Pernah mendengar ungkapan usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil? Changbin tengah merasakannya sekarang. Memang ia belum mendapatkan hasil yang ia idam-idamkan sejak dulu, namun mengalami kemajuan saja menurutnya sudah sangat bagus. Ya.. Meskipun sebatas berkenalan dan mendapatkan nomor telepon, namun itu merupakan kemajuan besar kan?Sehari setelah acara reuni berlangsung, Changbin duduk diam di sofa apartemennya sembari terus menatap ponselnya yang menampilkan sebuah ruang obrolan dengan seseorang yang anak muda sekarang sebut sebagai gebetan. Sejak tadi ia sudah menulis banyak kalimat, namun ia terus menghapus dan mengubahnya karena ia belum memiliki keberanian untuk menekan tombol kirim. Ia merasa khawatir jika pesannya akan mengganggu Felix.
"Jika kau masih bertingkah seperti itu aku akan merebut ponselmu dan menghapus nomor Lee Felix sekarang juga," celetuk Jisung yang duduk di samping Changbin sembari menonton televisi.
Jisung ingin menginap di apartemen Changbin malam itu dengan alasan ia bosan berada di apartemen sendirian, namun ia justru merasa jengah karena melihat sahabatnya yang sedari tadi bergumam tidak jelas sembari menatap ponsel. Baginya Changbin yang begini lebih menyebalkan dibanding seorang bocah ingusan yang tengah kasmaran, padahal kan Changbin adalah seorang lelaki dewasa yang harusnya bisa lebih tenang.
"Apa tidak apa-apa mengirim pesan padanya?" Tanya Changbin sembari mengacak rambutnya karena merasa bimbang.
Jisung berdecak kemudian dengan kecepatan kilat pemuda itu mendekat pada Changbin dan dengan yakin menekan tombol kirim di ponsel sahabatnya itu, tapi siapa sangka jika Changbin justru berteriak heboh membuat telinganya berdengung.
"Aku belum mengganti kalimatnya!" Teriak Changbin dengan panik sembari menatap ke arah layar ponselnya.
Jisung menutup telinganya kemudian pemuda itu turut serta menatap ke arah ponsel Changbin sebelum kemudian tertawa kencang sembari menepuk bahu sahabatnya. Ingin tau pesan yang dikirim oleh Changbin?
Felix
0110-xxxxxKenapa foto profilmu|
sangat manis? ♥️Jisung masih tertawa sedangkan Changbin sudah panik dan ingin mengirim pesan pada Felix bahwa ia menjadi korban keisengan temannya. Sayangnya Changbin terlambat karena Felix sudah membaca pesannya membuatnya semakin panik dan takut jika Felix akan marah.
Beberapa saat Changbin hanya menatap ponselnya menunggu balasan pesan dari Felix, namun ia merasa semakin takut karena Felix hanya membaca pesannya. Ia sudah sedih karena ia pikir Felix marah, namun setelahnya Changbin mendelk kaget ketika Felix justru meneleponnya secara tiba-tiba.
"Dia meneleponku!"
"Cepat angkat, mangsa mendekat!"
Changbin berlari cepat menuju balkon agar Jisung tidak mengganggunya, kemudian pemuda itu berdehem pelan sebelum mengangkat panggilan Felix. Ia harus menjaga ucapan agar terdengar keren dan jantan kan?
"Halo?" Ucap Changbin membuka percakapan dengan jantungnya yang sudah berdebar kencang karena gugup.
"Halo Changbin? Apa aku mengganggu waktumu?"
Changbin menggeleng kencang meski Felix tidak dapat melihatnya, sedangkan Jisung di dalam yang melihat tingkah sahabatnya itu hanya mengedikkan bahunya acuh dan kembali asik menonton siaran televisi.
"Tentu saja tidak."
"Um.. Apa kau sedang sibuk sekarang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Words 4 [ChangLix]
FanfictionKumpulan oneshoot, twoshoot, manyshoot ChangLix Even though I look like I don't care, actually my heart is just for you. Three Words, I Love You Started : 2021, January 7th Ended : 2021, September 10th ⚠️BXB AREA⚠️ Cerita dan ide original dari Swe...