Pemilik Mata Biru

1.5K 229 3
                                    

Agalia dan Gaurey sudah berseragam lengkap tetapi kali ini  mereka tidak memakai jubah. Hari ini mereka tidak ada kelas, jadwal kelas diganti dengan latihan dansa.

Semua murid dibuat kaget ketika mereka diberitahu bahwa akan ada pesta dansa sebelum tantangan ketiga. Beda hal nya dengan Agalia yang sudah mengetahui semuanya di novel, ia tau pada tahun ini akan ada pesta dansa yang dilakukan oleh 3 sekolah sihir sekaligus.

Agalia berharap kalau ia akan berdansa dengan Draco Malfoy, tetapi mengingat bahwa mereka di dunia yang ini adalah musuh, semua harapan Agalia ia kubur dalam dalam.

"Gimana Ga? Sudah siap?" Tanya Gaurey.

"Yaa tentunya." Agalia menarik nafas lalu menghembuskannya.

"Aku tak percaya bahwa ada pesta dansa di Hogwarts." Gaurey tersenyum dengan wajahnya yang berseri. "Entah siapa yang akan menjadi pasanganku nantinya."

"Mungkin nanti akan ada seseorang yang mengajakmu, tenang saja Rey kita pasti akan dipilih." Agalia meyakinkan Gaurey dengan menepuk pundaknya.

Agalia begitu yakin dengan ucapannya. Bagaimana tidak, gadis cantik, elegan seperti dirinya tidak mungkin tidak akan dapat pasangan dansa. Toh, ia adalah adiknya Terence Higgs, mantan seeker Slytherin. Pastinya tidak diragukan lagi bahwa Terence adalah orang yang tenar pasti akan turun ke adiknya.

"Bagimu mudah, karena kamu sudah mempunyai Harry." Gaurey terkikik geli dan Agalia memuluk pelan lengan Gaurey tak terima. "Jangan mengharapkan Draco, ia pasti tidak bisa dansa."Seperti membaca pikiran Agalia, Gaurey berucap seadanya sesuai fakta.

"Sebuah ketidak mungkinan yang tidak mungkin." Agalia memutar bola matanya malas dan pergi keluar kamar asrama meninggalkan Gaurey yang masih terkikik.

Gaurey berusaha menyamakan langkah dengan Agalia yang berada beberapa langkah di depannya. Mereka berjalan sepanjang koridor menuju ke ruang latihan dansa. Semua murid Gryffindor dan Slytherin berkumpul dalam satu ruangan yang dipimpin oleh prof. Mcgonagall.

Sudah ada beberapa murid di dalam sana dan Prof. Mcgonagall pun sudah ada. Tersedia bangku yang disusun mengelilingi ruangan dan menyisakan ruang kosong di tengahnya yang hanya ada Prof. Mcgonagall dan pemutar piring hitam kuno yang sangat besar di tengah tengah ruangan.

Gaurey dan Agalia masuk ke dalam ruang tersebut dan lansung mencari posisi duduk. Mereka duduk bersebelahan, jauh disebrang ruangan mereka berhadapan langsung dengan Terence Higgs kaka dari Gaurey.

"Rey, itu kaka kamu kan?" Agalia menunjuk lelaki di bangku seberang dengan dagunya.

"Kamu sudah tahu hal itu dari tahun pertama Ga" jawab Gaurey singkat.

Bangku yang disediakan hampir penuh itu artinya hanya menunggu beberapa orang lagi untuk memulai latihan.

Agalia melihat Pansy Parkinson duduk di sebelah Gaurey yang dipisahkan oleh beberapa bangku. Tatapannya tidak lepas dari lelaki rambut pirang di seberang sana, ia jelas sekali mengharapkan Draco Malfoy sebagai pasangan dansa nya di pesta nanti.

"Baiklah anak anak, latihan akan dimulai." Suara Prof. Mcgonagall mengheningkan suara bisikan bisikan ataupun bincangan dari para murid yang ada di ruangan kelas. "Ini latihan pertama kalian, aku harap ini juga yang terakhir. Jika kalian langsung mahir dalam dansa."

Ruangan hening, hanya terdengan suara Prof. Mcgonagall yang menggema. "Ron Weasley kemari." Prof. Mcgonagall menatap Ron dan membuat semua murid pun mengalihkan pandangannya kepada Ron. Kini semua mata tertuju pada Ron yang tampak bingung.

Ron menunjuk dirinya sendiri dengan telunjuknya "Yes Mr. Weasley. Come here please." Ajakan Prof. Mcgonagall pada Ron.

Ron melangkahkan kakinya berat ke arah Prof. Mcgonagall, beberapa murid tersenyum mengejek ke arah Ron.

MistakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang