Bintang jatuh tak bisa didengar, namun keindahannya mampu menyihir banyak orang untuk terus memperhatikannya. Bintang jatuh tak bersuara, namun kehadirannya selalu ditunggu oleh banyak pasang mata. Keindahan tak selalu bisa didengar, namun kehadirannya sudah cukup mengisi kekosongan.Di sebuah rumah dengan gaya minimalis, seorang lelaki muda tengah duduk di sebuah sofa panjang menghadap ke arah televisi. Layar besar itu menampilkan pemberitaan tentang adanya bintang jatuh yang akan terjadi akhir pekan ini. Seorang pemuda lain yang tengah menyirami tanaman di dalam rumah menoleh menatap televisi kemudian pemuda itu kembali melanjutkan kegiatannya sembari mendengarkan berita yang terus disiarkan.
Felix, seorang pemuda manis yang baru saja menyelesaikan kegiatannya menyiram tanaman kini disibukkan dengan kegiatannya di dapur. Memasak sarapan untuknya dan juga suaminya sudah menjadi rutinitasnya tiap pagi dan pemuda manis itu tak pernah mengeluh lantaran ia begitu suka berada di dapur ditemani aroma masakan yang menggugah selera.
Cup
Sebuah kecupan singkat Felix dapatkan di tengkuknya ketika suaminya tiba-tiba memeluknya dari belakang dengan erat. Pemuda manis itu tersenyum, meletakkan spatula yang dipegangnya dan berbalik untuk memberikan kecupan singkat pada bibir suaminya.
Changbin nama suami Felix. Pemuda itu tersenyum puas setelah diberi kecupan singkat sebelum kemudian ia melepas pelukannya dan berjalan ke arah kulkas untuk mengambil buah yang menjadi tujuan utamanya pergi ke dapur. Sebelum Changbin pergi, pemuda itu menatap Felix dan dagunya menunjuk ke arah televisi yang menyiarkan tempat untuk melihat bintang jatuh seakan pemuda itu mengisyaratkan bahwa ia mengajak suami manisnya untuk pergi kesana. Felix tersenyum senang dan pemuda manis itu mengangguk semangat tanda mengiyakan.
"Kita harus pergi kesana," ucap Felix yang diangguki oleh Changbin seiring dengan tangan pemuda itu yang terangkat memberikan usapan pelan di kepala suami manisnya.
"Jangan diberantaki, aku sudah menatanya dengan rapi untuk pergi ke pertemuan hari ini," keluh Felix dengan cemberut.
Changbin tak peduli, tanpa menjawab pemuda itu hanya mengedikkan bahu dan melenggang pergi menuju ruang kerjanya dengan apel yang berada di genggamannya.
Akhir pekan yang dinanti akhirnya tiba. Felix menutup pintu apartemen kemudian dengan semangat menggandeng tangan Changbin yang sudah menunggunya di koridor dengan keranjang piknik di genggaman pemuda itu. Felix yakin tempat menonton bintang jatuh akan sangat ramai, namun ia tak mau melewatkannya dan ingin menikmati momen itu dengan duduk berduaan bersama suaminya di atas tikar yang ia bawa ditemani beberapa kudapan ringan. Ia ingin memanfaatkan momen langka sembari berkencan dengan suaminya, pasti akan romantis kan?
Dua pemuda itu berjalan bergandengan menuju basement apartemen dimana mobil mereka diparkirkan. Ketika Changbin akan membuka pintu kemudi, tangannya ditahan oleh Felix yang menggeleng sembari tersenyum hangat.
"Kali ini biarkan aku yang mengemudi," ucap pemuda manis itu saat Changbin menatapnya.
Tanpa banyak protes Changbin segera mengangguk dan berjalan ke arah sisi lain mobil untuk duduk di kursi penumpang. Perjalanan menuju bukit tempat bintang jatuh dapat dilihat tidak begitu jauh dari apartemen pasangan itu, hanya membutuhkan waktu 15 menit dengan mobil. Felix mengendara dengan cukup santai, sesekali pemuda manis itu melirik ke arah suaminya yang sedari tadi tak melepas genggaman tangan membuatnya merasa hangat dan bahagia.
