Chapter 28: Say My Name

2.4K 179 37
                                    

Sifra Williams

Ketika di kampus, Laurens tidak bicara padaku. Valerie juga. Ya, aku tahu, pastinya Valerie akan bersama dengan Laurens dan dia berada di pihak Laurens.

Well, aku juga tidak peduli entah Valerie ada di pihak siapa.

Aku memberikan pesan pada Taehyung bahwa aku memiliki kelas tambahan. Aku berbohong padanya, karena seusai kelas berakhir, aku berniat untuk menemui Mr. Jeon di ruangannya dan meminta maaf secara langsung.

Pesanku tidak balas dan panggilanku tidak diangkat. Kemungkinan besar Mr. Jeon memblokir nomorku. Tapi semoga saja tidak.

Namun sepertinya Mr. Jeon benar-benar semarah itu padaku. Aku tidak menyalahkannya, sih. Aku yang menyakitinya. Tentu saja dia benci padaku sekarang.

Ketika kelas berlangsung, Mr. Jeon sama sekali tidak melihat ke arahku. Bahkan saat kuis berlangsung dan aku mengangkat tanganku untuk menjawab, Mr. Jeon mengabaikanku. Padahal hanya aku yang mengangkat tangan.

Dia benar-benar marah padaku.

What should I do?

Kelas berakhir. Dengan segera, aku menyusul Mr. Jeon yang sedang berjalan menuju ke ruangannya.

“Jeon Jungkook.” Panggilku. Tapi dia tidak menoleh.

Dia memasuki ruangannya dan berniat untuk menutup pintu, namun aku menahannya.

Mr. Jeon menarik nafas. “Lepas.”

“Aku ingin bicara. Hanya sebentar saja.”

“Lepas.”

“Jeon Jungkook, please.”

“Don’t call my name!” katanya. “Tidak ada lagi yang harus dibicarakan, Sifra. Kau mau aku menjaga rahasia perihal malam itu, bukan? I did. Aku tidak memberitahu siapa pun. Jadi, lepaskan tanganmu dan jangan pernah temui aku lagi. I told you, I don’t want to see your face.”

Aku mengangguk. “Iya, aku tahu. Tapi aku hanya butuh waktu lima menit saja untuk mengatakan ini. Please, let me in.”

“Kelas sudah berakhir. Pergi dan temui kekasihmu itu.”

“Please, Jungkook.”

“Don’t call—okay, fine. Tapi hanya lima menit saja. Tidak lebih. Dan setelah ini, aku ingin kau untuk tidak pernah menemuiku lagi. Kecuali di kelas.”

“Iya.”

Jungkook akhirnya membuka pintu ruangannya dan membiarkanku masuk. Sebelum itu, dia mengunci pintunya juga agar tidak ada orang yang melihat.

Jungkook menarik nafas dan menaruh kedua tangannya di pinggangnya. “Talk.”

“A-aku ingin meminta maaf padamu karena malam itu. Maaf karena sudah mengatakan bahwa itu hanyalah sebuah kesalahan. Maaf juga karena telah menyalahkanmu, padahal aku yang mabuk dan aku yang memaksamu.”

“Kau tidak memaksaku, tapi—go on, selesaikan apa yang ingin kau katakan.”

“Maaf karena sudah menyakitimu. Aku tidak bermaksud. Jika bisa, aku tidak akan melakukannya, Jungkook. Aku suka padamu. Sangat.”

“So?”

“Jika kau membenciku, aku tidak apa-apa. Ini salahku. Tidak seharusnya aku memberi harapan lebih padamu, padahal aku masih berstatus sebagai kekasih Taehyung.”

Jungkook membasahi bibirnya. “Apa kau bahagianya dengannya?”

“Yes.”

“Lalu, apa kau bahagia denganku?”

MY DOSEN, MY BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang