17 : Sebagai Pria

793 121 3
                                    

"Kita cari baju ganti dulu lalu cari makan, bagaimana?" Yewon menggangguk setuju,

Namjoon berjalan kearah mobil dengan Yewon yang masih menggantung ditubuhnya. Jujur saja ia kerepotan tapi enggan untuk memerintah Yewon turun. Ada perasaan tidak rela, tapi keadaan justru mewajibkan Yewon untuk lepas darinya.

Namjoon membuka pintu mobil untuk Yewon, dengan pakaian yang basah ia tetap mengijinkan Yewon duduk di kursi mobil mahalnya.

"Lepas" pinta Namjoon,

Yewon langsung melepas tangannya dan Namjoon langsung berlari kekursi kemudi. Pria itu langsung menginjak pedal gas membuat mobil berjalan maju.

Selama perjalanan mereka hanya diam, sesekali Namjoon melirik Yewon dan kembali fokus kearah jalan.

Hanya sekitar 10 menit menelusuri jalan dan akhirnya mereka menemukan toko penjual pakaian. Namjoon menginjak pedal rem lalu membuka pintu mobil.

"Ayo!" ajaknya

Berjalan berdampingan mereka bersama-sama memasuki toko dengan pakaian basah, tentu saja mereka jadi pusat perhatian namun mereka nampak cuek.

"Tolong berikan dia satu set baju" minta Namjoon.

Para pegawai itu langsung menghampiri Yewon dan membawanya kesalah satu ruangan. Begitu pun dengan Namjoon, seorang pelayan pria menghampirinya dan menawarinya berbagai macam jenis baju. Tanpa berfikir lama, Namjoon menjatuhkan pilihannya pada kaos hitam dan celana bewarna senada.

"Pak!" Namjoon tersenyum lebar menyambut Yewon, ia menghampiri gadis itu lalu menatapnya.

"Cukup bagus" Yewon hanya tersenyum untuk menanggapi pujian Namjoon.

"Tunggu sebentar, aku pergi membayar ini dulu, setelahnya kita pergi mencari makan" ucap Namjoon dan dibalas anggukan kecil oleh Yewon.

Yewon menatap punggung lebar Namjoon, kepalanya penuh dengan pertanyaa-pertanyaan aneh tentang pria itu. Sikapnya hari ini benar-benar membuat Yewon lupa dengan sikap aslinya yang menyebalkan.

"Yewon ayok!" Lamunan Yewon buyar saat Namjoon mengajaknya, ditambah dengan tangan Namjoon yang menggenggam  tangannya membuat Yewon kembali berfikir.

Yewon terus memperhatikan pagutan tangan mereka, hingga tatapan fokusnya harus beralih karena Namjoon telah membuka pintu mobil untuknya. Ia tersenyum lalu melepas genggaman tangan mereka kemudian masuk kedalam mobil.

Namjoon menutup pintu untuk Yewon lalu berputar kepintu pengemudi. Didalam mobil Yewon hanya menatap Namjoon yang sibuk dengan persiapan mengemudi.

"Ada apa?" Yewon hanya tersenyum lalu menggeleng, jujur saja ia sedikit gugup dan malu karena Namjoon menangkap basah dirinya sedang menatap Namjoon.

"baiklah" ucapnya kemudian menginjak pedal gas.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang, membela jalan dengan pemandangan indah disisi kiri dan kanan.

"ada apa, kau banyak diam hari ini?" tanya Namjoon sesekali melirik Yewon,

"ada yang aneh" Namjoon menyerit bingung dengan jawaban Yewon, ia menoleh dan mendapati wanita itu menatapnya.

"aneh dalam artian buruk?" tanya Namjoon lagi,

"tidak tau"

"sepertinya kau sangat lapar, makanya bicara mu aneh"

Yewon hanya tersenyum menanggapi kalimat Namjoon, rasanya hari ini ia terlalu banyak tersenyum.

Mereka kembali diam, Yewon menikmati pemandangan yang disuguhkan alam, rasanya jarang sekali dia merasakan nyaman seperti ini. Hatinya benar-benar merasa nyaman, rasa nyaman yang belum pernah ia rasakan setelah ibu dan ayahnya menghilang.

Boss! [Kim Namjoon]  [COMPLETED STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang