I can't believe it

991 139 19
                                    

Keesokan harinya, murid Hogwarts mendapatkan kelas belajar khusus hari ini sebelum libur menjelang tantangan ke tiga. Gaurey dan Agalia kini berjalan di koridor menuju kelas pertahanan terhadap ilmu hitam.

Agalia baru sadar apa yang ia alami disini tidak sepenuhnya persis seperti di novel, contohnya saja seperti Agalia yang menjadi Wheezy nya Harry Potter bahkan jika dipikirkan itu sangat melenceng dari buku. Tetapi secara garis besar beberapa kejadian masih tertata sesuai novel. Terpikir oleh Agalia, mungkinkah dia tersedot oleh novel Harry Potter dan masuk kedunia yang 'ini', ketika malam Agalia menangis di dunia 'sebelumnya' seperti diary Tom Riddle yang menyedot Harry. Tetapi seingatnya ia tidak membuka novel Harry Potter malam itu, Agalia langsung tidur dan pufff... tiba disini.

Kelas DADA bersama Prof. Moody palsu memang mengerikan. Menggunakan mantra crucio didalam kelas, pantaskah begitu? Sekarang entah pelajaran apa lagi yang akan dibawakannya. Belum ada yang mengetahui bahwa Prof. Moody palsu itu adalah Barty Crouch Jr seorang death eater, dan Agaliapun belum memberitahu seorangpun. Ralat, mungkin hanya Dumbledore dan Agalia yang sudah tahu.

Sampai dalam kelas Gaurey dan Agalia duduk bersebelahan, Gaurey meletakkan tas disamping bawahnya dan diikuti oleh Agalia. Prof. Moody belum masuk kelas dan beberapa murid juga belum memenuhi bangku kelas.

Draco dan teman teman geng nya masuk ke kelas, mengambil posisi duduk mereka masing masing. Agalia masih pura pura tidak memperhatikan Draco, tetapi ia melihatnya sekilas tadi. Draco terlihat sangat kacau tidak seperti biasanya. Ia lebih banyak bungkam dan tidak mengelontarkan hinaan satupun, ia terlihat merenung, redup, sangat kacau jika  boleh dibilang.

Agalia menyadari adanya kesepian di kelas, biasanya Draco selalu melontarkan kata apapun pada Agalia, mencari bahan hinaan untuk dirinya. Draco juga biasanya selalu mencari bangku terdekat dari Agalia agar bisa mengganggu gadis itu setiap saat, tetapi kini berbeda, dia memilih bangku yang jauh dari Agalia dan duduk bersama Pansy.

Draco benar benar terlihat beda, seperti lampu yang awalnya bersinar terang tiba tiba menjadi redup, ia seperti tidak mempunyai semangat lagi dalam hidupnya.

"Tidakkah kamu lihat itu Ga?" Bisik Gaurey pada Agalia dan menunjuk Draco dengan dagunya.

"Ya." Singkat Agalia dengan berusaha menyembunyikan rasa kasihan.

"Si pirang itu terlihat seperti mayat hidup, kacau. Tidak seperti biasanya." Jelas Gaurey pada Agalia. "Kenapa dia terlihat seperti itu?"

Agalia merasa bersalah karena ia belum menyeritakan semuanya pada Gaurey, tapi jika Gaurey mengetahuinya pasti saja ia akan sangat marah pada Draco dan Agalia takut Gaurey melakukan sesuatu pada Draco yang membuatnya menarik perhatian Adrian. Bagaimanapun juga Adrian tidak boleh tahu masalah ini, Agalia takut hati Adrian hancur.

"Aku tidak tahu." Jawab Agalia bohong.

"Hmm kurasa uang jajannya dipotong." Ujar Gaurey yang dibalas senyum terpaksa oleh Agalia.

Suara tongkat bebaregan dengan langkah kaki masuk ke ruang kelas, Prof. Moody melangkah menuju ke depan kelas dan memulai pelajarannya.

****

Setelah pelajaran selesai Agalia masih merasa ada yang kurang dari harinya, ia merasa kalau Draco mengambil jiwa keributan dari dalam dirinya sehingga Agalia menjadi diam dan kesepian.

"Hey!" Gaurey menyadarkan Agalia yang terlihat termenung selama berjalan dikoridor. "Aku rasa kamu tertular virus si Malfoy."

"Apa?" Ulang Agalia belum connect.

"Kamu melamun sepanjang koridor." Jelas Gaurey sedikit emosi.

"Maaf." Ujar Agalia singkat.

"Apa lagi yang ada dipikiranmu Ga?" Tanya Gaurey penasaran.

MistakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang