Agalia melangkahkan kaki keluar dari kantor kepala sekolah, setelah banyak kata motivasi yang dikeluarkan Prof. Dumbledore akhirnya Agalia hanya bisa percaya sedikit saja dari beberapa kata bujukan itu. Agalia masih belum sepenuhnya menerima pernyataan pahit ini.
Air mata Agalia seakan kering, ia merasakan air matanya sudah ia habiskan untuk memohon pada Prof. Dumbledore. Kini yang ada hanyalah hati yang hancur lebur disertai dengan pikiran yang teramat kacau. Gadis itu menunduk sepanjang jalan, kakinya melangkah gontai seperti tidak ada tulang lagi didalamnya.
Ini saatnya. Ya. Inilah saat yang Agalia takutkan, inilah hari yang Agalia tidak ingin bayangkan. Kenapa dikala semua sudah baik baik saja, semesta seperti tidak menyukainya.
"What the hell universe?!" Umpat Agalia dalam hati.
Senyum yang dibangun oleh Adrian kembali luntur, hati yang sudah sembuh kembali luka. Ini dia, Agalia kembali seperti Agalia yang seharusnya.
"Ga." Panggil seseorang memegang bahunya, dikala ia sedang larut dalam kehancuran.
Agalia berhenti melangkah dan memandang pemilik suara itu. "Hai Rey, bagaimana dengan Aidan?" Ujar Agalia dengan suara pelan seperti seseorang yang benar benar lelah.
"Waw Ga! Kamu terlihat kacau. Are you alright?" Gaurey sedikit kaget melihat raut wajah Agalia.
"No! Ofcourse NO!" Jawab Agalia dalam hatinya, ia tidak berani berkata seperti itu sekarang.
"Ga?" Panggil Gaurey sekali lagi, menyadarkan Agalia yang melamun.
"Ya." Jawab Agalia tersadar.
"Ceritakan padaku! Apa masalahnya? Apa ini soal Adrian?" Tampak sekali kecemasan di wajah Gaurey.
"Tidak. Bukan, ini bukan Adrian." Saut Agalia cepat.
"Jadi?"
"Ini soal diriku." Ujar Agalia terus terang
Agalia memulai kembali langkahnya diikuti Gaurey, mereka akan menjemput beberapa barang mereka sebelum berangkat ke Hogwarts express.
"Ada apa denganmu?" Gaurey semakin penasaran dibuatnya.
"Ingat ketika aku bilang padamu bahwa aku bukan berasal dari sini?" Tanya Agalia pada Gaurey.
Gaurey mengangkat alisnya, mengingat sedikit memori tentang itu. "Ya tentu. Saat itu kamu bangun dalam keadaan yang sangat aneh"
"Aku berusaha meyakinkan diriku dengan semua yang kamu katakan Rey, semua yang kamu katakan tentang diriku bahwa aku benar benar nyata di dunia ini. Tapi Rey, tetap saja ini bukan tempatku dan aku harus kembali ke tempat asalku." Jelas Agalia panjang lebar.
"Apakah ini lelucon?" Gaurey tidak percaya dengan Agalia.
"NO! Rey, No. Dunia yang ini bukan untukku." Hati Agalia kembali tersayat.
"Bagaimana bisa?" Masih dalam keadaan belum percaya Gaurey bertanya pada Agalia.
Agalia memberhentikan langkahnya lalu diikuti oleh Gaurey. "Setiap orang mempunyai kesempatan untuk merasakan mimpinya. Dan Hey" Agalia mengambil sesuatu pada rambutnya lalu ia berikan pada Gaurey. "Simpan ini, aku tidak tahu apakah nanti kamu akan mengingatku, tapi setidaknya ini mengingatkanmu padaku."
Jepit rambut dengan permata hijau indah milik Agalia yang menempel pada rambutnya ketika malam itu, malam sebelum Agalia bangun di dunia 'yang ini'. Jepit rambut itu berasal dari dunia asal Agalia, dan Agalia ingin memberikannya pada Gaurey sebagai kenangan.
"Hey, apa makdsudmu Ga? Aku tidak akan melupakanmu tentunya." Gaurey merasa janggal dan tidak terima jika Agalia berbicara seperti itu, karena Agalia adalah sahabatnya tidak mungkin ia akan melupakan gadis itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/255097868-288-k697989.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistakes
FantasiAgalia Emerald gadis cantik jelita dengan rambut blonde yang indah, matanya biru terang, senyumnya bagai sihir yang membuat semua orang menyukainya. Agalia tidak menyukai dunia yang ia tempati sekarang ini, dunia yang penuh drama, kebohongan, konfli...