Chapter 17: Will You Be My Girlfriend?

2.4K 192 52
                                    

Sifra Williams

Tangan Taehyung berada pada payudaraku dan dia meremasnya sembari bibirnya berbisik, “Kalau kau berubah pikiran, tell me and I’ll stop.”

Aku mengangguk. “Iya.”

Tangannya menyusuri perutku, hingga akhirnya berada di vaginaku. Perlahan, jarinya menyentuh klitorisku dan dia menggerakkannya di sana.

Aku memegang pundaknya dengan erat. “Please,”

Taehyung pun memasukkan satu jarinya ke dalam dan dia mengumpat. “Fuck. Kau sempit sekali. Bahkan jariku sulit untuk masuk.”

Aku menyembunyikan wajahku di lehernya dan aku berbisik. “More.”

Taehyung menggerakkan jarinya secara perlahan, mencoba untuk tidak bergerak terlalu dalam dan menyakitiku.

Tangannya yang lain digunakan untuk memegang daguku dan bibirnya mencium bibirku. Sungguh, ini sudah terlalu jauh. Bahkan ini pertama kalinya aku membiarkan seorang pria menyentuhku sampai dalam tahap ini.

Sebelumnya memang tidak pernah ada pria yang dekat denganku. Hanya Eunwoo saja. Dan kami juga hanya bersahabat.

Taehyung melepas jarinya bersamaan dengan dia yang mengakhiri ciuman kami. Kemudian, dia memegang kedua pahaku, lalu dia membungkuk. Bibirnya kini berada pada vaginaku.

Aku meremas rambutnya ketika dia mengecup klitorisku. “Akh. Please, please. Please.”

Tangannya memegang pahaku dengan sangat erat, mungkin akan meninggalkan bekas kemerahan di sana.

Lidahnya bergerak tidak terkontrol. Begitu liar, begitu panas dan gila. Tapi sangat nikmat. Terlebih ketika aku merasakan seluruh darahku mengalir dengan deras menuju ke pusat tubuhku.

Fuck.

Taehyung memerintahkanku, “Come, baby.” Katanya. And I come. Dia menjilati cairan orgasmeku. Lalu Taehyung tersenyum dan mengatakan, “Manis.”

Aku memukulnya. “That’s gross.”

“Tidak. Aku suka.”

“Pervert!”

Taehyung tertawa. Ah, saat melihatnya tertawa seperti ini, entah kenapa hatiku menjadi senang.

Taehyung pun memposisikan penisnya di depan vaginaku. Tangannya beralih mengambil sesuatu dari laci yang ada di sebelah ranjangnya.

Kondom.

Dia merobek bungkusan kondomnya, kemudian dia memakaikannya pada penisnya. Lalu dia tersenyum padaku, bibirnya mencium keningku.

Ketika dia ingin memasukkan penisnya, aku memberhentikannya.

Taehyung bertanya. “Kenapa? Kau berubah pikiran?”

“Ah . . . itu—aku belum pernah melakukan ini sebelumnya. Ini pertama kalinya.”

“You are a virgin?”

Aku mengangguk. “Yes.”

Dia membasahi bibirnya. “Sorry. Aku tidak tahu,” Taehyung bergerak untuk bangkit dari atas tubuhku. Tapi aku menggelengkan kepalaku. Taehyung menghela nafasnya. “Kau tidak siap. We can do it next time.”

“No. I’m ready, Taehyung.”

Taehyung menatapku. “Tidak apa-apa, kita—”

“Now. Please.”

“Okay.”

Dia kembali memposisikan penisnya di hadapan vaginaku. Lalu, dia bertanya, “Kau yakin?” aku mengangguk. “Tapi ini akan sakit.”

MY DOSEN, MY BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang