Sweet, Sweeter, Sweetest II

3K 476 205
                                    


"Berhenti mengikutiku."

Changbin menghentikan langkahnya kemudian berbalik menatap seorang pemuda manis yang sedari tadi berjalan di belakangnya seperti seekor anak kucing yang kehilangan induknya.

"Apa kau tidak membutuhkan flashdisc itu?" Tanya Felix dengan matanya yang berkedip dengan sangat menggemaskan.

Ya, Felix adalah orang yang sedari tadi mengikuti Changbin sampai ke halaman parkir dimana mobil pemuda itu berada. Alasan Felix mengikuti Changbin karena pemuda itu menolak mengantar Felix dan mengatakan jika Felix bisa mengembalikan flashdisc miliknya hari berikutnya. Felix yang niatnya ingin menumpang kan jadi gagal mewujudkannya.

"Isi flashdisc itu tidak begitu penting, jadi kau bisa mengembalikannya besok," ucap Changbin dengan datar tanpa menatap ke arah Felix yang masih terus menatapnya dengan penuh harap.

"Kalau begitu bolehkah aku menumpang? Rumahku tidak jauh, sungguh."

"Kalau tidak jauh kenapa kau tidak jalan kaki saja?" Tanya Changbin yang kemudian menatap ke arah Felix.

Felix berkedip polos kemudian cengiran lucu terbentuk di bibir pemuda manis itu. Ekspresi itu sangat manis tapi hal itu justru membuat Changbin curiga pada makhluk mungil di hadapannya itu.

"Kalau berjalan tentu saja kakiku akan patah," ucap Felix mengeluh dan setelahnya mengerucutkan bibirnya.

"Bukankah kau bilang rumahmu dekat?"

Felix terdiam kemudian pemuda manis itu menunduk sembari memainkan tali tasnya. Setelahnya pemuda manis itu bicara dengan nada yang tidak bersemangat seperti sebelumnya.

"Ya sudah aku berjalan pulang saja."

Changbin menghela nafas pelan kemudian pemuda itu menarik tas Felix sampai pemuda manis itu terseret mengikutinya. Felix panik, ia sering menonton sinetron bersama bundanya dan biasanya penculik akan menyeret korbannya seperti yang Changbin lakukan sekarang, jadi dengan suara yang sangat berisik pemuda manis itu berteriak.

"Aku akan pulang jalan kaki! Jangan menculikku begini!"

Changbin tidak menjawab dan tetap berjalan sembari menarik tas Felix membuat pemuda manis itu semakin berisik memohon untuk tidak diculik. Sungguh Changbin tidak paham dengan jalan pikiran Felix.

"Changbin, aku rela kakiku patah jadi biarkan aku jalan kaki saja," ucap Felix dengan memelas sembari menggenggam tangan Changbin yang masih menarik tasnya.

"Berisik. Cepat naik," ucap Changbin ketika mereka sampai di samping mobilnya.

Felix menggeleng kencang kemudian pemuda manis itu menyilangkan tangan di depan dada seakan sedang melindungi dirinya dari orang mesum yang ingin memperkosanya. Tidak perlu terkejut, Felix kan memang drama queen.

"Kenapa kau mau menculikku?"

Changbin memutar bola mata malas kemudian tanpa menjawab pertanyaan Felix pemuda itu justru berbalik bertanya pada pemuda manis itu.

"Dimana rumahmu?"

"Kau mau mengantarku pulang?"

"Dimana rumahmu?" Tanya Changbin sekali lagi.

Mata Felix berbinar kemudian dengan tidak tau malunya pemuda manis itu kini melingkarkan tangannya di lengan Changbin membuat pemuda itu melotot galak.

"Lepas."

"Kau sungguh mau mengantarku pulang?"

"Segera masuk atau aku akan berubah pikiran," ucap Changbin dengan tegas membuat Felix segera melepas pegangan tangannya.

Three Words 4 [ChangLix] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang