Hari mulai larut, keheningan malam terasa tenang dengan suara bisikan angin yang sesekali terdengar. Aku menundukkan wajahku, menatap terangnya layar ponsel di tengah kegelapan ruang kamar yang lampunya dimatikan. Tak banyak hiburan menarik membuatku menghela nafas pelan dan mulai menyentuh asal layar ponselku."Belum tidur?" Tanya seorang rekanku sembari menyalakan lampu kamar kami.
"Tidak bisa tidur," jawabku sekenanya.
"Setidaknya nyalakan lampu kamar, matamu akan sakit jika bermain ponsel di tengah kegelapan."
Ah, dia mengomel lagi. Kak Changbin namanya, seorang rekan kerja yang kini juga merangkap sebagai... Kekasihku. Baru berjalan satu bulan dan tidak ada yang tau mengenai hubungan kami yang menurut banyak orang masih tabu.
"Geser sedikit," ucap Kak Changbin sembari berjalan ke arah ranjangku dengan membawa laptopnya.
Aku bergeser dan dia segera duduk di sampingku sembari mengusak pelan rambutku. Tangan hangat yang selalu aku suka itu berhasil membuatku tersenyum sembari menatap ke dalam matanya yang penuh kasih. Bagaimana bisa ada orang setampan dirinya? Aku pasti sangat beruntung karena bisa mendapatkan hatinya.
"Ayo nonton film, aku mau yang romantis agar kita bisa mempraktekkannya di kehidupan nyata."
Aku hanya mengangguk patuh dengan debaran aneh di jantungku. Beruntungnya Kak Chan yang juga tinggal di kamar ini memilih tidur di kamar lain malam ini, jadi aku dan Kak Changbin bisa bermesraan tanpa takut ketahuan. Ah kami hanya menonton film, kenapa pikiranku jadi kemana-mana? Kami tidak akan bermesraan, hanya menonton film bersama, ok?
Dengan tenang kami menikmati adegan demi adegan sampai aku merasakan lengannya melingkar di pundakku dan menarikku mendekat ke arahnya. Aku menatapnya dan dengan senyumnya yang menawan dia berkata, "bagaimana bisa aku menahan untuk tidak memeluk kekasihku ketika kau ada di sampingku?"
"Hanya peluk?" Tanyaku dengan bercanda.
"Cium juga boleh."
Setelahnya, kami tak menyelesaikan film yang kami tonton karena Kak Changbin terus menghujaniku dengan ciuman dan ucapan cinta yang mendebarkan. Terus begitu sampai ketika sang fajar menampakkan cahayanya, Kak Changbin menarikku ke dalam pelukannya.
"Selalu ingat bahwa aku akan terus mencintaimu dan memelukmu tiap kali kau membutuhkanku. Ayo segera tidur atau aku akan kesulitan menahan diri untuk tidak lagi menciummu."
Malam itu, aku tidur dengan sangat nyenyak di dalam pelukannya yang hangat. Namun ada satu kalimat yang lamat-lamat aku dengar ketika aku sudah terlelap.
"Aku mencintaimu, Felix."
Netflix and chill.
Prompt by chamomlixEnd
Anggep aja aku lagi bayar utang karena kemarinan jarang update.
Sampai jumpa lagi di sesi prompt dadakan berikutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Words 4 [ChangLix]
FanfictionKumpulan oneshoot, twoshoot, manyshoot ChangLix Even though I look like I don't care, actually my heart is just for you. Three Words, I Love You Started : 2021, January 7th Ended : 2021, September 10th ⚠️BXB AREA⚠️ Cerita dan ide original dari Swe...