16.

19 4 0
                                    

Rippo secara tiba-tiba mengingat bagaimana pertama kali Molly mengendus-endus tubuhnya dan berhenti mengendus ketika tepat di saku yang berisikan parfum miliknya.

Rippo yang masih dalam keadaan menangis, berkata,

“sekarang gua ngerti, mal” kata Rippo.

“ kenapa si wanita pscyhoo biadab itu malah ngejar Dani di banding kita berdua.”

“lu ingetkan sebelum kita keluar dari ruang daya listrik” lanjut Rippo.

"Pas gua sobek kemeja gua dan ketika parfum gua jatoh, Dani lah yang megang parfum itu” jelas-nya.

"Hikks..hikss.." Malik menjawab sambil menganggukkan kepala.

“ terus pas kita berangkak berjalan ngelewatin lorong” kata Rippo “Gua nyium bau parfum itu"

"tentu saja gua bisa kenal dengan mudah. Itukan parfum gua”

Malik pun menimpali, “ maksud lu, dani make parfum lu gitu ppo?!” tanya Malik. “dan parfum itu juga yang negbuat si wanita psychoo itu malah ngejar Dani?!”

Rippo pun mengangguk dan menghentikan tangisannya. Kemudian Mata Rippo menuju ke arah lumpur memberi isyarat kepada Malik untuk segera mengenakan lumpur tesrsebut sebagai penutup bau badan mereka berdua dan kemudian lari.

“Byuuuuurrrr,,,, Byuuurrrr,,, !” suara lumpur yang di gunakan untuk mandi oleh mereka bedua.

Setelah mereka merasa semua tubuh mereka penuh dengan lumpur.
Mereka berdua pun segera lari mejauh entah kemana. Mereka hanya berlari asal tanpa tau tujuan.

Mereka terus berlari dan terus berlari sampailah mereka bertemu dengan sebuah peternakan sapi ditengah hutan.

Rippo menunjuk tempat itu dan mengisyaratkan mereka untuk berlari ke peternakan tersebut. Setelah sampai di peternakan tersebut.

Rippo memiliki ide menjijikan dengan menunjuk kotoran sapi yang ada disana, kemudian mengisyaratkan untuk di gunakan sebagai penipu bau ketika Molly menghampiri mereka.

“Sreeeettt.... Sreeeettt,,” Rippo dan Malik mengoleskan kotoran sapi tersebut ke sekujur tubuh-nya.

Setelah selesai mengoleskan kotoran sapi, mereka pun berdua berlari ke arah sebuah rumah yang berada di sekitar peternakan tersebut.

Mereka masuk kedalam dan ternyata rumah tersebut kosong. (Hah, kosong?! Kerja lembur bagai kudaaa. Canda kuda wkwk :v).

Di dalam rumah mereka melihat sebuah lemari berukuran sedang dengan pintu menganga.
Satu buah meja makan beserta kursinya.
Dan alat musik jadul yang masih menggunakan piringan hitam besar.

 Dan alat musik jadul yang masih menggunakan piringan hitam besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dan sebuah bebek karet.

dan sebuah bebek karet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka pun masuk tanpa izin karena tak ada pemilik di dalamnya, dan kembali menutup pintu rumah itu.

Mereka pun terduduk di sebuah kursi dengan napas yang masih terengah-engah sehabis berlari.

Mereka berdua pun kali ini bertekad untuk berhasil lolos dari Molly.

Ketika mereka berdua duduk. Rippo menanyakan bagaimana cara Malik bisa sampai ke kubangan lumpur yang sama padahal menutup mata.

“ko lu bisa si ngikutin gua sampe ke kubangan lumpur?” tanya Rippo.”padahal gua suruh menutup mata.”

“iyalah bisa.”jawab Malik begitu santai.

”kan gua ga nutup mata, hehe”

"Makanya gua bisa tau lu pergi kemana, terus gua ikutin haha"

Pantas saja Malik bisa mengikuti Rippo. Ia tidak menuruti perintah Rippo sepenuhnya. Ketika Rippo suruh berangkak, ya Malik berangkak. Tapi ketika Rippo menyuruhnya berangkak sambil menutup mata, ya Malik berangkak, tapi tidak menutup mata.

Tak lama dari  perbincangan mereka. Tiba-tiba saja dari luar, sapi-sapi seolah memberi kode kepada mereka berdua.

“MOOOOOO,,,,, MOOOOOO” suara semua sapi yang tiba-tiba saja melenguh.

Tentu saja hal itu membuat Rippo terpancing dan  mengintip keluar. Benar saja apa yang berada dalam benak mereka berdua. Molly berjalan pelan menuju rumah tersebut.

“Tap,, Tap, Tap,,” molly berjalan menuju rumah persembunyian mereka.

Rippo pun memberi kode ke Malik untuk segera mencari tempat persembunyian.

Holla Holly Molly (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang