Chapter 29: Jeon Jungkook

1.9K 155 17
                                    

Sifra Williams

“I think we should break up.”

Setelah mendengar Taehyung mengatakan itu, raut wajahku berubah menjadi datar. Dengan memaksakan senyum, aku bertanya, “Kau bergurau, bukan?”

“Tidak, Sifra. I want to break up. Let’s end everything here.”

“B-but why? Kau bilang padaku bahwa kau tidak akan pernah ingin putus denganku. Kau bahkan tidak ingin melepasku, Kim Taehyung. Tapi kenapa? Aku melakukan kesalahan apa?”

“Maaf.”

“Kenapa kau meminta maaf? Apa kau sudah tidak cinta padaku lagi, atau kau sudah menemukan wanita lain yang lebih cantik dibandingkan aku? That’s why you want to break up with me?”

“Sifra—”

“Siapa wanita itu? Baek Nadine? Iya?”

“Dengar aku dulu.” Katanya. “Aku tidak mengenal siapa Baek Nadine, oke? Bahkan aku saja baru tahu dia setelah kau menyebut namanya. Itu aku random likes saja di Instagram. Aku sama sekali tidak mengenalnya.”

Aku membasahi bibirnya. “Then why? Why do you want to break up with me?”

“Apa kau akan terus bertahan denganku meski kau tidak mencintaiku? Bahkan kau tidak menyukaiku sedikit pun, Sifra.”

“M-maksudmu?”

Taehyung meneguk salivanya. “Kau ingat saat di pagi hari kau sedang bicara dengan Mamamu mengenai Eunwoo yang mempunyai kekasih tapi dia menyukai wanita lain? Aku tahu bahwa itu bukan Eunwoo. Itu kau, Sifra.”

Bagaimana dia bisa tahu?

“Kau bertanya seperti itu pada Mamamu. Aku tidak sengaja mendengarnya saat aku ingin masuk ke dalam rumahmu. Dan hatiku sakit, Sifra, ketika tahu aku sama sekali tidak ada di hatimu.”

“Tae—”

“Dan saat kemarin, ketika aku meneleponmu berkali-kali, bahkan mengirimi puluhan pesan padamu, tapi kau tidak mengangkat panggilanku atau membalas pesanku. Aku tahu kau di rooftop dan kau bersama si dosen itu. Kau bilang padanya bahwa kau menyukainya dan kau cemburu saat tahu temanmu pergi dengannya.”

Astaga, bagaimana dia bisa tahu semuanya?

“Kau mengikutiku?”

Taehyung mengangguk. “Ya. Karena aku khawatir. Tapi saat aku melihat kalian berdua di rooftop dan kau memeluknya, aku ingin memukul si dosen itu. But I didn’t. Why? Because you like him and you want to be with him. Aku tidak ingin menyakiti orang yang kau sayangi, Sifra.”

“I’m sorry.”

“Dan tadi ketika kau keluar dari kelas, aku melihatmu menuju ruangan si dosen itu. Aku mendengar suara desahanmu. You had sex with him. Sepertinya itu bukan yang pertama kali, karena aku mendengar dia mengatakan: Lemme have you. For one last time.”

Aku pun menangis. “I’m sorry. I’m so sorry, Kim Taehyung.”

“Kau benar-benar menyukainya, ya?”

“Maaf.”

“Aku tidak menyalahkanmu. Semua manusia berhak menyukai satu sama lain. Termasuk kau.”

Aku menutup wajahku dengan tanganku karena aku tidak bisa berhenti menangis sekarang.

Taehyung membelai punggungku. “Aku tidak ingin kau bertahan denganku hanya karena kau tidak mau menyakitiku. Dengan kau melakukan itu, maka aku semakin berharap pada sesuatu yang tidak pasti. Kau tidak akan pernah cinta padaku, Sifra.”

MY DOSEN, MY BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang