Terbalas

693 103 36
                                    

Peringatan ya guys!
Khusus Chapther ini percakapannya minim. Hope you enjoy;)


Sudah dua hari semenjak tantangan ketiga Agalia masih terlihat seperti mayat hidup, diam, tak punya semangat, lemas, sulit makan, jarang keluar dari kamarnya. Gaurey sangat khawatir dengan sahabatnya yang satu ini, bahkan ia mengadu pada Prof. Dumbledore soal Agalia. Tapi Prof. Dumbledore hanya mengatakan 'biarkan saja ia pulih dengan sendirinya, tak akan selamanya seperti itu'.

Tidak ada kelas diakhir tahun ini, mereka menikmati waktu liburan setelah tantangan ketiga, justru itulah yang membuat Agalia sulit meninggalkan kamar. Ia hanya keluar kamar ketika makan malam, itupun jika Gaurey memaksa.

Jangan tanya bagaimana dengan Adrian sekarang, sejujurnya Adrianpun sama kacaunya dengan Agalia. Lelaki itu tak tampak lagi, ia seperti menggunakan jubah tak kasat mata, hilang tak tahu dimana. Ketika Gaurey bertanya pada Terence, kakaknya itu hanya menjawab 'tidak lebih baik dari yang kemarin'. Agalia dan Adrian sama sama hancur, akan tetapi Agalia masih tidak sadar soal Adrian.

"Pakai mantelmu." Gaurey melemparkan mantel tebal ke Agalia yang termenung tidak bersemangat.

"Hm." Agalia menepis mantel di pangkuannya kesembarang arah.

"Ayolah Ga... waktunya menikmati liburan." Gaurey memasangkan topi santai ke kepala Agalia.

"Duluan saja." Agalia melepaskan topi di kepalanya.

"Ck. Ayolah.." Gaurey menarik tangan Agalia untuk bangkit dari tempat tidurnya.

"Aku sedang tidak bersemangat." Mungkin itu kalimat terpanjang yang diucapkan Agalia dua hari terakhir ini.

"Berat sekali kamu ini." Gaurey masih mencoba mengangkat Agalia.

"Rey.." ujar Agalia memelas

"Okay let's go!" Ajak Gaurey setelah berhasil membangkitkan Agalia dari duduknya.

"Aku mau tidur." Agalia bersiap ingin merebahkan dirinya kembali.

"Ops! Jangan." Tetapi Gaurey menyanggahnya.

Dengan usaha yang lumayan berat, akhirnya Agalia mau menuruti ajakan Gaurey. Cukup melelahkan bagi Gaurey, tetapi tak apa demi kemajuan keadaan sahabatnya.

"Kita kemana?" Tanya Agalia di sela perjalanan hening mereka.

"Seperti biasanya, kedanau." Jawab Gaurey santai.

"Aku malas untuk berbuat sesuatu." Ujar Agalia menjelaskan.

"Kita kesana hanya untuk tidur Ga." Tambah Gaurey

"Di kamarkan bisa." Lagi lagi Agalia selalu saja membuat alasan.

"Tapi didanau kita bisa melihat sunset, menghirup udara sore, melihat pemandangan disekeliling Hogwarts." Tak mau kalah Gaurey membuat alasan pula.

"Whatever." Agalia mengalah, ia tidak mood sama sekali untuk berkelahi.

Gaurey mengeluarkan senyuman miringnya kepada Agalia. Agalia tidak menghirukan, wajahnya masih datar sembari menunduk dalam.

Sampai di tepi danau Gaurey mengambil posisi tidur di bawah pohon rindang tempat biasanya mereka nongkrong, Agalia hanya duduk disamping perempuan itu memandang kosong ke arah danau.

Keadaan sore disekitar danau sekarang tidak seramai dulu, karena sebagian mereka takut meninggalkan kastil semenjak Harry Potter bilang You Know Who telah kembali.

"Bersantailah, nikmati soremu. Sudah dua hari kamu tidak merasakan udara sore." Ajak Gaurey tenang.

"Aku tidak bisa menikmatinya." Ujar Agalia masih melihat ke arah danau.

MistakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang