Last chapter for Wattpad version. Enjoy.
—
Sifra Williams
“Maksudmu dengan Jeon Jungkook itu, kau menyukai si dosen pengganti Mr. Keagan?”
Aku mengangguk. “Yes. Well, lebih tepatnya, aku cinta padanya, Eunwoo.”
“But how?”
“Kau ingat ketika aku menyaksikan pertandingan Team GB di River Bank, bukan?”
“Ya.”
“Aku bertemu dengannya di sana, kami duduk bersebelahan. Secara tiba-tiba, kami berdua disorot ke dalam kiss cam. He kissed me. Aku tidak tahu kalau dia ternyata adalah dosen pengganti untuk Mr. Keagan. Saat di kelas dan bertemu dengannya, aku terkejut. But he is looking all dishy like that, Eunwoo, and I’m falling head over heels for him.”
Eunwoo menaikkan alisnya. “Lalu kenapa kau menjalin hubungan dengan Taehyung?”
“Aku sudah pernah menjelaskan padamu mengenai itu. Aku menantangnya untuk jatuh cinta padaku dalam dua pekan.”
“Oh, iya. Aku lupa.” Kata Eunwoo. “Lalu, bagaimana kau bisa dekat dengan si dosen pengganti itu?”
“Kami bertemu secara tidak sengaja di convenience shop yang dekat dengan rumahku. Kau tahu, bukan? Saat itu, aku ingin membeli beer, tapi penjaga kasirnya tidak percaya bahwa aku sudah dua puluh satu tahun. Dia memintaku untuk menunjukkan kartu identitas, tapi aku tidak membawanya.”
“And then?”
“Lalu aku bertemu Jungkook di sana dan dia membantuku meyakinkan penjaga kasirnya. Setelah itu dia menemaniku hingga aku pulang ke rumah dan dia menawarkan diri untuk membimbing tugasku mengenai proposal perusahaan Apple itu.”
“And after that?”
“Setelah itu . . . well, kami menjadi dekat. Dia meneleponku dan memberikan pesan padaku. Aku mulai menyukainya. Dia juga. Tapi ketika dia tahu aku adalah kekasih Taehyung, dia marah. Aku bahkan tidak bicara dengannya lagi setelah itu.”
Eunwoo menghela nafas. “Jadi, kau menyukai dosenmu sendiri. Sifra, tahukah kau bahwa peraturan di kampus—”
“Aku tahu. Itu sebabnya aku tidak ingin mengejar Jungkook lagi, meski aku sudah berakhir dengan Taehyung sekarang.”
“Kau berakhir dengan Taehyung? Kenapa?”
“Iya. Dia tahu semuanya mengenai diriku dan Jeon Jungkook. Dia tidak marah, tapi dia ingin aku untuk bahagia dengan Jungkook. Permasalahannya, Jungkook marah padaku dan dia tidak ingin bertemu denganku lagi.”
“Kenapa?”
“Because I hurt him way too much.”
Eunwoo membelai punggungku. “Aku tidak tahu harus melakukan apa sekarang, tapi aku bisa meminjamkan bahuku jika kau ingin menangis.”
“I love him, Eunwoo.”
“And I love you.”
“Wait, what?”
“M-maksudku, aku tahu bagaimana rasanya mencintai seseorang sedalam itu. Aku yakin, si dosen pengganti itu akan kembali padamu. Tunggu saja.”
Aku mengangguk. “Baiklah.”
Eunwoo menangkup wajahku dan dia menyeka air mataku. “Kau terlihat sangat jelek sekali. Jangan menangis lagi. Matamu semakin merah, nanti kau sakit.”
“Iya.”
“Makan, ya. Setelah itu, kau minum obat pereda panas. Jangan sampai sakit.”
“Hmm.”