"Changbin, ponselmu berbunyi!"Changbin menoleh ke temannya yang duduk di pinggir lapangan. Malam itu ia sedang berlatih futsal bersama teman timnya sekaligus menghilangkan rasa suntuk setelah seharian diam di rumahnya.
"Biarkan saja," ucap Changbin yang merasa jika panggilan untuknya tidaklah penting.
"Tapi ponselmu sudah berbunyi sejak tadi."
"Siapa yang menelpon?"
Teman Changbin itu mengambil ponsel milik Changbin dan melihat sebuah nama di layar ponsel pemuda itu beserta sebuah foto seorang pemuda manis yang tengah tersenyum.
"Namanya Felix."
Changbin mengacak rambutnya yang basah kemudian pemuda itu berjalan mendekat untuk menerima panggilan dari Felix. Itu bukan karena ia mau, tapi terpaksa karena Felix bisa saja akan terus mengganggunya jika dibiarkan.
"Apa?" Ucap Changbin dengan nada datarnya.
"Chang dimana?"
"Latihan."
"Bisa tolong jemput aku di tempat les?"
Changbin menatap jam dinding yang ada di tempat futsal dan melihat jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Felix sedang menjahilinya atau apa?
"Kau les sampai selarut ini?"
"Sudah selesai dari satu jam yang lalu tapi dari tadi tidak ada bus yang lewat dan papa tidak bisa menjemput. Chang bisa jemput sebentar? Aku takut sendirian disini."
"Tunggu, aku kesana sekarang."
Changbin segera mematikan panggilannya kemudian pemuda itu beralih mengambil jaket dan tasnya membuat teman-temannya merasa bingung karena latihan malam itu belum selesai.
"Mau kemana, Bin?"
"Hari ini aku izin pulang lebih dulu, ada kepentingan," ucap Changbin yang kemudian segera pergi untuk menjemput Felix di tempat les pemuda manis itu.
Jadi, dengan alasan itulah teman-teman Changbin mulai hafal dengan seseorang bernama Felix yang seringkali menelpon Changbin ketika latihan. Apalagi Changbin terlihat lebih lembut ketika bicara dengan Felix dibanding ketika bersama mereka, jadilah mereka mulai berspekulasi jika Felix adalah kekasih Changbin. Padahal kan masih calon.
Felix sedang duduk manis di sofa ruang tengah rumah Changbin sembari memainkan ponselnya untuk menunggu Changbin mandi. Sesekali bibirnya akan bergumam kesal ketika game yang dimainkannya terus menunjukkan tulisan game over.
"Felix mau pergi kemana dengan Changbin? Tumben rapi."
Felix mendongak kemudian tersenyum manis ketika melihat bunda Changbin datang ke arahnya dengan membawa setoples kue kering.
"Mau menonton film bersama, bunda mau ikut juga?" Tanya Felix dengan bercanda yang ditanggapi bunda Changbin dengan senyum jahilnya.
"Sebenarnya bunda mau ikut tapi takut Changbin marah kalau bunda mengganggu acara kencannya."
Felix mengerutkan keningnya bingung kemudian pemuda manis itu menanggapi ucapan bunda Changbin dengan pertanyaan yang terdengar serius.
"Siapa yang kencan? Memangnya Chang sudah punya kekasih?"
"Loh Felix tidak tau?"
Felix menggeleng pelan membuat senyuman bunda Changbin smakin mengembang karena merasa gemas melihat ekspresi anak tetangganya itu. Bunda Changbinpun mendekat pada Felix kemudian mulai berbisik-bisik sok rahasia ala ibu-ibu kompleks yang sedang bergosip.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Words 4 [ChangLix]
FanfictionKumpulan oneshoot, twoshoot, manyshoot ChangLix Even though I look like I don't care, actually my heart is just for you. Three Words, I Love You Started : 2021, January 7th Ended : 2021, September 10th ⚠️BXB AREA⚠️ Cerita dan ide original dari Swe...