Impossible

2.3K 277 7
                                    

"Aga! Bangun ga! Oiii ga!" Samar samar terdengar suara seseorang yang berusaha membangunkannya.

Agalia susah payah membuka matanya, seakan akan matanya telah di lekatkan menggunakan lem yang cukup kuat. Ia mencoba membuka mata perlahan melawan ngantuknya.

Sedikit demi sedikit matanya terbuka melihat bayangan seseorang yang membangunkannya makin lama makin jelas wajah orang tersebut.

"Akhirnya kamu bangun" ujar perempuan itu merasa lega. "Lets's go. Sekarang udah telat, nanti kita ketinggalan kelas pagi."

Mata agalia sudah terbuka utuh, tapi sepertinya bukan terbuka utuh melainkan lebih dari itu. Matanya terbelalak lebar.

Ia melihat perempuan berparas sangat cantik, rambutnya hitam legam dan panjang dengan mata abu yang cerah. Bibirnya yang mungil bewarna merah muda pas dengan warna kulitnya yang putih halus.

"Siapa kamu?" Agalia bangkit duduk dengan terkejut.

"Bukan waktunya bercanda Ga. Come on.... kita udah telat nih." Perempuan itu menarik lengan Agalia, memaksa agar gadis itu bangkit dari tidurnya.

Agalia menepis lengannya agak kasar "Ga? Sejak kapan aku dipanggil Ga? Panggilan aku Lia" mukanya menggambarkan kecemasan.

"You must be joking" Ujar perempuan itu kehilangan kesabarannya.

"terus..." Agalia melihat sekelilingnya "dimana aku?"

"Can you stop doing like that, is not funny okay."

"Aku serius. Tempat apa ini" Agalia tenggelam dalam pikirannya sendiri. Apa jangan jangan ia dikutuk karena telah membenci, mencaci maki kehidupannya kemarin, lalu akhirnya ia di bawa ke tempat antah berantah ini. Apakah ini surga? Apakah ia sudah mati? Tidak mungkin surga dengan kasur kuno dan desain kamar yang serba bewarna hijau dengan cahaya diruangan itu yang sangat minim.

"Hey!" Perempuan dengan piyama itu menjentikkan jarinya di depan wajah Agalia yang sedang melamun. "Nanti kita lanjut omong kosong ini ya... Now, wake up! Sebentar lagi kelas bakalan dimulai dan pagi ini kita belajar tranfigurasi."

"What?!!" Agalia kaget bukan main. Sekarang ia tau jawabannya dimana dia, tapi ia masih tidak tau apakah ini mimpi? Bagaimana dia bisa disini?

Ia mencubit lengannya dengan keras dan "Aww!" Sakit. Berarti ini benar benar NYATA.

"Aku udah sabar sama omong kosong kamu Ga dan sekarang kamu bertingkah bodoh dengan cubit diri kamu sendiri." Gadis itu membelalakkan bola matanya kesal.

"Nama kamu siapa? Dan tahun keberapa ini?" Agalia bertanya kepada gadis dihadapannya. Kelihatannya gadis itu adalah orang yang sangat elegan dan terlihat seperti famous guy, ia sangat cantik, dengan mata abunya yang menatap marah ke arah Agalia sekarang.

"Okay, Aku jawab. Tapi... selesai aku jawab pertanyaan konyol dari kamu, kamu harus bangkit dari tempat tidur terus siap siap." dengan wajah yang masih menahan rasa sabar yang tersisa.

"Setuju."

"Gaurey Higgs. Tahun ke 4." Ujarnya singkat padat dan jelas. "So. Ayo siap siap! Kamu liat kamar ini? Cuma tinggal kita berdua!"

Nama belakangnya sudah pasti Agalia tahu bahwa ia adalah keluarga dari Terence Higgs, mungkin gadis ini adalah adiknya. Anehnya Agalia tidak menemukan ciri fisik yang sama dengan Terence Higgs. Terence mempunyai rambut yang blonde dengan mata biru terang, sedangkan gadis ini memiliki rambut yang kelewatan hitam dengan mata abu tajam. Tetapi dari segi wajahnya mereka cukup mirip.

Agalia bangkit berdiri terlihat siap "kamar mandi mana?"

"Huftt..."

***

MistakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang