Chapter 7: Private Tutor

3K 282 16
                                    

Sifra Williams

Pukul delapan, aku bangun dan segera membersihkan diriku. Hari ini, aku ada jadwal kuliah pukul sepuluh, jadi aku bangun lebih awal.

Sesudah membersihkan diri dan merapihkan beberapa buku dan tugas yang telah kukerjakan ke dalam tas, aku keluar dari kamar lalu menuju ke ruang makan.

Tapi, aku sangat terkejut saat mendapati Mama dan Papa sudah berada di sana dan sedang menyantap sarapan mereka.

“Papa!” aku berlari memeluknya.

Papa membalas pelukanku. “Hai,” dia mencium rambutku sembari membelai punggungku.

Aku melepaskan pelukan kami, lalu aku bertanya, “Kapan Papa pulang? Kenapa tidak beritahu aku?”

“Papa tiba di Heathrow pukul empat pagi tadi. Tidak mungkin Papa memberitahumu, karena Papa tahu, kau pasti akan menjemput Papa.”

“Of course!”

“It’s okay. Eunwoo yang menjemput Papa tadi dan mengantar Papa pulang ke rumah.”

Aku menaikkan alisku. “Eunwoo?”

Mama mengangguk. “Iya. Eunwoo ada di Heathrow juga karena dia tadi baru saja mengantar temannya. Kemudian bertemu dengan Papa, lalu Eunwoo mengantar Papa pulang.”

“Oh.”

“Eunwoo ada di kamar tamu. Sedang tidur. Mama tidak ingin membangunkannya. Dia pasti lelah.”

“Ya sudah, jangan dibangunkan. Aku rasa juga dia sepertinya tidak ada jadwal kuliah hari ini. Tapi entahlah. Nanti aku ke kamar tamu.”

“Baiklah, kalau begitu, sekarang kita sarapan terlebih dahulu.”

Aku mengangguk. “Oke.”

Bersama Mama dan Papa, kami sarapan di pagi hari ini. Aku memang sangat dekat dengan kedua orang tuaku. Jadi, aku merasa bahwa keluargaku akhirnya kembali lengkap setelah Papa menyelesaikan pekerjaannya di Dublin.

Seusai makan, aku pergi ke kamar tamu dan mendapati Eunwoo sedang tertidur.

Aku duduk di pinggir ranjang dan aku mengguncangkan tubuhnya dengan pelan. “Eunwoo.”

“Hmmm?” jawabnya dengan masih setengah sadar.

“Hari ini kau tidak ada jadwal kuliah?”

“Hmmm.”

“Apa?”

“Hmmm.”

Aku mendecak. “Hei, bangun. Kau ada jadwal kuliah atau tidak untuk hari ini?”

Perlahan-lahan, Eunwoo membuka matanya. Lalu saat dia melihatku, dia terkejut. “The fuck—why are you here?”

“This is my house. You are in my house.” Ujarku. “Kau tidak ingat memangnya? Tadi kau mengantar Papaku pulang ke sini, lalu Mama menyuruhmu istirahat.”

Dia memijat keningnya. “Well, ingat.” Katanya. “Tapi yang menjadi pertanyaanku, kenapa kau ada di sini?”

“Aku ingin bertanya; kau ada jadwal kuliah untuk hari ini?”

“Tidak ada. Aku libur.”

“Oh, oke. Kalau begitu, kau bisa kembali istirahat. Dan kalau ingin sarapan, Mama sudah memasak. Kau ke meja makan saja, ya.”

“Iya. Tapi kau ada kuliah hari ini?”

Aku mengangguk. “Yup.”

“Pukul berapa?”

MY DOSEN, MY BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang