merangkak sambil menutup mata.

Terus berangkak ntah kemana ia merangkak.tanpa tau apa yang ada di depannya, tanpa melihat bagaimana keadaan sahabat-sabatnya , yang Rippo tau adalah ia harus terus merangkak sampai lelah. Setelah lelah merangkak, Rippo pun terjatuh di sebuah kubangan lumpur.

“BYUUR” suara tubuh Rippo yang terjatuh di sebuah genangan lumpur.

“heh.. heh.. hehh..” suara napas Rippo yang terengah engah kelelahan.dan kemudian.

“BYUUUR” suara kubangan air yang sama, seperti nya ada yang mengikuti Ripoo.

Membuat Rippo menyadari bahwa ada orang lain di sebelah-nya. Semoga itu bukan Molly yang sudah siap membunuhnya.

Rippo pun dengan perasaan takut membuka matanya pelan-pelan. Sangat pelan. Ia sangat-sangat lah takut. Tiba-tiba saja sebuah suara terdengar.

“Tenang Ppo! Ini gua malik” ucap malik juga terengah-engah.

Rippo langsung membuka matanya. Dan benar saja ternyata itu adalah Malik.

Rippo senang bukan main, Karena Sahabatnya masih hidup.

Rippo dan Malik yang tengah kelelahan, hanya bisa berbaring di atas kubangan lumpur sambil memandangi bintang di langit. Rippo berkata.

“Mal, maafin gua ya kalau ada salah?”Rippo sepertinya mulai pasrah.

Malik pun malah tertawa karena paham bahwa Rippo sudah pasrah, “Hahaha, Mati mah takdir cuk!” jelas nya.

“ gua bangga cuk bisa kenal kalian semua” ujar Rippo.” Walaupun kalian semua berengsek!” lanjutnya.

“hikss.. hikkss.” Rippo tiba-tiba saja menjadi cengeng.

“ppo, kalau pun kita harus mati semua malam ini, kita pasti bakalan tetep sahabatan ko di surga sana!” terang Malik menguatkan.

Dan Tiba-tiba saja.

“AAAAAAAAAAAHHHHHHHHH.....” Suara jeritan terdengar sangat keras,
Suara itu adalah suara yang mereka berdua kenali. Ya suara dari Dani sahabat yang sepertinya akan menjadi korban ke berutalan Molly.

“Mal, itu suara Dani mal!”kata Rippo ke Malik. “ lu dengerkan mal?!”

“Hikss,, hikkss,,” Malik malah menangis dan memanggutkan kepalanya ke arah Rippo.

“Ayooo Mal, kita susul Dani mal” Rippo seketika bangun.

”Tinggal dia Mal sahabat kita!!”

Malik yang sedang berbaring malah menangis semakin menjadi-jadi dan menggelengkan kepala-nya, memberi kode bahwa Rippo tak usah menyusul Dani.

“Ayooo, Mall!!”Rippo menarik tangan Malik yang masih berbaring.

” Kalau lu ga mau nyusul Dani, biar gua yang nyusul sendiri!!” terang Rippo dengan tegas.

Malik pun seketika langsung berubah posisi menjadi duduk dan menarik tangan Rippo dengan keras. Hingga membuat Rippo terduduk diam, Malik berkata.

“Hiks,, Hiks,,”

Malik sambil menenangkan berkata. “ Cuma lu Ppo, satu-satunya sahabat terakhir yang gua miliki.” Terang Malik.

” Pliss jangan nyusul yang lain-nya!”.

“BYAAAARRRR” seketika tangis mereka berdua pun pecah tepat di atas kubangan lumpur.

Mereka bedua terus menangis, karena tidak bisa menerima kenyataan bahwa kini hanya mereka berdualah yang tesisa.

Rippo merasa sangat bersalah atas kejadian malam ini, ia seolah terus mengukum dirinya dengan membentur-benturkan kepalanya ke lumpur.

“INI SEMUA SALAH GUA MAL!! GUA YANG NGELEPASI WANITA PSYCHO ITU!!” teriak Rippo dengan penuh emosi.

Malik yang meilhat sahabatnya begitu frustasi pun , mendekatinya dan memeluknya. Kemudian malik berkata,

“ini bukan salah lu atau salah siapa ppo!” terang-nya

“ kalau saja bukan karena gua yang punya ide buat party malam ini sehingga kita sampai kemari” lanjut-nya.

“ dan kalau saja bukan karena si kembar yang mengiyakan ajakan mister Ridwan kemari.”

“Hiks,, Hikss,,” Rippo dan Malik masih saja menangis.

Malikpun melanjtukan kata-katanya.

“Dan kalau bukan karena Ipul yang nyeritain lu ke Mister Janu,” terang Malik.

“semua nya punya kesalahan masing-masing Ppo” tegas Malik.

“BAANGSAAAAAT!!” teriak Rippo.

“Sekarang tinggal kita berdua Ppo” jelas-nya. "

"kita harus lolos dari si wanita psychoo itu dan kabur dari tempat ini!” tambah-Malik

"Inget Poo, bulan depan lu harus nikahin tunangan lu !!" Jelas Malik,

"Gua ga akan pernah ngebiarin lu mati Poo" jelas Malik, lanjut. " Kita harus kabur dari sini".

"Hiiiks.. hikkss.."

Mereka masih terus menangis, tapi di dalam benak rippo muncul suatu hal baru.

Holla Holly Molly (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang