Setelah berkerja keras selama berjam jam membuat tugas tugasnya di common room Gaurey selesai membuat semua PR nya. Cukup melelahkan baginya, juga bagi Agalia yang menemaninya.
Sekarang sudah larut malam, tetapi ruang rekreasi masih penuh dengan murid asrama Slytherin, sebagian dari mereka adalam sekumpulan lelaki, termasuk Draco pun ada disana bersama geng nya. Dan ada juga yang baru masuk ke asrama, bulak balik dari luar.
Draco sedang berlatih berbagai macam mantra dengan menjadikan Crabbe dan Goyle sebagai kelinci percobaannya untung saja kali ini ia tidak mencari lawan dengan Agalia, mungkin ia kehabisa bahan.
Draco memantrai mereka mulai dari menyihir Goyle dengan hidung besar dan lebar, menyihir telinga Crabbe yang tiba tiba tampak seperti telinga gajah, dan masih banyak lagi mantra yang ia praktekkan. Draco menikmati tawanya, ia tertawa setiap kali ia memberikan kutukan pada temannya itu, dan si empunya pun terlihat cemas cemas tolol, dan tidak bertindak apa apa.
Gaurey bangkit dari duduknya, ia membawa peralatan tulis yang sudah ia kemas. "Time to sleep." Ajaknya pada Agalia yang mendongak memandangnya. "Hufft... ku harap aku akan mimpi indah setelah semua tugasku ini selesai."
"Alright" Agalia bangkit dari duduknya menyetarakan badannya dengan Gaurey.
Mereka berdua mengambil langkah untuk pergi ke kamar, mengistirahatkan tubuhnya.
Mereka merebahkan badannya ke ranjang masing masing, meregangkan sendi sendi dan mencari posisi nyaman untuk tidur. Gaurey memulai tidurnya, sedangkan Agalia masih belum mengantuk, ia melihat langit langit kamar asrama yang bewarna hijau tua dengan pandangan kosong, berusaha untuk tidur.
Agalia beberapa kali mengubah posisi tidurnya, berbalik ke kanan ke kiri mencari posisi yang membuatnya ngantuk dan nyaman untuk tertidur, setelah beberapa menit akhirnya ia menemukan posisi tersebut lalu memulai tidurnya, sebelum akhirnya-
"Ahh come on." Musik keras dan tawa terbahak bahak terdengar nyaring ditelinganya.
Agalia terlihat kesal, sangat kesal. Pesta? Di malam hening? Tanpa ada perayaan apapun? Musik tersebut makin lama makin nyaring di telinganya, itu membuat Agalia tak tahan dan bangkit dari tidurnya. Suara tawa yang menggelegar itu, rasanya Agalia ingin memasukkan landak berduri di tenggorokkannya agar ia berhenti tertawa.
Kedua kaki Agalia mencari cari sepatu di lantai, ia mencoba berdiri dengan linglung. Matanya masih separuh terbuka dan rambut blondenya berantakan. Agalia berjalan keluar kamar asrama perempuan menuju ruang rekreasi.
Matanya terbuka lebar ketika ia melihat Draco, Blaise, Crabbe, Goyle dan Pansy yang berpesta. Masih ada beberapa kelompok di sana, dan mereka tidak protes ataupun keberatan sama sekali terhadap pesta dadakan yang diadakan Malfoy.
Draco berdiri di sofa dan meloncat loncat kecil. Blaise menjadikan sapu sebagai gitarnya, Pansy bernyanyi dengan suara yang keras memekakkan telinga, Crabbe dan Goyle hanya bertepuk tangan tolol. Mereka semua bergerak sesuai lantunan musik yang di putar dengan piringan hitam kecil terletak di atas meja.
Agalia cukup heran, kenapa hanya dia yang keberatan, orang lain selain geng Draco mereka tertawa kecil melihat aksi konser Draco.
Awalnya Agalia cukup ragu memprotes Draco, tetapi mau bagaimana lagi cinta tetap cinta tetapi tidur adalah kebutuhannya. Tidak mungkin ia tidak tidur hanya karena segan kepada crush nya, lagian disini mereka juga berperan sebagai musuh yang bentrok selalu. Makan tu segan! Makan tu gengsi! Menyukai Draco memang yang pertama tapi Istirahatlah yang utama baginya sekarang.
"Jangan biarkan dirimu terganggu hanya karena memaklumi sikapnya."
-Agalia Emerald

KAMU SEDANG MEMBACA
Mistakes
FantasyAgalia Emerald gadis cantik jelita dengan rambut blonde yang indah, matanya biru terang, senyumnya bagai sihir yang membuat semua orang menyukainya. Agalia tidak menyukai dunia yang ia tempati sekarang ini, dunia yang penuh drama, kebohongan, konfli...