"Sudah sampai," ucap Felix dengan antusias setelah memarkirkan mobilnya di sebuah lahan kosong yang kini begitu ramai kendaraan.
Suasana disana sangat riuh, banyak pasangan maupun keluarga yang memenuhi bukit itu untuk melihat keindahan malam. Termasuk Changbin dan Felix tentu saja. Pasangan itu segera membawa keranjang piknik mereka ke lahan yang disediakan untuk menonton bintang jatuh. Keduanya menggelar tikar yang mereka bawa dan duduk disana sebelum keadaan semakin ramai.
Hampir satu jam mereka menikmati suasana hingga tiba waktu yang ditunggu-tunggu. Bintang jatuh memulai keindahannya membuat banyak orang berlomba mengabadikan momen langka tersebut, namun berbeda dengan Changbin dan Felix yang lebih memilih menikmati keindahan itu dengan santai. Keduanya terlihat takjub menatap bintang yang berguguran dengan mata yang berbinar.
Katanya berdoa saat bintang jatuh akan membuat permintaan dikabulkan, maka Felix segera menutup matanya untuk mengungkapkan permintaan yang sangat ia inginkan. Pemuda manis itu berdoa dengan sungguh-sungguh sebelum kemudian kembali membuka mata dan menarik pelan tangan Changbin untuk mengalihkan perhatian pemuda itu.
Kini Changbin memusatkan perhatian pada suami manisnya hingga pemuda itu tersenyum ketika Felix mengangkat tangan untuk membuat gestur yang selalu pemuda manis itu lakukan tiap harinya. Felix mengangkat sebelah tangan lalu menekuk jari tengah dan jari manisnya menyisakan tiga jari yang lain. Sebuah gestur yang diartikan sebagai "aku mencintaimu" adalah hal yang selalu mereka berdua lakukan berkali-kali dalam sehari.
Changbin mendekat, memberikan kecupan sayang di bibir merah muda pasangannya sebelum kemudian mengangkat tangannya untuk membentuk untaian kata yang begitu indah.
"Aku bersyukur memilikimu, ayo hidup bersama dan saling mencintai hingga semua bintang di angkasa tak lagi tersisa," ucap Changbin melalui gerak tangannya.
Felix tersenyum sekali lagi sebelum kemudian kembali menyatukan bibir untuk saling mengungkapkan rasa di bawah bintang-bintang yang berjatuhan dengan indahnya. Memiliki seorang suami tuna wicara bukanlah suatu penghalang baginya. Cinta bukan hanya soal rasa, namun juga soal menerima setiap kekurangan yang ada pada pasangan kita.
Bukankah pasangan ada untuk saling mengisi kekurangan? Maka disinilah mereka, saling berbagi kasih dan menyempurnakan rasa bernama cinta. Mungkin Changbin tak bisa bersuara, namun sikap dan pribadinya membuat Felix merasa beruntung memilikinya. Mungkin Felix memiliki banyak kekurangan lainnya, namun perhatian dan ketulusannya membuat Changbin merasa hidupnya sempurna. Ketika kita tak bisa sempurna seorang diri, maka pasangan ada untuk membantu menyempurnakannya.
Seo Changbin dan Lee Felix
🤟
I Love YouSo... Sebenernya aku belum dapet feel yang pas buat nulis cerita, tapi tengah malem randomly youtube merekomendasikan sebuah video dengan judul "bride signs wedding song to her deaf husband" dan itu bener-bener mengharukan. Aku terinspirasi dari sana kalau kesempurnaan cinta itu nggak melulu soal harta maupun rupa, jadi aku update dini hari secara mendadak hehe. Kangen juga aku update dadakan cerita random jam segini 😄
Ingat, selalu hargai setiap orang dengan perbedaan.
Love makes us all unite.Tunggu ya sampe aku ada waktu dan inspirasi buat ngelanjutin cerita sebelumnya, aku masih utang Rely On Me juga wkwk. Sabar ya sayang-sayangku..
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Words 4 [ChangLix]
FanfictionKumpulan oneshoot, twoshoot, manyshoot ChangLix Even though I look like I don't care, actually my heart is just for you. Three Words, I Love You Started : 2021, January 7th Ended : 2021, September 10th ⚠️BXB AREA⚠️ Cerita dan ide original dari Swe...