Adrenaline II 🔞

7.2K 390 135
                                    

Warn!Sex Scene
(Semoga kalian nggak bosen liat warning ini lagi)








Tubuh putih itu terus bergoyang dengan gerakan yang teratur. Bibir merah mudanya yang sedikit bengkak tak hentinya mendesahkan kenikmatan dari penyatuan yang baru ia rasakan dalam 22 tahun hidupnya. Felix begitu menikmati kali pertamanya. Meski ia merasakan sakit di awal namun lelaki dewasa yang tengah menggagahinya berhasil membalikkan keadaan hingga dirinya mendamba tiap sentuhan yang lelaki itu berikan.

"Ahh om.."

Desahan itu kembali keluar seakan memamerkan betapa nikmatnya perasaan penuh dari kejantanan yang menggesek lubangnya. Changbin menggeram, lelaki itu tak kalah menikmati setiap jepitan lubang sempit yang baru pertama kali dimasuki kejantanan.

"Daddy, sayang." Bisik yang lebih tua mengingatkan.

"Ahh uhmm ahh daddy nghh."

Felix berada di ambang kewarasannya. Rasanya begitu nikmat ketika lelaki dewasa di atasnya terus menggerakkan pinggulnya dengan kuat dan lembut. Pun dengan Changbin yang menggeram nikmat tat kala libidonya semakin naik. Panggilan Felix padanya sungguh terdengar menggairahkan ditambah dengan desahan yang terus terselip disana. Ya, ia yang menginkan laki-laki muda itu untuk memanggilnya demikian karena itu membuatnya menjadi pihak yang begitu dominan.

"Suka penis daddy, sayang?" Tanya Changbin dengan nakal diikuti dengan jilatan sensual pada puting Felix yang menegang.

"Ahh shh suka.. Ahh pelan daddy."

Felix mendesah dengan rengekan halus yang terucap dari bibirnya. Meski Changbin berada di usia yang cukup matang namun kekuatan lelaki itu tak main-main membuatnya cukup kesulitan mengimbangi hentakan yang semakin kuat hingga membuat tubuhnya terdorong tiap kali kejantanan lelaki itu masuk ke dalam lubangnya.

Keduanya terus beradu peluh dan rasa nikmat di sebuah kamar hotel berbintang yang Changbin sewa. Energi dari makanan yang sebelumnya mereka nikmati seakan terus terbakar hingga habis untuk melakukan pergumulan panas yang memabukkan.

"Shh ahh ahh daddy ahh."

Felix terus meracau nikmat dan Changbin begitu bangga karena kejantanannya berhasil membuat Felix menikmati permainan mereka.

"Ahh semakin sempit," desah yang lebih tua merasakan kenikmatan dari dinding anus Felix yang meremat halus kejantanannya.

Tak jauh beda dengan Felix, pemuda manis itu semakin mendesah hebat ketika merasakan kejantanan Changbin semakin mengeras dan membesar hingga ia dapat merasakan benda berurat itu berkedut tanda hampir mencapai puncaknya.

"Ahh daddy ahh ahh daddy hampir sampai."

Changbin menggeram dan lelaki itu merendahkan tubuhnya untuk kembali meraup bibir merah muda yang sudah membengkak akibat ulahnya. Lelaki itu menyesapnya, menjilat, dan juga menggigit kecil bibir bawah Felix menimbulkan lenguhan halus dari pemuda manis itu. Lengan kekar Changbin turun ke bawah tubuh Felix untuk mendekap erat tubuh mungil si pemuda manis sebelum kemudian ia merasakan puncaknya semakin dekat.

"Ahh desahkan namaku sayang," titah Changbin sembari menghentakkan kejantanannya semakin kuat.

"Mhh daddy ahh daddy Changbin ahhhh."

Felix mendesah panjang ketika ia merasakan puncaknya bersamaan dengan semburan cairan hangat dari Changbin yang memenuhi lubangnya. Nafas keduanya bersahutan dengan Changbin yang masih menggerakkan pinggulnya pelan demi memuntahkan seluruh spermanya agar keluar.

Three Words 4 [ChangLix] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang