Jealous Malfoy?

1.4K 215 5
                                    

Tidak perlu waktu lama untuk menunggu berita tentang Agalia dan Adrian yang tersebar. Walaupun hanya satu atau dua orang yang melihat adegan Adrian memberi coklat pada Agalia, tetapi mereka sungguh ahli untuk menyebarkan berita gosip dengan cepat.

Pagi ini tidak seperti biasanya, Agalia lebih sering dilirik orang dari pada hari biasanya. Tentu saja karena berita gosip kemarin, yang sudah tersebar.

Setelah kejadian kemarin Gaurey masih tidak percaya bahwa Adrian bersikap seperti itu pada sahabatnya. Gaurey selalu bertanya ramuan cinta apa yang Agalia pakai untuk Adrian.

"Oh... please Gaurey, ini kelima kalinya kamu menanya soal ini." Agalia risih dengan ditanya pertanyaan yang sama berulangkali. "Jika aku menggunakan ramuan cinta aku mungkin sudah menggunakannya ke Draco."

"Ya benar. Draco. Bukan Adrian." Balasnya Menganggukkan kepala berlagak paham. "Terus... dari mana kamu mengenalnya?"

"Itu juga... kamu sudah menanyakan hal itu tadi malam. Dan sudah aku ceritakan pastinya." Kesabaran Agalia sedang diuji oleh sahabatnya yang satu ini.

"Masih sulit menerima kenyataan bahwa SEORANG ADRIAN menyukai gadis yang sekarang disampingku. Yang menurutku dia tidak menarik sama sekali." Tampang bingung terpampang jelas di wajah cantik Gaurey.

"Pujian yang bagus." Ujar Agalia. "Rey please. Berhentilah berfikir bahwa Adrian menyukaiku, ia hanya memberi coklat bukan mas kawin."

"Itu masalahnya. Belum ada yang pernah diberi coklat oleh Adrian." Balas Gaurey masih memasang wajah bingungnya.

"Hufft... Lupakan." Titah Agalia sembari memutar bola matanya kesal.

Perjalanan menuju Aula hanya dipenuhi oleh pertanyaan pertanyaaan ataupun percakapan tentang Adrian yang tentunya dibawakan oleh Gaurey.

Mereka tiba di depan pintu kayu besar Aula, Agalia dan Gaurey sama sekali belum mengambil satu langkahpun menuju Aula. Mereka terdiam sejenak seperti ragu untuk memasukinya.

"Siap untuk menjadi bahan perhatian Ga?" Tanya Gaurey dengan tatapan ragu pada Agalia.

"Jujur aku belum pernah menghadapi ini." Jawab Agalia memutar kepalanya kesamping melihat Gaurey.

"Ada aku." Gaurey menepuk pundak Agalia lalu tersenyum tipis.

Agalia membalas senyum Gaurey lalu mulai melangkah ke dalam Aula yang dipenuhi murid murid dari berbagai asrama ditambah dengan murid dari sekolah Beauxbotton dan Drumstrang, mereka semua sedang sarapan.

Banyak murid Asrama Slytherin yang mulai berbisik ketika melihat Agalia, dan juga beberapa murid Asrama lainnya yang melihat panjang ke arah Agalia, terutama di ujung sana Hermione, Ron dan Harry yang tidak melepas matanya sedetikpun dari Agalia.

"Kamu tau bagaimana rasanya Rey?" Bisik Agalia dekat telinga Gaurey. "Rasanya aku ingin melempar kotoran naga ke masing masing mukanya. Atau mungkin aku lebih baik menjadi Wheezy Harry yang tak tertolong."

Kikikan kecil keluar dari mulut Gaurey, setidaknya ia juga merasakan bagian sedikit yang dirasakan Gaurey saat ini. Tidak nyaman. Mungkin itu kata yg tepat untuk menggambarkan semuanya.

Agalia dan Gaurey duduk di depan meja panjang asrama Slytherin. Tak peduli berapa banyak sorot mata yang kini memandang ke arah mereka.

Gaurey mulai mengambil sarapan favoritenya roti dengan selai coklat dan jus labu sebagai minumannya, sedangkan Agalia tidak akan nyaman jika orang terus memandannya bahkan saat dia sedang menikmati makanan. Maka Agalia hanya mengambil satu buah apel hijau untuk mengganjal perutnya.

MistakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang