32.

11 2 0
                                    

Setelah membunuh satu anak buah Mr. Janu.  Salah satu anak buah yang lain, mengekuarkan pistol dari sakunya. Kemudian mengarahkanya ke Molly.

“ZDOOOORR!!” sebuah peluru panas di lepaskan ke arah Molly.

Tentu saja. Itu adalah tindakan yang bodoh.
Seketika, Molly pun kembali berteleport ke depan muka si penjaga. Dan berkata.

“NICE TRY” tepat di depan wajah si penembak.

Molly pun langsung membawanya terbang ke atas, dengan mencekik lehernya. Lalu membantingnya ke lantai.

“BRAAAAAK!!” orang tersebut langsung tersungkur.

Molly yang masih dalam keadaan terbang.

Molly langsung melesat. Menginjak kepala dari si penembak membuat kepala nya hancur seperti terlindas Mobil truk.

“DEGGUUUUM!” kepala itu meletus, membuat otaknya tertumpah kemana-mana.

Sedang Rippo yang merasa sudah cukup menyiksa Mr.janu, memilih untuk membangunkan Malik yang masih tak sadarkan diri.

“mal!! Bangun!!”teriak Rippo di depan muka Malik.

“Mal banguuuun!”

Di tengah-tengah Rippo yang sedang membangunkan Malik. Rippo melihat Mr. Ridwan tampak mencoba melarikan diri setelah melihat Molly membantai yang lain nya.

Bertepatan dengan Malik yang akhirnya tersadar. Rippo yang tak ingin salah satu kecoa lolos pun langsung menarik Malik untuk segera ikut mengejar Mr. Ridwan.

“ Mal ayo mal cepat bangun!” ucap Rippo, lanjut. “ kita harus nangkep kecoa”

Malik yang masih setengah sadar pun, bingung.

“Hah Kecoa?!” ucap Malik.

Tapi belum sempat Malik memastikan kecoa apa. Rippo sudah menariknya dan mengejar Mr. Ridwan.

sebelum meninggalkan ruangan ini. Rippopun menutup pintu ruangan, karena tak ingin adalagi kecoa yang berhasil lolos.

Rippo mengejar sampai ke parkiran mobil.

Rippo yang melihat Ridwan sudah berada di dalam mobil dan sedang menyalahkan mobil dengan membobol kuncinya pun segera menghampiri.

Nasib, beruntung Mr. Ridwan pun dengan mudah bisa menyalahkan mobil tersebut, lalu seketika pergi.

Rippo yang tak ingin kecoanya lepaspun. Langsung menarik Malik ke dalam Mobil box yang tersisa. Karena tak memiliki kunci mobil tersebut. Rippo pun mencoba hal yang sama seperti Mr. Ridwan.

Dengan membobol stopkontak pada mobil itu. Dan kemudian mencoba menyambungkan secara manual. Dengan cara menyambungkan kabel kabel berwarna hingga mobilnya menyala.


Sedang di dalam hanya tersisa 4 orang yang masih hidup. 3 orang dari anak buah dan Mr Janu tentunya.

Ketika satu orang anak buah Mr. Janu ingin berlari ke arah pintu. Molly langsung memegatnya, dan berkata.

“Let’s dance with me!” sambil melotot.

Si anak buah yang ingin kabur pun sontak mengarahkan tangan ke arah Molly, berniat untuk memukul, tapi dengan mudah Molly menangkap tangan-nya.

Kemudian Molly memutar tangan itu, hingga sendi di tangan itu tak sesuai pada tempat nya. Dan spontan menarik tangannya.

“KREEEEEEK!” bunyi tulang remuk.

Dari arah kiri Molly penjaga yang lainnya mencoba melukai Molly, dengan mengayunkan golok secara vertikal. Dengan cepat Molly mundur untuk menghindari tebasan tersebut. Kemudian Molly pun menendang si penjaga yang tangan nya sudah patah hingga terpental .

Kini Molly berhadapan dengan si penjaga yang memegang golok. Tak tinggal diam si pemegang golok pun, kali ini menyunkan golok secara vertikal.

“SWIIIIIIISSHHHHHH!!” golok itu di ayunkan.

“CLAAAAAAPP” golok itu pun di tangkap oleh Molly dengan satu tangan.

Tapi sayang, sabetan golok itu membuat telapak Molly sedikit berdarah. Dengan bangga si penjaga tersenyum seolah dia sudah berhasil mengalahkan Molly saja.

Lalu ketika si penebas ingin menarik kembali golok itu. Rupanya golok itu seperti tersangkut ditangan Molly.

Kini gantian, Molly yang tersenyum lebar.

“SWIIIIIIIIISSSSSSHHH”

Molly pun langsung mengayunkan kuku rucingnya ke pergelangan tangan si penebas. Penebas yang tangannya terluka pun langsung melepas golok yang masih menancap. Kemudian Molly mencabut golok di tangannya. Lalu menebas balik si penebas secara vertikal.

“CRAAAK!”

Membuat golok itu menancap di tengkorak kepala, Molly pun dengan kekuatan yanng overpowernya menekan golok tersebut kebawah,

“PWREEEEEEEK” golok itu membuat bagian tubuh depan si penebas terbelah dua.

Lalu membiarkan tubuhnya jatuh kebelakang. Molly pun menghampiri tubuh yang telah terbelah tersebut. Dan sedang memilih, organ mana yang ingin ia ambil. Apakah hati?. Atau mungkin usus?!.

Mari beralih ke Rippo yang sedang mengutak atik Mobil.

*********************

Aksi rippo dan Molly di lakukan di waktu yang bersamaan ya guys, tapi di tempat yang berbeda, okey.

Holla Holly Molly (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang