Chapter 3: Mr. Jeon

3.8K 379 55
                                    

Jeon Jungkook

Aku masih tidak bisa melupakan kejadian di mana aku disorot ke dalam kiss cam dan aku mencium seorang wanita yang bahkan aku tidak kenal.

Saat aku menciumnya, jujur saja, jantungku berdegup dengan kencang seakan-akan ingin keluar dari tempatnya. Well, sampai sekarang masih, sih.

Wanita itu—ah, shit—seharusnya aku bertanya siapa namanya dan di mana rumahnya. Dia cantik sekali dan bodohnya aku melepaskannya begitu saja.

But at least, I kissed her already. Yet I want to do it again and again.

Aku berangkat ke University of London pukul 9. Semoga saja aku sampai di sana tepat waktu. Mulai hari ini, aku akan menjadi dosen pengganti untuk Mr. Keagan.

Mr. Keagan dahulu adalah dosenku di kampus. Aku sangat dekat dengannya, dan ketika aku mendapatkan kabar bahwa dia mengalami kecelakaan yang begitu parah sehingga dia tidak bisa berjalan, bahkan tulang ekornya patah, Mr. Keagan memintaku untuk menggantinya selama dia sakit.

Tentu saja aku tidak bisa menolak permintaannya itu. Jadi, aku menyetujuinya.

Dua puluh menit kemudian, aku sampai di kampus. Aku menemui beberapa rekan dosen Mr. Keagan. Mereka menjelaskan mengenai materi yang akan diajarkan, kemudian jam kuliah, serta beberapa peraturan lainnya.

“Mr. Keagan mempercayakanmu untuk melakukan ini, jadi kuharap, kau akan melakukan yang terbaik.”

Aku mengangguk. “Tentu, Mr. Ross. Saya akan berusaha untuk memberikan yang terbaik.”

“Bagus. Kelas pertamamu dimulai tiga puluh menit lagi. Kau bisa bersiap-siap sekarang.” Katanya. “Dan Mr. Keagan mempunyai ruangan pribadi miliknya sendiri di kampus ini. Kau bisa menggunakannya selama kau menjadi dosen pengganti di sini.”

“Terima kasih, Mr. Ross.”

“Sama-sama. See you later, Jeon Jungkook.”

Aku pun keluar dari ruangan Mr. Ross dan menuju ke ruangan pribadi milik Mr. Keagan yang akan kugunakan selama aku menjadi dosen pengganti.

Well, ruangannya besar sekali. Mr. Keagan memang sangat senior di sini. Jadi fasilitas yang dimilikinya juga sangat mewah dibandingkan dengan rekan dosen lainnya.

Aku menaruh tasku di atas meja, kemudian aku duduk di kursi kerja milik Mr. Keagan.

Wah, bahkan kursinya saja sangat nyaman.

Kuambil buku di dalam tasku, lalu aku membacanya. Hari ini adalah hari pertama aku menjadi dosen. Aku harus memberikan yang terbaik untuk murid-muridku nanti.

Kubaca materi yang akan kuberikan hari ini. Aku mencoba memfokuskan diriku hanya pada materinya. Namun, bayangan mengenai ciuman di stadium sewaktu itu terputar kembali.

Oh, fuck. Kenapa aku tidak bisa melupakannya, sih? Kenapa dia terus hadir di benakku? Menyebalkan sekali!

Aku memilih untuk tidak memikirkannya lagi. Jeon Jungkook, kau harus fokus. Kau pasti bisa.

Beberapa menit terlewati, sekarang adalah waktunya bagiku untuk memulai kelasku. Aku keluar dari ruangan Mr. Keagan dengan membawa beberapa file dan buku. Tak lupa, aku merapihkan posisi rambutku terlebih dahulu.

Lalu, aku juga merapihkan pakaianku. Semoga saja tatoku tidak terlihat.

Akan sangat tidak baik untuk image-ku jika ada yang tahu bahwa seorang dosen pengganti itu bertato. Mereka akan berpikir aku tidak pantas menjadi dosen.

Setelah memastikan semuanya sudah rapih dan aku sudah siap, aku melangkahkan kakiku menuju kelas pertamaku.

Aku membuka pintu dan masuk ke dalam. Semua murid sudah berada di kelas dan duduk dengan rapih.

MY DOSEN, MY BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang