Adrenaline V

3.9K 314 84
                                    

Warn!Sex scene
Song recommendation
Everybody Loves an Outlaw - I See Red
(Dengerin ketika bagian adegan panas)








Di sebuah kamar hotel dengan tampilan mewah, seorang pemuda manis tengah mengerang nikmat dengan posisi menungging di atas ranjang. Tubuh polosnya terus tersentak ke depan dan tangannya tak hentinya memberikan remasan pada bantal di bawahnya untuk menyalurkan rasa nikmat dari sebuah benda panjang yang terus meregangkan lubangnya.

"Ahhh daddy ahh shh enak."

"Enak baby?"

Felix mengangguk di tengah desahannya dengan mata yang sesekali terpejam tat kala kejantanan Changbin menembus sangat dalam ke dalam tubuhnya. Keringat membuat tubuhnya mengkilat namun hal itu justru membuat libido Changbin semakin meningkat melihat betapa seksinya Felix saat ini.

"Mhh ahh lebih ahh cepat daddy."

Changbin kehilangan kewarasannya, lelaki itu bergerak makin liar membuat desahan Felix semakin tak karuan hingga nafasnya tersengal. Tak jarang Felix mengeluarkan kata umpatan merasakan kenikmatan di tubuhnya dan hal itu membuat Changbin merasa bangga karena kejantanannya bisa membuat Felix menggelinjang nikmat seperti sekarang.

"Ahh daddy ahh ahh aku mau sampai."

"Belum waktunya baby."

Tangan Changbin bergerak turun menutup lubang kejantanan Felix menahan pemuda manis itu agar tidak mengeluarkan cairan kenikmatannya. Felix mengerang sakit bercampur nikmat dan pemuda manis itu menoleh ke belakang dengan tatapan memohon yang begitu menggoda.

"Daddy mhh biarkan aku keluar ahh ini menyiksa ahhh," rengek Felix yang diakhiri dengan desahan keras ketika Changbin justru bergerak acak membuatnya semakin tersiksa.

"Ahh daddy ahh aku mohon."

Changbin masih terus bergerak cepat hingga ketika ia merasa akan mencapai puncaknya lelaki itu mempercepat gerakannya dan menarik tangannya dari kejantanan Felix hingga mereka mencapai puncak kenikmatan secara bersamaan.

"Aahhh om Changbin!"

Felix jatuh telungkup di atas ranjang dengan nafas tersengal, lubangnya yang baru saja menerima semburan cairan cinta tak dapat menampung seluruhnya hingga meluber keluar dan membuat Changbin berdecak kagum melihat pemandangan di depannya.

"Mengagumkan," ucap Changbin dengan suara rendah yang begitu seksi membuat Felix tersenyum dengan mata yang terpejam.

"Om Changbin."

"Ada apa sayang?"

Felix membalik tubuhnya kemudian pemuda manis itu bangun dan mencium bibir Changbin dengan berani hingga keduanya beradu lidah dengan panas. Gemerlapnya lampu kota di luar menyinari kamar yang gelap menciptakan suasana panas yang menggoda mereka untuk kembali melakukan perbuatan dosa yang menyenangkan.

"Mhh om.." Bisik Felix di tengah ciuman panas yang sedang mereka lakukan.

Changbin mengangkat pantat Felix agar duduk di pangkuannya dan mereka melanjutkan ciuman panas dengan tangan Changbin yang tak hentinya meremas-remas pantat Felix dan sesekali mengusap lubang pemuda manis itu yang kini sudah sangat basah akibat dari banyaknya cairan cinta yang keluar disana. Suara kecipak dari saliva yang saling bercampur memenuhi kamar dengan lenguhan pelan dari sang submisif yang merasa sangat dimanjakan.

Keduanya sibuk beradu mesra dengan bibir mereka hingga suara deringan ponsel mengganggu keduanya melakukan aktivitas panas yang menggairahkan. Felix mengerang tidak suka, ia sangat benci ketika kegiatannya diganggu namun pemuda manis itupun tak bisa berbuat apa-apa dan segera bangun dari pangkuan Changbin untuk mengambil ponselnya yang ia letakkan di tasnya.

Three Words 4 [ChangLix] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang