Sebenarnya esensi dari rasa cinta itu apa? Katanya rasa cinta akan memberikan kebahagiaan bagi yang merasakannya, tapi apa selalu berjalan seperti itu? Apa perasaan cinta saja sudah cukup membuat pasanganmu bahagia? Apa perasaan cinta saja bisa membuat hubungan terus bertahan lama? Perasaan cinta... Apa itu saja sudah cukup dalam membangun sebuah hubungan?
Mungkin sebagian orang berpikir bahwa perasaan cinta adalah sesuatu yang menjadi landasan utama sebuah hubungan, namun sebagian lain berpikir bahwa cinta saja tidak akan pernah cukup untuk meyakinkan hati, dan Felix masuk ke dalam golongan yang kedua. Bukan maksudnya mengatakan bahwa ia tidak butuh cinta, namun dalam hubungannya ia juga ingin rasa aman dan percaya. Ia ingin kekasihnya memberikan sebuah rasa yang bisa membuatnya yakin bahwa ia adalah satu-satunya. Maksudnya.. Ia tidak ingin egois tapi apa ia salah jika ingin menjadi prioritas kekasihnya untuk sekali saja?
"Sudah tidak ada kemungkinan bahwa aku akan menjadi prioritasnya," ucap Felix yang kini tengah duduk bersandar di dinding kaca balkon apartemen temannya.
Jisung menoleh menatap sahabatnya kemudian pemuda itu mengusap pelan kepala Felix yang kini kembali menangis dalam diam setelah putus dari kekasihnya.
"Berhenti menangis, kau sendiri yang memutuskan hubungan kalian kan?"
Dengan suara parau Felix bergumam tidak jelas sebelum kemudian ia beringsut mendekat untuk memeluk Jisung. Pemuda manis itu terisak pelan membuat Jisung tidak tega dan tangannya bergerak menepuk punggung Felix untuk menenangkannya.
"Aku tidak ingin putus, tapi dia sama sekali tidak menjelaskan apapun ketika aku meminta berpisah darinya. Dia.. Hiks.. Dia justru menuduh bahwa aku memutuskannya karena Kak Chan."
"Dan kau juga tidak menjelaskan apapun lalu pergi begitu saja meninggalkannya. Aku tau kau marah, tapi seharusnya kalian membicarakan masalah ini dengan kepala dingin. Jika begini lalu siapa yang akan bertanggungjawab?"
Jisung mencoba menenangkan namun ia justru membuat sahabatnya menangis semakin hebat. Pemuda itu menghela nafas pelan kemudian dengan sedikit paksaan ia melepas pelukan Felix dan mengusap air mata yang membasahi wajah manis sahabatnya itu.
"Sudah jangan menangis lagi, nanti ibumu terkejut jika melihat putranya pulang dalam keadaan sangat jelek seperti ini."
Felix cemberut namun kemudian tangisannya berangsur mereda dan ia kembali memeluk Jisung untuk mendapatkan perasaan nyaman dari sahabatnya. Jisung tentu saja dengan senang hati menenangkan sahabatnya, ia tidak ingin Felix jadi gila karena putus dari lelaki brengsek yang tidak peka.
"Jisung."
"Hm."
"Haruskah aku mencoba lagi?"
Jisung menatap Felix yang kini juga sedang menatapnya kemudian pemuda itu mengerutkan keningnya.
"Itu terserah padamu, jika kau masih sanggup menahan kebodohan kekasihmu lakukan saja. Bukankah kau sudah biasa lebih dulu datang padanya ketika kalian bertengkar?"
Felix melepas pelukannya kemudian ia menunduk sembari memainkan jari-jarinya. Benar, sejak dulu tiap kali mereka bertengkar selalu dirinya yang akhirnya kalah dan mendatangi Changbin untuk meluruskan masalah, sedangkan pemuda itu hanya menghubunginya lewat telepon tanpa mendatanginya lebih dulu. Hatinya kembali merasa sakit ketika mengingat itu, kini ia jadi berpikir bahwa kekasihnya tidak benar-benar mencintainya sejak dulu.
"Kau menangis lagi," ucap Jisung menatap sedih ke arah Felix yang kini kembali meneteskan air mata.
"Aku sangat mencintainya," bisik Felix putus asa sembari menenggelamkan wajahnya di antara lipatan lututnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Words 4 [ChangLix]
FanfictionKumpulan oneshoot, twoshoot, manyshoot ChangLix Even though I look like I don't care, actually my heart is just for you. Three Words, I Love You Started : 2021, January 7th Ended : 2021, September 10th ⚠️BXB AREA⚠️ Cerita dan ide original dari Swe...