Chapter 19: Nude Pics

2.2K 202 50
                                    

Jeon Jungkook

Aku kembali ke rumah dengan hati yang begitu sakit.

Aku menyesali kebodohanku karena sudah bertindak lamban dan tidak segera mengatakan bahwa aku suka padanya sejak awal. Dan sekarang, Sifra sudah bersama orang lain. Apa yang bisa kulakukan? Tidak ada.

Di kamar, aku menyalakan laptop dan mengambil headphones milikku, kemudian aku mendengarkan lagu berjudul If We Love Again yang dibawakan oleh Park Chanyeol dan Chen.

Sembari mendengarkan lagunya, aku sembari membaca lirik terjemahannya.

Now I know that a love too deep,
Brings a sad ending.

Banyak orang berkata bahwa jika sedang mengalami patah hati, mendengarkan lagu adalah salah satu cara untuk menghibur. Tapi jika lagunya sedih seperti ini, maka aku juga akan lebih sedih.

Besok aku harus bertemu Sifra lagi karena aku akan membantunya menyelesaikan tugasnya. Meski sebenarnya aku tidak ingin bertemu dengannya, tapi aku sudah berjanji.

Semoga saja aku bisa segera melupakannya. Karena aku tahu, sampai kapan pun, aku tidak akan pernah bisa memilikinya.

🐰

Sifra Williams

Di pagi hari, pukul 7:13, Taehyung meneleponku. Aku belum bangun sebenarnya, dan aku terbangun karena panggilan darinya.

“Halo?” ujarku dengan masih setengah sadar.

“Kau masih tidur?”

“Aku mengantuk.”

Aku tidak bisa membuka mataku dikarenakan mataku sakit sekali, mungkin karena aku terlalu banyak menangis semalam sehingga mataku terasa berat sekarang.

Kepalaku juga pusing.

Taehyung mendecak dari seberang sana. “Kenapa masih mengantuk? Memangnya kau tidur jam berapa?”

“Sepuluh.” Aku berbohong. Aku tidur pukul tiga tadi karena setelah menemui Jungkook, aku menangis di kamar sembari menutup mulutku dengan bantal.

“Astaga, aku bahkan tidur pukul dua belas, tapi aku bisa bangun pagi.” Katanya. “Bagaimana jika nanti kita sudah menikah? Kau tidak akan bisa mengurusku di pagi hari kalau kau bangun siang.”

Aku terkekeh. “Jauh sekali pikiranmu. Memangnya aku mau menikah denganmu?”

“Memangnya kau tidak mau?”

“Entahlah. By the way, kenapa menelepon?”

“Aku ingin bertemu denganmu. Kau di rumah?”

“Ya.”

“Aku ke sana, ya?”

Aku baru saja ingin menyetujui, tapi tiba-tiba, aku teringat bahwa sekarang adalah hari Sabtu dan tentunya Mr. Jeon akan datang ke rumahku.

Tapi, apakah dia akan tetap datang kemari setelah apa yang sudah terjadi semalam?

Well, sepertinya tidak. Dia cukup marah ketika dia meninggalkanku sendiri di convenience shop nya. Sepertinya Mr. Jeon tidak akan datang ke rumahku.

Aku segera mengatakan pada Taehyung, “Ya sudah, datang saja.”

“Kau belum sarapan. Mau kubelikan apa?”

“Tidak perlu.”

“Mama dan Papamu?”

“Mama sepertinya akan membuat sarapan. Kau datang saja kemari dan mencoba masakan yang dibuat oleh Mama.”

MY DOSEN, MY BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang